Sekali Lagi Banjir Datang, Sakayan dan Salibutan Terisolir
Lubuk Alung--Dua korong dalam Nagari Lubuk Alung dan Pasie Laweh, yakni Sakayan dan Salibutan terancam terisolir. Kini, jalan yang masuk dari arah Sikabu telah putus, akibat banjir yang menerjang, Senin malam lalu. Dengan demikian, masyarakat kedua korong ini harus lewat jauh kalau ke Lubuk Alung, yakni ke Pasie Laweh, yang panjangnya mencapai dua kali lipat dari jalan biasa.
Bersamaan dengan putusnya jalan di Salibutan itu, jalan di pinggir Bendungan Anai, juga mulai runtuh. Meskipun belum mengenai jalan, batu baronjong yang pernah di pasang beberapa tahun lalu, telah terban, dan telah tiba runtuhannya di pinggir jalan.
Menurut Amir Husin, salah seorang tokoh masyarakat Lubuk Alung, sejak tahun 1990 an, sudah banyak rumah masyarakat dan rumah ibadah di Sakayan ini yang jadi korban longsor dari bibir sungai ini. Meskipun sudah dipasang batu baronjong, longsoran tetap mampu mengalahkan kekuatan batu baronjong tersebut.
"Perkiraan kami, kalau datang banjir bandang sekali lagi, jalan ini akan dibawa hanyut," kata Amir Husin. Bila itu yang terjadi, maka Sakayan dan Salibutan kembali ke zaman dulu, yakni naik biduk kalau hendak ke Lubuk Alung menyeberangi Sungai Batang Anai.
Tentu, ulas Amir Husin, hal yang semacam itu tidak diingini. "Berharap kita, impian buruk itu tak terjadi. Pemkab Padang Pariaman harus cepat turun tangan, melakukan penanggulangan ini, agar kedua kampung ini tidak terlalu terisolir lagi," katanya.
Katanya lagi, bagi masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran Sungai Batang Anai ini, tepatnya di Sakayan, adalah sebuah pilihan yang tepat, dan tak lagi bisa dialihkan ke yang lainnya, lantaran di sini adanya tanah untuk membuat rumah. (501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar