Rabu, 23 Maret 2016

200 KK yang Diajukan Telah Memenuhi Persyaratan


Calon Penerimah Bantuan ASMJI
200 KK yang Diajukan Telah Memenuhi Persyaratan

Lubuk Alung, Singgalang
    Pro kontra soal bantuan gempa ditengah masyarakat Padang Pariaman terus saja terjadi, sejak peristiwa itu melanda daerah demikian. Dan itu dianggap oleh sebagian masyarakatnya, adalah dinamika sebuah nikmat dibalik musibah. Namun, ketika polemik timbul pada saat bantuan belum turun dari pihak yang akan memberikan bantuan, itu agaknya terasa ganjil, dan harus dieliminasi.
    Adalah Iwansyah, salah seorang warga masyarakat Korong Rawang, Kenagarian Aie Tajun Lubuk Alung, Padang Pariaman. Dia menilai, data yang dinaikkan walikorongnya terhadap masyarakat calon penerima bantuan rumah sebanyak 40 Kepala Keluarga (KK) dari bantuan Jepang, kurang tepat sasaran.
    Kepada Singgalang, Jumat (22/7) Iwansyah melihat data tersebut banyak yang direkayasa. Bahkan ada rumah yang selayaknya tidak mesti dibantu, justru termasuk calon yang akan menerima. Sementara, disisi lain, rumah yang mesti dibangun kembali, malah tidak kebagian. "Jadi, ada semacam permainan politik untuk bantuan tersebut. Kita tidak ingin hal itu terjadi. Semua masyarakat korong harus diberlakukan sama, tanpa pandang bulu, antara dunsanak dan tidak dunsanak dari yang mengambil kebijakan di korong ini," kata dia.
    Walikorong Rawang, Syafrinaldi ketika dihubungi mengaku, bahwa data rumah yang diminta atasnnya, walinagari telah dinaikkan, dan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. "Kita hanya memberikan data rumah. Soal dapat ataupun tidak dapat, itu urusannya yang akan memberikan bantuan. Dan lagi, proposalnya langsung dari pemerintahan kenagarian," katanya.
    Sementara, Walinagari Aie Tajun Lubuk Alung, Nasrizal menilai telah cukup hati-hati dalam menentukan pilihan terhadap persyaratan yang akan menerima bantuan dari Asosiasi Masyarakat Jepang Indonesia (ASMJI) tersebut. "Kita telah menaikkan sebanyak 200 KK. Semua korong yang ada kita bagi rata, yakni setiap korong mendapatkan 40 KK. Kategori penerima sesuai permintaan dari ASMJI, adalah rumah tidak layak huni, dan KK miskin. Insya Allah, 90 persen rumah itu nantinya terbuat dari kayu," kata Nasrizal.
    Nasrizal dalam masalah demikian telah berusaha semaksimal mungkin untuk mengakomodir seluruh masyarakat yang berhak menerima. Menurutnya, semua data yang diajukan tersebut, telah sesuai aturan main yang berlaku. "Kini, data tersebut telah sampai di pusat, dan tinggal menunggu diturunkannya ketengah masyarakat. Kita berharap, hal itu bisa tercapai dengan baik dan benar, sesuai keinginan bersama," kata dia. (dam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar