Padang Pariaman--Jambu biji mempunyai kandungan vitamin A dan C yang cukup tinggi. Dalam 100 gram buah, terdapat 624 IU vitamin A dan 183 mg vitamin C. Kandungan vitamin C jambu biji berada pada urutan pertama dibanding buah lainnya. Selain itu, jambu biji banyak mengandung serat terutama pektin yang merupakan serat yang mudah larut dalam air, dan biasanya digunakan untuk bahan pembuatan gel atau jeli.
Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Tanaman Pangan Padang Pariaman, Yurisman Yakub kepada Singgalang menyebutkan, berdasarkan warna daging buah, jambu biji digolongkan menjadi dua; jambu biji dengan daging buah putih dan jambu biji dengan daging buah merah. Jambu biji merah mengandung karotenoid yang disebut lycopen. Dianggap sebagai penyebab warna merah pada daging buah jambu biji. Pigmen ini selain menyebabkan buah menjadi menarik, juga berfungsi sebagai antioksidan dan anti karsinogen untuk mencegah kanker prostat dan permasalahan kulit.
Saat ini, kata dia, tanaman jambu biji telah menyebar luas. Padang Pariaman merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Barat yang mempunyai luas wilayah sekitar 1.328,79 km2 atau setara dengan 3,15 persen dari luas daratan wilayah Sumbar. Sebagai daerah agraris, potensi unggulan Padang Pariaman adalah sektor pertanian. Hal ini dapat dilihat dari struktur perekonomiannya yang masih didominasi oleh sektor pertanian, terutama pertanian tanaman pangan sebesar 22,49 persen.
Bersama Kabid Perkebunan, Taufik Hidayat, Yurisman Yakub menjelaskan, jambu biji merah mulai dibudidayakan di Padang Pariaman sejak tahun 2000 dan sampai sekarang sudah mencapai luasan kurang lebih 20 hektare. Biasanya jambu biji ditanam sebagai monokultur atau bercampur dengan tanaman lainnya seperti kelapa. Musim berbuah yang terus menerus dan harga jual jambu biji di tingkat petani yang cukup tinggi (Rp 8.000 – Rp 12.000/kg) menjadikan komoditas ini cukup diminati oleh petani.
"Kita sudah punya sertifikasi yang punya wewenang untuk mengeluarkan bibit jambu merah, yakni Jambu Piraweh Ampalu.
Pendaftaran Varietas Hortikultura dilakukan pada tahun 2014 dan pada tahun 2015 terbit tanda daftar dengan nama jambu biji Piraweh Ampalu (SK. Mentan No. 007/Kpts/SR.120/ D.2.7/1/2015). Alhamdulillah, sudah banyak bibit yang dihasilkan kebun di Ampalu Tinggi, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak ini ke luar daerah lain," katanya.
Kahadiran Jambu Piraweh Ampalu, katanya, merupakan yang kedua setelah lisensi pertanian dikalangan petani jambu bidi di Bogor, Jawa Barat. "Sampai sekarang, yang namanya jambu biji baru dua di Indonesia. Tentunya, hal ini bagian dari inovasi yang kita berikan dari Dinas Pertanian, Perkebunan dan Tanaman Pangan Padang Pariaman dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ungkapnya.
Sesuai arahan Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni, kata Yurisman, tak ada sejengkal pun lagi lahan yang terlantar. "Jadi, kita terius berinovasi mengembangkan lahan-lahan yang ada di tengah masyarakat, dengan berbagai tanaman yang bisa diambil manfaatnya," sebutnya. (501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar