Senin, 26 Februari 2018

Tahapan Pilwana Anduriang Tetap Berlanjut Bamus Ngotot Minta Klarifikasi Kinerja Panitia Nagari

Anduriang--Meskipun proses tahapan Pilwana serentak Padang Pariaman tetap berjalan sebagaimana mestinya, Bamus Nagari Anduriang tetap ngotot, dan terus melakukan berbagai upaya agar Balon Walinagari yang gagal itu tetap masuk dalam ajang pesta Pilwana enam tahun sekali tersebut.
"Selasa ini, kita dari Bamus minta klarifikasi kepada panitia Pilwana tetang tahapan yang telah dijalankannya," kata Ketua Bamus Anduriang, Kecamatan 2x11 Kayutanam, Yosefrizal.
Menurut Yosefrizal, Balon yang gagal dalam verifikasi panitia; Ibrahim Z, Ahmad Basri, dan Dr. Munafri Alwys. Sementara, balon yang lolos; Arman Joni, Syawiruddin, Mukhlis, Dedi Swandi, Misterlis, dan Eli Suarni. "Kita minta panitia di nagari bekerja sesuai aturan main yang berlaku," kata dia, Selasa (27/2) kemarin.
Yosefrizal mengaku pula, kalau pihaknya tidak akan melakukan intervensi terhadap panitia yang sudah dibentuknya untuk menggelar Pilwana Anduriang. "Selaku Bamus yang memberi kewenangan kepada panitia, kita hanya mengevaluasi kinerjanya. Apakah sesuai aturan atau ada yang dilanggarnya. Dan kalau terbukti ada pelanggaran, tentu ada tindakan selanjutnya yang akan kita berikan," ujar Yosefrizal lagi.
Dr. Munafri Alwys Datuak Bangso, satu dari tiga Balon Walinagari Anduriang yang gagal itu tak tahu banyak kenapa dirinya bisa gagal jadi Balon. "Dalam surat resmi panitia, dicantumkan ada tiga kekurangan saya. Setelah saya penuhi hal itu, ternyata ada lagi yang kurangnya, yakni legalisir ijazah. Aneh bin ajaib, panitia tak pernah memberitahu saya soal legalisir itu," katanya.
"Hanya pemberitahuan saja yang saya dapatkan, kalau saya gagal, lantaran tak ada legalisir ijazah," ungkapnya. Padahal dia telah memperlihatkan ijazah yang asli sebanyak tujuh buah dari SD hingga S-2. Dirinya tak tahu pula apa penyebabnya. Entah ini disengaja oleh panitia atau memang kilaf dalam soal memberitahu kekurangan itu sebelum diumumkan.
Munafri menyebutnya, dia satu dari sembilan Balon yang masuk itu punya kompetensi yang bagus dan teruji. Dan itu memang yang sebenarnya. "Saya maju ini bukan atas keinginan diri sendiri. Tetapi atas desakan dan dukungan dari anak Nagari Anduriang, terutama para perantau," kata dia.
Dia beranggapan, kegagalan yang dia alami saat proses Pilwana itu karena ketakukan banyak pihak di nagari. Sebab, sejak awal bergema Pilwana, dukungan untuk dirinya dari kampung terus mengalir agar maju jadi calon walinagari.
Namun demikian, siapapun yang akan terpilih nantinya, Munafri siap memberikan masukan untuk kemajuan Nagari Anduriang. "Saya sudah pesimis bisa masuk. Sebab, tahapan terus berjalan, dan saya bersama Balon yang gagal tak mengikutinya. Tentu tak akan mungkin lagi bisa masuk di tengah jalan," ungkapnya.
Ketua panitia Pilwana Anduriang, Hardi Candra kepada Singgalang menyebutkan, tahapan yang sedang berjalan, yaitu hanya menunggu waktu ditetapkannya Balon menjadi calon. "Uji kompetensi telah dilakukan terhadap enam orang Balon pada 20 Februari. 26 Februari kemarin juga telah dilakukan tes wawancara," kata Candra.
"Hasil seleksi tambahan yang dua itu, yakni uji kompetensi dan tes wawancara akan diberikan panitia daerah ke panitia di nagari, dan selanjutnya, panitia nagari akan menetapkan calon berdasarkan rengking hasil seleksi tersebut. Jadi, dari yang enam itu hanya satu orang yang akan gagal. Siapakah dia, kita lihat saja awal Maret nanti," ujar dia. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar