Rabu, 28 Februari 2018

Ketua Forum walinagari Padang Pariaman Zulhendrayani Jadikan Pilwana Serentak sebagai Percontohan Ajang Pesta Demokrasi Lokal

Padang Pariaman--Pemilihan Walinagari (Pilwana) serentak di 74 nagari di Kabupaten Padang Pariaman pada April mendatang, jelas menjadi ajang pengujian para tokoh. Sedikit banyaknya, pesta itu menimbulkan riak di tengah masyarakat, terutama dalam nagari yang sebanyak itu.
Ketua Forum Walinagari Kabupaten Padang Pariaman, H. Zulhendrayani berharap ketentraman dan kekompakan masyarakat tetap terjaga, meski dihadapkan dengan perbedaan pilihan.
"Intinya, masyarakat nagari jangan sampai terpancing oleh isu-isu yang mendeskreditkan. Pilwana adalah ajang menentukan pemimpin untuk masa jabatan enam tahun," kata dia pada Singgalang, Kamis (1/3) kemarin.
Zulhendrayani menilai, ajang Pilwana jelas berhadapan antara awak sama awak. Artinya, dari sekian calon yang maju dalam satu nagari, di antara mereka tentu ada yang saling berhubungan. Bisa jadi seorang mamak akan bersaing dengan kemenakannya atau seorang kakak harus berlawanan dengan adiknya, dan saling kait-berkait lainnya.
"Untuk itu, seluruh kandidat harus menjalankannya dengan lapang dada, tidak perlu menimbulkan sakit hati, yang pada akhirnya memunculkan kegaduhan," ungkap Zulhendrayani yang juga Walinagari Koto Baru, Kecamatan Padang Sago ini.
Begitu juga, kata dia, Balon yang gagal dalam seleksi akhir yang ditentukan, Jumat (2/3) ini, juga harus menerima dan tidak mempersoalkannya. Itulah hasil yang baik, dan harus dijadikan pelajaran bagi seluruh pihak, terutama Balon yang tereliminasi.
"Mari kita jadikan ajang Pilwana yang akan berlangsung pada 4 April ini sebagai ajang pembangunan di nagari," harapnya. Calon yang berhasil lolos dan akhirnya dapat sambutan masyarakat, harus merangkul calon yang belum dapat kesempatan pada periode enam tahun ke depan.
Katanya lagi, Pilwana serentak ini adalah yang pertama, dan diharapkan bisa menjadi contoh di kemudian hari. "Untuk itu, masyarakat harus menciptakan situasi yang kondusif dalam nagari dan siapapun yang terpilih menjadi walinagari tentu itu yang terbaik oleh masyarakat," katanya.
Dia menegaskan kepada masyarakat agar selalu berhati-hati terhadap isu yang beredar. Sekarang sudah terdengar isu yang mengatakan itu yang terbaik dan ini tidak pantas menjadi walinagari.
"Kalau sudah ditanamkan Pilwana badunsanak akan bisa terpilih pemimpin yang terbaik. Pemimpin yang dihasilkan akan bisa memajukan nagari. Semua itu butuh dukungan dari seluruh masyarakat nagari," sebutnya. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar