Senin, 10 Oktober 2016

Kasus Penyakit Kusta Paling Tinggi di Padang Pariaman

Kasus Penyakit Kusta Paling Tinggi di Padang Pariaman

Parit Malintang--Ternyata Kabupaten Padang Pariaman temuan kasus Kusta-nya terbanyak di Sumatera Barat. Hal ini mengemuka dalam pertemuan yang diadakan Dinas Kesehatan daerah itu, di ruangan pertemuan Dinkes di Parit Malintang, pekan lalu.
    Pertemuan yang bertajuk; Advokasi dan Sosialisasi Penemuan Penyakit Kusta dan Frambusia itu dibuka secara resmi oleh Sekdakab Jonpriadi, dengan menghadirkan narasumber dari Kemenkes RI; Rita Djupur, Dinkes Sumbar; Irene dan Kadinkes Padang Pariaman; Aspinudin.
    Dalam sambutan membuka kegiatan yang dihadiri Kepala SKPD, Camat dan Kepala Puskesmas se Kabupaten Padang Pariaman itu, Jonpriadi tidak menyangkal data yang dikemukakan Rita. "Penyakit Kusta di tengah masyarakat sering ditutupi fakta keberadaannya. Umumnya pihak keluarga malu kemudian menyembunyikan informasi kondisi anggota keluarganya yang terkena penyakit tersebut," ungkap Jonpriadi.
    "Namun, kita di Padang Pariaman banyak menemukan kasus tersebut dan penyakit lainnya, karena Program Padang Pariaman Sehat kita berjalan. Ditambah lagi petugas medis di Puskesmas aktif mencarinya ke masyarakat," jelas mantan Kepala Bappeda itu.
    Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada pihak Kemenkes dan Dinkes Sumbar yang memprioritaskan program sosialisasi dan penemuan kasus penyakit ini, sebagai upaya memberantas dan mengeliminasi penyakit menular ini.
    Rita yang menjabat sebagai Kasubdit Penyakit Tropis Menular Langsung (D/h Subdit Kusta dan Frambusia) Kementerian Kesehatan RI mengatakan, bahwa penyakit Kusta dan Frambusia adalah penyakit menular yang harus ditangani secara bijaksana supaya tidak menimbulkan penularan kepada komunitas masyarakat sekitarnya.
    Ditambahkan Irene, dari Dinkes Sumbar, bila tidak diobati dengan baik keduanya akan dapat menimbulkan kecacatan. Bukan hanya cacat fisik melainkan juga pada ekonomi dan sosial serta keluarga penderita.
    Kepala Dinkes Padang pariaman, Aspinudin menjelaskan, pada tahun 2014, angka kasus Kusta baru di Indonesia sebanyak 17.025 orang. Angka penemuan kasus baru tersebut menjadikan Indonesia berada di peringkat ke-3 di dunia setelah India dan Brazil. Data tahun 2014 menunjukan 83 persen dari kasus baru merupakan kasus MB (multi basiler), 9 persen kasus cacat tingkat 2 dan kasus anak.
    Sementara, kasus kusta di Padang Pariaman dari Januari sampai Juni 2016 ditemukan 16 kasus, dengan tipe Kusta Kering sebanyak 7 orang dan Kusta Basah 9 orang. Kasus Kusta itu ditemukan pada kegiatan Rapid Village Survey (RVS) sebanyak 66 persen, sukarela (dilaporkan sendiri oleh penderita) sebanyak 31 persen. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar