Rabu, 07 Februari 2018

Coklat Malibou Padang Pariaman Jadi Brand di Hotel Inna Padang.

Coklat Malibou Padang Pariaman resmi dilounching di Hotel Inna Padang. Dihadiri oleh Deputi Energi Logistik Kawasan dan Pariwisata Kementerian BUMN, Edwin Hidayat Abdulllah.
Edwin mengatakan, BUMN peduli dengan produk IKM yang dihasilkan oleh masyarakat. BUMN juga mempunyai peran untuk memasarkan produk lokal dan membangun IKM di Sumbar.
"Sebuah produk itu butuh pemasaran. BUMN hadir untuk membantu IKM di Sumbar khususnya Coklat Malibou Padang Pariaman," kata Edwin.
Sementara Presdir PT. Hotel Indonesia Iswandi Hadi mengatakan, kualitas Coklat Malibou sudah bagus. Berbagai poduk juga sudah ada di Hotel Inna Padang, yaitu coklat batang, bubuk, permen dan biji kakao. Ke depan, Coklat Malibou Padang Pariaman menjadi brand di Hotel Inna Padang.
"Saya sudah mencobanya. Enak sekali raanya. Kalau hanya coklat saja, mungkin banyak yang menjual. Tapi Coklat Molibou dari biji coklat murni, tanpa pengawet dan berkhasiat untuk kesehatan," kata Iswandi di Hotel Inna Padang, Kamis (8/2).
Bupati Ali Mukhni mengapresiasi Kementerian BUMN yang bekerjasama dengan Coklat Malibou. Artinya, BUMN benar-benar peduli dengan tumbuh kembangnya IKM di Sumatera Barat.
"Alhmdulillah, mimpi IKM berbasis coklat menjadi nyata. Motto Kementerian BUMN yang hadir untuk negeri benar-benar terbukti. Atas nama pemerintah dan masyarakat kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Menteri BUMN," kata Peraih Satya Lencana Pembangunan dari Presiden RI itu.
Coklat, tambah Ali Mukhni, merupakan produk unggulan Sumbar dan Padang Pariaman yang tercantum dalam Rancangan Pengembangan Industri Provinsi (RPIP) tahun 2016-2035.
Ia berharap petani kakao semakin bersemangat menanam dan merwat pohon kakao. Sehingga menghasilkan biji kakao yang berkualitas dan berdaya saing dengan produk luar negeri. "Petani tentu sangat gembira, biji kakaonya sudah masuk hotel berbintang. Pemasarannya sudah ada, tinggal kita meningkatkan jumlah produksinya," ujar peraih penghargaan ketahanan pangan itu. Ke depan, Ali Mukhni berharap Coklat Malibou bekerjasama dengan seluruh Hotel Inna di Indonesia.
Kadis Penanaman Modal Pelayanan Terpadu dan Perindustrian  Padang Pariaman Hendra Aswara mengatakan, kebun kakao seluas 32 ribu hektare merupakan yang terluas di Sumatera Barat. Produksi kakao Sumbar didominasi dari petani kakao Padang Pariaman.
Untuk pengolahan terdapat dua pabrik, yaitu di Sikucur, V Koto Kampung Dalam dan Malibou Anai, Kecamatan 2x11 Kayutanam. Dari kedua pabrik tersebut bisa diolah 20-40 kilo coklat per hari.
Diceritakannya, awal mula Coklat Malibou bekerjasama dengan Hotel Inna Padang ketika Ibu Menteri BUMN Rini Soemarno mengunjungi Padang Pariaman. Tepatnya waktu pelaksaan ground breaking jalan tol Padang-Pekanbaru di Kantor Bupati Padang Pariaman di Parit Malintang pada tanggal 14 Oktober 2017.
Ketika itu Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni menyuguhkan secangkir coklat hangat kepada Ibu Rini. Kemudian ibu menteri berpendapat bahwa Coklat Malibou sangat enak dan sehat. Setelah itu ia meminta Bapak Iswandi Hadi selaku Presdir Hotel Indonesia untuk bekerjasama dengan Coklat Malibou. Untuk Sumbar diawali kerjasama dengan Hotel Inna Padang.

Padang Pariaman Sentra IKM Coklat Sumbar

Keseriusan dalam produksi coklat, juga mendapat perhatian dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perindustrian yang menetapkan Kabupaten Padang Pariaman sebagai sentra kakao di Sumatera Bagian Barat. Kawasan itu telah ditetapkan melalui Keputusan Bupati Nomor 133/BPP/2017. Kawasan ini berkonsep eduwisata, yakni sentra IKM coklat yang menggabungkan layanan wisata dengan nilai pendidikan tentang pengolahan biji coklat dari hulu ke hilir.
Adapun lahan seluas 5 hektare status tanah negara clean and clear untuk Kawasan sntra coklat. Lokasinya berada di Malibou Anai, atau di pinggir jalan nasional Padang-Bukittinggi.
"Pembuatan masterplan Kawasan sentra IKM coklat sudah selesai oleh Kemenperin. Tahun ini dilanjutkan dengan perumusan DED," kata Bupati Ali Mukhni.
Orang nomor satu di Padang Pariaman itu mengajukan proposal pembangunan sentra IKM cokelat sebesar Rp18 miliar kepada Kementerian Perindustrian. Sementara pekerjaan landclearing, studi kelayakan dan dokumen lingkungan UPL dan UKL dianggarkan pada APBD Padang Pariaman 2018.
"Maret kita udah landclearing lahan 5 hektare itu dan kita tanam coklat percontohan dari Dinas Pertanian," ujar Ali Mukhni didampingi Kadis PMPTP Hendra Aswara. (*)







Tidak ada komentar:

Posting Komentar