-Anggota Bamus Dilantik
Pilwana Pungguang Kasiak Lubuk Alung Segera Digelar
Lubuk Alung--Kata berjawab gayung bersambut. Agaknya itu yang tepat bagi Bamus Kenagarian Pungguang Kasiak Lubuk Alung, Padang Pariaman ketika membaca berita desakkan Pilwana kenagarian itu di Singgalang Sabtu lalu. Betapa tidak, pelantikan Bamus saja sudah jauh molor, bila dibandingkan dengan tiga kenagarian lainnya dalam Kecamatan Lubuk Alung yang sama-sama dimekarkan dengan Pungguang Kasiak.
Menurut Amiruddin, salah seorang anggota Bamus setempat, desakkan untuk melakukan Pilwana memang sebuah keharusan, mengingat kemajuan nagari itu dimasa mendatang. Tetapi perlu juga diketahui, bahwa Bamus baru saja dilantik. "Tentu kita bentuk dulu susunan personalia kepengurusan Bamus dimaksud, sehingga bisa melakukan tugas sesuai yang diatur dalam Peraturan Daerah Padang Pariaman," kata Kepala Satpol PP Padang Pariaman ini pada Singgalang, Minggu (18/9) di Lubuk Alung.
Katanya lagi, adapun anggota Bamus yang dilantik Kamis lalu oleh Camat Lubuk Alung, Azminur yang mewakili Bupati Ali Mukhni itu, Rahmat Tuanku Sulaiman dari unsur alim ulama, Risman pemuka masyarakat, Amiruddin tokoh masyarakat, Refzal pemuka masyarakat, Harmailis cadiak pandai, Sawiyar dari kalangan pemuda, Isman Usni cadiak pandai, Irwan Ramadi dari niniak mamak, Nurperita dari unsur bundo kanduang, Aspul Rahman Datuak Mangguang dari pihak niniak mamak, dan Anwar dari kalangan pemuda.
"Setelah terbentuk kepengurusan Bamus yang terdiri dari ketua, wakil ketua, ketua komisi dan lain sebagainya, kita juga membuat tatatertib Bamus sebagai acuan dalam menjalankan roda pemerintahan nagari ini bersama walinagari nantinya. Nah, setelah hal demikian selesai, baru kita melangkah untuk membentuk panitia Pilwana," kata dia.
Bersama seluruh anggota Bamus yang telah dilantik itu, Amiruddin bertekad untuk bisa memberikan yang terbaik ditengah masyarakat, sesuai peran dan fungsinya dilembaga kenagarian yang baru saja berpisah dari induknya, Lubuk Alung. "Keterlamabtan ini hendaknya tidak jadi penghalang, untuk melakukan langkah-langkah kongkrit, terutama yang berhubungan dengan suksesi Pilwana itu sendiri," ujar Amiruddin.
Amiruddin menyebutkan, menjelang berakhirnya tahun 2011 ini, Walinagari Pungguang Kasiak Lubuk Alung devenitif pun dilantik oleh bupati. "Tekad itu tidak sekedar muluk-muluk. Sebab, keinginan banyak pihak dalam nagari untuk segera melakukan Pilwana itu kita sambut positif, dengan melakukan kerja yang berhubungan dengan hal demikian," tegasnya. (dam)
-------------------------------------------------------------------
Satpol PP Diminta Menertibkan PNS yang Nakal
Lubuk Alung--Jajaran Satpol PP Padang Pariaman diminta untuk ikut menertibkan pegawai negeri dilingkungan Pemkab setempat, yang main-main pada jam kerjanya. Hal itu merupakan tugas baru yang diintruksikan langsung oleh bupati Ali Mukhni lewat surat edarannya.
Menurut Amiruddin, Kepala Satpol PP setempat, disamping menertibkan para pelajar yang berkeliaran pada jam sekolah, pihaknya juga ikut memantau para pegawai yang berkeliaran diluar kantornya. "Sepanjang ini memang belum ada yang kedapatan. Tetapi yang jelas, ini sebuah kewajiban guna meningkatkan kedisiplinan bagi para pegawai, dalam memberikan yang terbaik buat masyarakat daerah bekas gempa ini," kata dia pada Singgalang, Minggu (18/9) di Lubuk Alung.
Pasca lebaran ini, kata Amiruddin, pihaknya juga menggencarkan razia dikalangan para pelajar yang keluyuran. Baik itu di luar jam sekolah, maupun main berlama-lama di warnet pada malam hari. "Hampir diseluruh perkampungan anggota Satpol PP selalu melihat dan memantau perkembangan generasi muda tersebut. Ini merupakan aset daerah yang harus diselamatkan dari berbagai ancaman," ujar Amiruddin.
Anggota Bamus Pungguang Kasiak Lubuk Alung ini juga mengajak para orangtua anak, untuk bisa mengawasi anaknya pulang sekolah. Memeriksa, apa ada PR yang akan dikerjakan, atau tidak. Ini sangat penting, mengingat masa depan anak itu sendiri. Kini, yang menghancurkan masa depan anak itu telah bertebaran dilingkungan keluarga itu sendiri, yang harus diawasi bersama.
"Bagi pelajar yang kedapatan melakukan pelanggaran, kita tidak segan-segan memanggil orangtua dan guru yang bersangkutan, untuk dimintai keterangan, terkait kelakukan anaknya yang dinilai tidak saja merugikan dirinya sendiri, tetapi juga dianggap merusak lingkungannya," tegasnya. (dam)
----------------------------------------------------------------------
-Kepedulian Sa'ban
GP. Ansor, PWI dan Gerinrda Santuni Anak Yatim
Pariaman--Sebanyak 75 anak yatim di Kota Pariaman, Jumat (16/9) lalu mendapat santunan dari Gerakan Pemuda Ansor, PWI Padang Pariaman, dan DPC Gerindra Kota Pariaman. Penyerahan santunan yang merupakan sumbangan dari Dewan Pembina GP Ansor dan Gerindra, HM. Sa'ban itu diserahkan oleh petinggi organisasi demikian, A. Damanhuri, Jon Edwar, dan Ikhlas Bakri, di Panti Asuhan Aysyiyah. Taratak, Pariaman.
Disamping memberikan santuan, pihaknya juga memberikan jamuan makan siang terhadap anak yatim yang tergabung dalam panti tersebut. Menurut Sa'ban, santuan ini merupakan sebuah kepedulian terhadap anak muda yang dianggap kurang mampu. "Alhamdulillah, lewat GP. Ansor, PWI dan Partai Gerindra, saya bersama Andreas dapat berbagi. Jangan lihat jumlahnya, tetapi pandanglah kepedulian dari urang rantau yang selalu melihat kampung halaman," kata dia.
Kepada semua anak yatim, Sa'ban berpesan agar terus bersekolah. Jangan merasa rendah diri. "Kita semua sama dihadapan Yang Maha Kuasa. Semua anak yatim dan terlantar adalah tanggungjawab kita semua untuk mengeluarkannya dari berbagai kungkungan kehidupan," ujar Sa'ban.
Dia berharap kepada semua pihak, baik pengelola anak yatim, maupun anak itu sendiri, untuk ikut mendoakannya, sehingga dimasa mendatang bisa berbuat yang lebih lagi, buat kampung halamannya, Piaman nan laweh. "Tahun lalu, kita juga membagikan 15 unit mesim pompa air, yang juga diberikan langsung oleh GP. Ansor dan PWI. Semoga, tahun depan atau masa mendatang, kita berbuat lebih banyak lagi," harapnya.
Sebelumnya, Ketua pengurus panti tersebut, Farida Yeni merasa senang dan bahagia sekali melihat kepedulian dari orang rantau, terhadap anak asuhannya. "Kepedulian Pak Sa'ban sangat berarti bagi kelangsungan hidup anak-anak yang tinggal di panti ini. Alhamdulillah, semua penghuni panti bersekolah. Bagi yang tamat Stanawiyah, ada yang melanjutkan ke SMA, SMK dan ke MA sendiri, dan bahkan telah ada yang melanjutkan ke Universitas Muhammadiyah Jakarta. Ini tentunya sebuah prestasi yang sangat luar biasa, ditengah keterbatasnnya," kata Farida.
Panti itu sendiri, kata Farida, ada dua unit. Satu khusus untuk laki-laki, dan satunya lagi untuk perempuan. Selama mereka tinggal di panti, disamping bersekolah disiang hari, malamnya mereka juga diajarkan dengan nilai-nilai keagamaan. (dam)
--------------------------------------------------------------------
-Ikut LPI Mewakili Sumbar
IKSU Jabodetabeg Berikan yang Terbaik pada SMP 7 Kota Pariaman
Pariaman--Pengurus Ikatan Keluarga Sakarek Ulu (IKSU) Jabodetabeg berikan apresiasi terhadap pelajar SMP 7 Kota Pariaman, yang saat ini tengah mengikuti Liga Pelajar Indonesia (LPI), yang mewakili Sumatra Barat di Tangerang, Provinsi Banten. Apalagi, SMP 7 itu terletak di Mangguang, Kota Pariaman yang merupakan ulayat Sakarek Ulu dulunya.
Puaslah anak-anak yang ikut main itu selama berada di ibukota. Mereka semua, selalu menjadi perhatian tersendiri oleh IKSU, sejak mulai kedatangannya didaerah tersebut. Apalagi, pada main pertama pada 14 September lalu melawan Bengkulu, SMP itu menang 4-0. Pada main selanjutnya pada 16 September melawan Riau, kedudukan imbang 1-1. Sementara, pada saat main dengan Aceh pada Minggu kemarin kedudukan imbang, 1-1. Dengan demikian, SMP 7 runner up akan bertanding pada tanggal 21 September ini untuk penentuan delapan besar, yang akan main di Bandung, Provinsi Jawa Barat.
HM. Sa'ban, Bendahara IKSU kepada Singgalang mengaku senang, karena bisa berbuat untuk anak-anak kampungnya sendiri, Sakarek Ulu. "Alhamdulillah, mereka kita perlakukan dengan baik, diberikan berbagai kebutuhan. Mereka semua lugu-lugu. Maklum, pada umumnya mereka terdiri dari anak-anak nelayan. Bahkan, diantara mereka ada yang baru kali itu naik pesawat," kata Dewan Pembina GP Ansor Padang Pariaman ini.
Minggu, (18/9) kemarin, atas nama DPW Persatuan Keluarga Daerah Piaman (PKDP) Provinsi Banten, Sa'ban juga mengundang seluruh pemain dan official SMP 7 Sakarek Ulu ke CBD Ciledug, Tangerang untuk ramah tamah, sekaligus pemberian cendera mata.
Bagi Sa'ban, prestasi yang ditorehkan SMP 7 tersebut adalah kebanggaan yang sangat luar biasa, yang harus dipertahankan dan ditingkatkan untuk masa mendatang. Apalagi hal ini juga mewakili Provinsi Sumatra Barat. "Kita tetap memberikan yang terbaik bagi generasi muda dan pelajar yang telah berhasil mengharumkan nama baik Kota Pariaman," katanya.
Kepada pelajar SMP itu, Sa'ban berharap untuk terus mengejar prestasi, dengan tidak meninggalkan pelajaran di sekolah. Sebab, dua hal itu harus disejalankan untuk melangkah kedepannya. Yakinlah, banyak pihak yang selalu berada dalam memberikan berbagai bantuan dan suppor untuk kemajuan tersebut. (dam)
---------------------------------------------------------------------
Melihat Pesta Pilwana Dalam Kecamatan Lubuk Alung
Lubuk Alung---Pesta Pemilihan Walinagari (Pilwana), agaknya ini yang pantas disebut untuk sebuah nagari besar yang bernama Lubuk Alung. Empat (Pasie Laweh, Aie Tajun, Sikabu dan Pungguang Kasiak) nagari yang baru dimekarkan, dan berpisah dari induknya Lubuk Alung beberapa bulan yang lewat juga telah bertekad untuk melakukan Pilwana tahun ini.
Sementara, di Lubuk Alung itu sendiri sudah diputuskan pada 25 September ini untuk memilih pemimpin. Ada empat calon walinagari yang maju, masing-masing; Harry Subrata, Yumardi, Firdaus Ongga, dan Taufiq Tanjung. Minggu kemarin seluruh calon yang telah ditetapkan lewat SK Bupati Padang Pariaman itu mengikuti debat kandidat, yang diadakan oleh Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM) dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) setempat.
Momen Pilwana Lubuk Alung tahun ini merupakan sejarah baru yang ditorehkan oleh masyarakat setempat. Betapa tidak, Lubuk Alung yang dilihat sebagai nagari besar, padat penduduk, punya banyak potensi alam yang bisa dikembangkan kearah yang lebih bagus lagi. Dan lagi, saat ini masyarakat harus melihat dan mampu memilih calon terbaik dari yang baik. Cukup sudah kegagalan yang terjadi selama ini. Masyarakat tidak boleh lagi capek disebabkan gonta-ganti walinagari yang belum waktunya sudah harus meninggalkan kursi walinagari. Ini tidak boleh lagi terjadi.
Kini, Lubuk Alung tidak lagi satu nagari seperti yang terjadi selama ini. Tetapi sudah ada lima kenagarian. Untuk itu, Lubuk Alung yang menjadi induknya harus bisa memberikan contoh yang baik terhadap empat nagari lainnya dalam soal Pilwana demikian. Pepatah Minang menyebutkan, orangtua kecing berdiri, anak akan kencing berlari. Artinya, kalau Lubuk Alung gagal kali ini dalam mewujudkan Pilwana yang berkualitas, maka jangan heran, empat nagari lagi yang dulunya anak Lubuk Alung bakal lebih parah lagi.
Ruswan Tanjung, selaku Ketua LPM Lubuk Alung yang ikut ambil bagian dalam masalah itu sangat ingin Pilwana tersebut bisa memberikan yang terbaik. Lewat debat kandidat yang melibatkan semua pihak di nagari itu dia jadikan sebagai momen untuk bisa melahirkan pemimpin yang mampu mengendalikan Lubuk Alung kearah yang lebih mantap lagi. "Lewat debat yang merupakan pertama kali dilakukan dalam sejarah Pilwana Lubuk Alung, kita berharap masyarakat tidak lagi salah pilih. Mereka tidak lagi memilih karena uang, bujukkan, tetapi sudah mendengar dan melihat sejauhmana kemampuan, dan leadership dari masing-masing calon yang akan berlaga pada Minggu depan itu," kata dia.
Memang, Nagari Lubuk Alung yang terbilang nagari strategis butuh seorang pemimpin yang kuat, punya visi misi terarah, diterima semua kalangan dalam kenagarian itu sendiri. Baik oleh masyarakatnya yang tinggal dikampung, maupun oleh masyarakat Lubuk Alung yang tinggal dirantau. Menurut informasi dari Pemkab Padang Pariaman, Nagari Lubuk Alung belum pernah menjadi nagari berprestasi. Padahal potensinya sangat banyak. Nah, ini tentunya akan menjadi cambuk bagi calon walinagari, dalam melihat arti penting keberhasilan yang harus dicapai dimasa mendatang.
Begitu juga secara Padang Pariaman, belum satu nagari pun yang mampu meraih prestasi ditingkat nasional. Agaknya Lubuk Alung bisa berlari kencang, meraih yang namanya prestasi, sebagaimana yang telah diraih oleh sejumlah nagari di Kabupaten Agam secara berturut-turut. Walinagari Lubuk Alung terpilih nantinya tidak boleh segan-segan memanfaatkan potensi nagari itu sendiri. Mengajak seluruh calon yang tidak terpilih, untuk bersama-sama membangun Lubuk Alung kedepan.
Dengan jumlah pemilih yang sangat pantastis, yakni 16 ribu lebih, para calon walinagari harus mampu menjadikan nagari itu berubah. Pasar Lubuk Alung sebagai sebuah aset yang sangat berharga, harus dikelola secara profesional, agar bisa memberikan yang terbaik buat anak nagarinya. Kini, hampir seluruh masyarakat setempat tengah menyorot pasar tersebut. (damanhuri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar