Rabu, 23 Maret 2016

Dalam Kongres XVIII IPNU Luar Pulau Jawa Minta Perhatian Khusus

Dalam Kongres XVIII IPNU Luar Pulau Jawa Minta Perhatian Khusus

Padang Pariaman--Kongres Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) ke-18 pada 4-8 Desember 2015 di Boyolali, Provinsi Jawa Tengah harus mampu menghasilkan keputusan penting terkait masalah pelajar di Indonesia dewasa ini sebagai generasi masa depan. Untuk itu, focus program kerja IPNU lima tahun ke depan harus ada perhatian khusus terhadap pengembangan dan pembinaan IPNU di luar pulau Jawa.
    Hal itu diungkapkan Ketua Pimpinan Cabang IPNU Kabupaten Padang Pariaman Fauzan Ahmad, sesaat menjelang keberangkatan ke Kongres IPNU, di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Kamis (4/12). Fauzan didampingi tiga pengurus IPNU lainnya, Syaiful Azhar (Sekretaris), Afrianto Saputra (Bendahara), Marzul Efendi (Koordinator Bidang Jaringan Sekolah dan Pesantren) dan Faisal Amri Tanjung (CBP IPNU).
    "Siapa pun yang akan memimpin PP IPNU ke depan, sudah saatnya memperhatikan pengembangan dan peningkatan kualitas IPNU di luar pulau Jawa," kata dia. Alasannya, di pulau Jawa di tingkat wilayah, cabang dan komisariat/ranting sudah banyak yang bisa mendiri. Apalagi sekolah, pesantren dan madrasah banyak yang dimiliki warga dan organisasi NU. Sehingga untuk menggerakkan IPNU tidaklah terlalu sulit.
    Dikatakannya, kondisi di luar pulau Jawa jauh berbeda. Seperti di Sumatera Barat, khususnya di Padang Pariaman, tidak ada lembaga pendidikan yang sepenuhnya di miliki warga NU atau NU. Untuk masuk ke sekolah umum, tidaklah mudah. Tidak adanya dukungan dari pihak sekolah, sangat sulit IPNU dikembangkan. Padahal, kehadiran IPNU yang selalu mengajarkan nilai-nilai kebangsaan, Islam rahmatan lil’alamin, sangat dibutuhkan pelajar saat ini.
    Kondisi demikian, kata Fauzan, mengandalkan kemampuan dari pengurus PC IPNU semata juga amat terbatas. Untuk menggairahkan organisasi IPNU di luar Jawa ini, bagaimana pemimpin IPNU ke depan dapat memperbanyak melaksanakan kegiatan nasional maupun regional di tingkat wilayah. Terutama pelatihan kaderisasi secara berjenjang perlu diperkuat.
    Fauzan menilai, terkait dengan kaderisasi, IPNU pantas belajar dari kakaknya, Ansor yang konsen dan fokus dengan kaderisasi. Ansor dibawah kepemimpinan Nusron Wahid yang baru saja digantikan Gus Tutut, terbukti berhasil menjalankan program kaderisasi yang tertutup dan terkontrol dengan baik. "Kami dari Padang Pariaman berharap Kongres berjalan lancer, tertib dan damai," kata Fauzan menambahkan. 
    Sebelum berangkat, rombongan IPNU Padang Pariaman berziarah ke makam Syekh Burhanuddin yang terletak di Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis. Selain itu, bersilaturrahmi kepada mantan Ketua IPNU M. Asyraful Anam Tuanku Bagindo dan sejumlah ulama lainnya. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar