Kamis, 27 Oktober 2016

Masyarakat Harus Terlibat dalam Pengawasan

-Agar Program Rekombak Berjalan maksimal
Masyarakat Harus Terlibat Dalam Mengawasinya

Pariaman--Dalam mendukung rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa bumi di Sumatra Barat, khususnya di Padang Pariaman, Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM Mandiri Perkotaan) telah melaksanakan program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Masyarakat dan Permukiman Berbasis Komunitas Pengembangan Kapasitas Masyarakat Membangun Lebih Baik (Re-Kompak-PKM-MB), yang dilaksanakan berdasarkan pengalaman dalam rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana seperti di Propinsi  Nangroe Aceh Darussalam, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.
    Kepala Dinas PU Padang Pariaman, Zainir Koto Datuak Ryk Mulie, Rabu (4/5) saat workshop sinergi program Re-Kompak PKM Membangun lebih baik, di Aula Dinas Perhubungan setempat melihat program itu untuk Padang Pariaman dan Kota Pariaman dilaksanakan dengan melakukan fasilitasi kepada Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM), Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) yang ada, dalam membantu masyarakat di wilayahnya untuk membangun kembali rumahnya, dengan prioritas warga miskin yang terkena dampak terparah akibat gempa.
    "Di setiap nagari, kelurahan, desa lokasi sasaran utama dalam melakukan serangkaian kegiatan pengembangan kapasitas masyarakat. Dan disediakan stimulan praktek membangun struktur rumah tahan gempa, melalui pembangunan model atau contoh sebanyak 5 rumah, sebagai percontohan bagi masyarakat, dalam merehabilitasi dan merekonstruksi rumah mereka yang lebih aman di masa depan dengan struktur tahan gempa," kata dia.
    Zainir menyebutkan, sebagian masyarakat daerah ini ada yang beranggapan pembangunan rumah rekontruksi program Re-Kompak itu terkesan pilih kasih. Pada dasarnya tidak begitu dan perlu disampaikan  adanya kriteria yang menjadi dasar ditetapkannya bantuan program tersebut, diantaranya keluarga miskin, yang rumahnya rusak total atau rusak berat, alias tidak layak huni akibat gempa 30 September 2009 lalu, dan belum dibangun sama sekali, baik dengan dana sendiri maupun bantuan pihak lain.
    Selanjutnya, kata Zainir, mempunyai pemilikan yang sah atas rumah, mempunyai hak atas penggunaan tanah, tidak sedang dalam proses mendapatkan bantuan sejenis dari pihak lain, berniat membangun kembali dan menetap di lokasi semula, bersedia mengikuti aturan yang telah ditetapkan pemerintah dan program ini.
    Katanya lagi, hakikat dari program bantuan ini adalah stimulus atau bersifat pemancing untuk memotivasi masyarakat agar ikut berperan serta dalam kegiatan ini. Sebab, yang menjadi sasaran program ini warga yang kurang mampu dilingkungannya sendiri. Bantuan yang di berikan melalui program ini hanya sebatas rekontruksi rumah aman gempa, dan belum mengakomodir semua kebutuhan dasar untuk sebuah rumah. Hal ini perlu dipahami dan menjadi perhatian bersama.
    Menurut dia, pembangunan rekontruksi rumah dari program Re-Kompak ini penting artinya bagi masyarakat, karena rumah yang di bangun mulai dari nol persen, sampai nantinya rumah itu minimal bisa ditempati oleh pemiliknya. "Untuk itu kepada seluruh komponen masyarakat Padang Pariaman, khususnya Kecamatan Lubuk Alung, kita minta untuk berpartisipasi dalam bentuk apapun, baik moril maupun materil, sehingga dimasa mendatang rumah-rumah yang rusak akibat gempa bisa berkurang," harapnya. (dam)
----------------------------------------------------------------

-Di Lingkungan Pemkab Padang Pariaman
Persentase Antara Perempuan dan Laki-Laki Belum Sebanding

Pariaman--Wakil Bupati Padang Pariaman, H. Damsuar Datuak Bandaro Putiah memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan sosialisasi dan analisis pengarasutamaan gender (PUG) tingkat Padang Pariaman, yang didakan Rabu (4/5) di Pariaman. "Pemkab menyambut baik dilaksanakannya sosialisasi ini, karena kita menyadari, dalam derap langkah pembangunan sekarang ini kita harus dapat mengoptimalkan seluruh potensi. Salah satu potensi tersebut adalah kaum perempuan yang tidak dapat kita abaikan begitu saja," kata dia.
    Baik dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Damsuar mengkui, dilaksanakannya kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk mempercepat pemahaman arti dan peran PUG ke seluruh masyarakat, khususnya masyarakat nagari. Oleh karena itu sosialisasi ini melibatkan aparat nagari, tokoh masyarakat dan agama.
Bapak, Ibu dan hadirin yang berbahagia,
    Menurut dia, PUG merupakan suatu strategi untuk mencapai kesetaraan dan keadilan gender, melalui kebijakan dan program dengan memperhatikan pengalaman, aspirasi, kebutuhan, permasalahan perempuan dan laki-laki, baik dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan serta evaluasi dari seluruh kebijakan dan program di berbagai bidang pembangunan. Sedangkan gender adalah perbedaan peran, fungsi dan tanggungjawab antara perempuan dan laki-laki, yang merupakan hasil konstruksi dari sosial budaya dan dapat berubah sesuai dengan perkembangan zaman.
    Katanya lagi, perbedaan gender secara sosial telah melahirkan perbedaan hak, tanggungjawab, peran, fungsi bahkan sampai pada ruang aktivitas laki-laki dan perempuan dalam masyarakat. Karena itu, Pemkab sangat konsisten dalam meningkatkan peran gender ini, diantaranya dapat ditunjukkan dengan melaksanakan beberapa program, seperti sosialisasi yang diadakan hari ini, dan juga beberapa program lainnya, yang mempunyai konteks peningkatan harkat dan pemberdayaan perempuan untuk turut serta dalam pembangunan.
    Saat ini, lanjut Damsuar, di Padang Pariaman pada berbagai bidang persentase jumlah perempuan dan lelaki masih jauh dari setara. Antara lain pada posisi legislatif, yudikatif dan jumlah pegawai, jumlahnya belum mencapai 30 persen dari yang seharusnya. Sedangkan dalam hal analisis anggaran berbasis gender, baru diprakarsai oleh BPPKB. "Disinilah upaya kita bagaimana seluruh SKPD dapat mengalokasikan anggaran yang berperspektif gender, minimal 30 persen dari seluruh anggaran, dapat dirasakan dan dinikmati oleh perempuan itu sendiri," pinta wabub. (dam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar