HUT 65 Polri
Polisi dan Masyarakat Harus Kerjasama
Lubuk Alung--Program ratik tolak bala yang akan dilakukan bersama Pemkab Padang Pariaman, menurut Kapolres setempat, AKPB. Eko Nugrohadi adalah sebuah langkah positif, yang harus didukung sepenuhnya. Sebab, hingga kini daerah bekas ini masih dirundung berbagai persoalan yang erat kaitannya dengan musibah. Mulai dari pencurian barang ternak, pencurian barang dalam rumah yang sedang ditinggalkan, serta musibah lainnya, yang mesti dituntaskan secara pesan moral.
Demikian antara lain pesan Kapolres Eko Nugrohadi Rabu (22/6) di Mapolsek Lubuk Alung, saat peringatan 65 tahun Polri. Katanya, tingkat kecelakaan juga terbilang tinggi di Padang Pariaman ini. Dalam sepekan saja 5-6 kali terjadi peristiwa kecelakaan. Itukan sama saja dengan setiap hari. Korbannya ada yang langsung meninggal, dan ada pula yang terluka parah.
Peristiwa demikian, kata dia, banayak terjadi dikalangan anak muda dan pelajar. "Untuk itu, kita mengajak tokoh masyarakat, Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM), agar bersama-sama memberikan yang terbaik, sehingga peritiwa itu tidak mempunyai rentetan yang panjang," harapnya.
Camat Lubuk Alung, Sapnul Maisyah cukup salut dan bangga dengan peran Polsek Lubuk Alung, yang mampu menyelesaikan banyak persoalan yang terjadi diwilayah kerjanya, yang mencakupi Lubuk Alung dan Kecamatan Sintuak Toboh Gadang. "70 ribu lebih penduduk Lubuk Alung dan Sintuak Toboh Gadang mampu ditangani satu Polsek," kata dia.
Pada kesempatan yang dihadiri lengkap tokoh masyarakat, camat dan walinagari di dua kecamatan itu, Ketua FKPM Lubuk Alung, Aljufri menyampaikan, bahwa peran FKPM ditengah masyarakat cukup baik dan mampu memberikan yang terbaik, dalam berbagai persoalan. "Sejak dilantik jadi Ketua FKPM beberapa waktu lalu, kita telah menangani 37 persoalan dengan baik. Diselesaikan secara kekeluargaan, tanpa melalui proses yang panjang," katanya.
Menurut Ketua HIPMI Padang Pariaman ini, FKPM di Lubuk Alung cukup menonjol. Keberadaannya telah sampai pada tingkat korong, yang diisi oleh niniak mamak dan tokoh pemuda. "Menghadapi Ramadhan tahun ini, kita menggalakkan kembali pos siskambling, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan ditengah masyarakat," sebutnya.
Sementara, Buya Azwar Tuanku Sidi dalam ceramahnya menyambut baik kerjasama yang antara Polisi dengan masyarakat, dalam memerangi berbagai bentuk persoalan yang meresahkan ditengah masyarakat Padang Pariaman ini. "Kalaulah tokoh masyarakat, Polisi, ulama bisa bersatu seperti ini, kita yakin daerah ini kedepannya, jauh lebih baik, dan terhindar dari segala macam musibah," ujar Pimpinan Pondok Pesantren Jami'atul Mukminin Sintuak ini.
Buya Azwar melihat, bahwa kesewenang-wenangan pertunjukkan orgen tunggal ditengah masyarakat, yang kadang-kadang sampai pukul 04.00 WIB dinihari, harus ada politicall will dari pemerintah. Tanpa tangan besi pemerintah, hal itu tidak bisa dicegah, walaupun ulama secara terus menerus selalu memberikan pengajian ditengah masyarakat itu sendiri. (dam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar