Kamis, 24 Maret 2016

Pokmas Kelok IV Pungguang Kasiak Lubuk Alung Tidak Pernah Memanipulasi Data Korban Gempa

Pokmas Kelok IV Pungguang Kasiak Lubuk Alung Tidak Pernah Memanipulasi Data Korban Gempa

Lubuk Alung--Ketua dan Bendahara Pokmas Kelok IV, Kenagarian Pungguang Kasiak Lubuk Alung, Padang Pariaman, Nelsy Putri dan Yusni Syofia merasa diancam oleh seseorang, sekaitan pasca pembagian uang bantuan gempa dalam kelompok yang dia pimpin. Padahal, menurutnya, kerja yang dia lakukan bersama pengurus Pokmas dalam penanganan korban gempa itu telah sangat prosedural.
    "Memang ada ada satu nama, yakni Dewi Susanti, yang kebetulan nama itu sama dengan yang ada di Pokmas lain, yang berdekatan dengan Pokmas yang kita pimpin, yakni Pokmas Kelok Perumnas, yang juga di Pungguang Kasiak. Itu awal kisah dan cerita, sehingga merembet, dan telah samapai pula ceritanya kepada Penanggungjawab Operasional Kegiatan (PJOK) Padang Pariaman," kata Nelsy menjelaskan pada Singgalang kemarin.
    Menurut dia, saat dipanggil PJOK telah dijelaskan informasinya sejelas-jelasnya. Semua masyarakat Kelok, Pungguang Kasiak yang tergabung dalam Pokmas tersebut tidak ada yang tertinggal. Semuanya telah terakomodir dengan baik dan benar. "Yang tidak enaknya, kita dituduh yang bukan-bukan, oleh pihak-pihak yang tidak ada kepentingannya sama sekali terhadap persoalan itu. Akibatnya, sang Bendahara Pokmas, yang tidak pernah kena ancam selama ini, merasa sakit. Padahal dia tidak tahu apa-apa. Kita telah berusaha semaksimal mungkin, untuk membagikan bantuan itu sesuai juklak dan juknisnya," ungkap Nelsy lagi.
    Soal ada anggota masyarakat korban yang memberikan uang kepada pengurus Pokmas, lanjut Nelsy, itukan budaya masyarakat sebagai basa-basinya kepada petugas. Dan hal itu tidak pernah dipatok. Masyarakat yang memberikan pun dilandasi dengan kesadaran dan keikhlasan. "Kita tidak pernah minta-minta," sebutnya.
    Nelsy dan Yusni merasa dituduh telah melakukan manipulasi data korban gempa dimaksud. Padahal itu tidak benar sama sekali. Cuma, masyarakat yang merasa namanya sama dengan yang ada dalam Pokmas Kelok IV ini merasa tidak mengerti tentang pemetaan warga masyarakat yang dilakukan selama ini, dan mengadu pula kepada seseorang, yang juga buta dalam soal itu. Rasanya, semua nama-nama anggota Pokmas yang diajukan dulu, telah tepat, tidak adalagi yang tertukar dan segala macamnya. (dam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar