Minggu, 25 Februari 2018

Padang Pariaman Sehat Digiatkan

Parit Malintang--Wakil Bupati Padang Pariaman, H. Damsuar Datuak Bandaro Putiah mengajak masyarakat untuk bersyukur terhadap seluruh nikmat Allah SWT, dari yang paling kecil sampai kepada nikmat yang paling besar.
"Dengan nikmat Allah itulah kita bisa menikmati hidup yang kita jalani sekarang," kata dia saat memerikan sambutan pada acara wirid mingguan Pemkab Padang Pariaman di Hall IKK, Jum’at (10/1).
Pada kesempatan itu Damsuar menyinggung masalah Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. "Prinsipnya, pemerintah ingin menjamin kesehatan seluruh masyarakat Indonesia. Dan bagi masyarakat Yang kurang mampu ditanggung oleh negara, tergabung dalam BPJS. Mulai berlaku 1 Januari 2014 ini," katanya.
"Yang tak kalah penting, kita juga harus memikirkan asuransi untuk akhirat. Mari kita mempersiapkan premi untuk asuransi anti kebakaran api neraka. Dan itu tidak terhingga dan bisa kita lakukan, jika kita mampu melaksanakan perintah-Nya dan manjauhkan segala larangan-Nya," ungkapnya.
Wirid mingguan rutin kali ini perdana dilakukan pada 2014 ini, yang diawali oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman sebagai pelaksananya. Wirid mingguan ini menghadirkan Rahmat Tuanku Sulaiman, dihadiri seluruh SKPD dan staf pemerintah Padang Pariaman.
Dalam Tausiahnya, Rahmat Tuanku Sulaiman mengatakan Rabi’ul Awwal adalah bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Masuknya tahun 2014 dengan spirit baru dan semangat baru. Diawali oleh Dinas Kesehatan Padang Pariaman sebagai pelaksana.
"Refleksi Maulid Nabi dengan spirit baru menuju Padang Pariaman Sehat. Peristiwa bersejarah lahirnya Nabi Muhammmad SAW, merupakan momentum perubahan peradaban, kondisi dari sebelum lahir Rasulullah, yaitu zaman jahiliyah. Tidak ada nilai-nilap ketuhanan di zaman jahiliayah itu," ungkapnya.
Menurutnya, hadirnya Islam merupakan perubahan peradaban rahmat bagi seluruh alam, sesuai Q.S Al-Ambiyaak ayat 107. “Dan Tidaklah kami mengutus kamu ya Muhammad melainkan sebagai pembawa rahmat bagi alam semesta”. Kita harus kembali melahirkan nilai-nilai yang sudah diwariskan oleh Rasulullah SAW, karena Allah telah menjelaskan dalam Quran Surat Al-Ahzab ayat 21, sungguh ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu, dan bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah.
"Dalam refleksi menuju Padang Pariaman sehat, semua itu akan tercapai, jika seluruh masyarakat mampu menyehatkan aqidah, menyehatkan fikrah/fikirannya, menyehatkan qalbu/hatinya, menyehatkan penghidupannya, dan menyehatkan fisiknya," sebut Rahmat. (525)
-------------------------------------------------------------

Menyigi Pananganan Galian C Lubuk Alung yang Hampa dan Sia-sia
Oleh: Irwandi Sulin (Ketua Land Care Sumatera Barat/Dosen Tamansiswa/Putra Lubuk Alung)

Ada sesuatu yang lepas didada ini. Lega dan serasa nafas kembali, ketika ada pertemuan di Subarang Aie, Koto Buruak. Bertempat di Masjid Rahmat, Gantiang Koto Buruak Lubuk Alung, Selasa 14 Januari sekumpulan tokoh masyarakat dengan beragam latar ketokohan dan latar sosial berkumpul dengan anggota DPR RI Taslim dari Partai Amanat Nasional (PAN), membicarakan bagaimana langah terakhir terhadap penaggulangan galian C di Lubuk Alung.
Setidaknya, Rabu 15 Januari 2014, tiga media maasa besar memberitakan pertemuan ini. Padang Express, Singgalang dan Pos Metro. Pertemuan yang intinya membicarakan dan megeluhkan sebuah harapan yang tidak terjawab, satu fenomena sosial yang seharusnya cukup dibicarakan di tingkat kabupaten. Permasalahan yang seharusnya kecil, kiranya cukup dibahas dan difinalkan ditingkat kabupaten ternyata harus sampai juga ketelinga anggota DPR. Miris memang kalau kita menilai secara awam, tapi memang itulah sebuah fenomena yang berkepanjangan semenjak tahun 1990 yang lalu, yang meluluh lantakan “Lubuk Nya Lubuk Alung”, dan menjadi polemik sosial yang mendalam setelah reformasi dan merajai kebijakan dalam era 3 jabatan Bupati.
Hemat Penulis, permasalahan galian C ini memang sudah seharusnya menjadi bahasan yang perlu di diseriuskan. Kenapa tidak, beberapa kali dibuat kajian dampak positif dan negatif proses dan oprasional galian C di sepanjang aliran Batang Anai, mungkin mudaratya saja yang muncul. Setuju dengan pendapat Ketua KAN S. Datuak Pado Basa, dan tokoh masyarakat Happy Naldy serta beberapa kawan yang berkesempatan hadir, bahwa kesimpulannya, ini adalah proses pengelolaan alam yang salah. Kebijakan perlu dipertimbangkan dan buatkan kajian, karena pemantauan yang dilakukan secara sosial, proses ini pernah terhenti sesaat ketika pengalihan Kapolres Padang Pariaman tahun lalu dan dimulai lagi dalam waktu 2 bulan kemudian. Memang menarik untuk dibicarakan. Satu hal yang masyakarat umum tidak dapat menutup mata, karena kami pun tidak mengetahui apakah mereka memiliki izin, dan apakah proses perizinan ini telah sesuai dengan standarisasi perizinan terhadap bahan alam (galian), karena yang namanya “galian” artinya dilakukan satu proses perobahan struktur dasar yang ada menjadi bentuk baru.
Maka akan terjadi perubahan lingkungan alam, perubahan habitat dan tentunya akan merubah alam secara mendasar, akan terjadi strukturisasi baru dalam lingkungan alam. Dampaknya tentu tidak seperti yang terjadi saat ini. Perubahan alam akan berproses dalam jangka panjang. Diskusi kami di “land care” Sumatera Barat, fenomena aliran Sungai Batang Anai ini cukup berat dan telah merobah strukutr dasar landasan aliran sungai, dan dalam jangka waktu yang lama, terjadi degradasi tanah dan diikuti dengan lemahnya permukaan dasar sungai, sehingga mudah terjadi pendangkalan, permukaan air tidak terkendali dan tentu berikutnya secara teknis akan merobah sifat aliran sungai. Efeknya akan mudah terjadi bencana alam. Bagi masyarakat lingkungan, dengan berubah struktur dasar tanah ini maka akan kesulitan mendapatkan air, permukaan air tanah akan turun dan tentu masyakat sekitarnya yang akan mederita (Koto Buruk, Balah Hilir dan Batang Anai. Efek ini akan nyata, terutama dalam jangka panjang.
Kembali kepada nilai manfaat galian C ini, juga tidak bisa dipungkiri, selalu akan terkait dengan nilai pembangunan yang tidak bisa dihentikan, bahwa ini adalah satu hubungan ekonomis yang saling menguntungkan antara pengusaha galian C dengan pemakai galian C, terutama pengusaha stoon grasser, namun jika kita melirik lebih dalam. Ini hanya sebuah akses ekonomis sepihak antara pengusaha galian. Bila yang sulit ditelusuri keterlibatannya, bukti nyata yang ditemui dilapangan. Apapun kajian dan tantangan yang diberikan masyarakat terhadap galian “C”, maka kegiatan galian hanya terhenti sesaat, seperti halnya tambang emas, entah faktor apa yang menyebabkannya. 
Untuk masalah galian C Lubuk Alung ini menurut hemat penulis, tidak perlu juga kita bahas ketingkat nasional, karena kesepahaman dasar sebuah usaha akan bermula dari pemerintah yang terendah yang bernama korong dengan Izin lingkungannya, terus rekomendasi nagari, camat dan terus ketingkat kabupaten (Badan Perizinan), Bidang Pertambangan dan berakhir dimeja Bupati dalam bentuk “Izin Bupati”, maka tetap dikatakan ini adalah masalah kita Kabupaten Padang Pariaman. Walau kita mengtahui selalu terjadi lempar batu sembunyi tangan dalam urusan galian C, fenomena siapa dan mengapa, siapa dalang dan siapa wayang, jika Pemda mengatakan tidak maka tidak akan ada perizinan galian C, tidak akan ada operasional dilapangan.
Maka kami niniak mamak, pemuda dan masyarakat umum menganggap apapun yang dilakukan masyarakat pada pertemuan dengan Taslim, wakil kita di Komisi III DPR RI yang di fasilitasi karang taruna Lubuk Alung adalah sebuah tamparan terhadap Pemkab Padang Pariaman. Ada rasa keraguan akan kemampuan Pemda dalam memanage masalah galian C, tentu semakin memperindah kicauan burung mengenai galian C, siapa dibalik siapa, atensi yang besar diberikan kepada karang taruna, tim fasilitator dan tokoh masyarakat yang hadir seperti walinagari, Ketua KAN, Bundo Kanduang, Ibu Yusni, anak nagari
Atensi besarnya kepada Taslim selaku anggota dewan masih mendengar rintihan kami masyarakat Lubuk Alung yang telah berputus asa hendak bertanya kepada siapa, mohon diperjuangkan Taslim, kami percaya Taslim bisa.
--------------------------------------------------

Bupati Ali Mukhni Kembali Diminta Maju
Olahraga Memutus Rantai Penyalahgunaan Narkoba

Toboh Gadang--Suatu hal yang menarik dan kreatif serta langka dalam rangka Ultah Majelis Zikir Syatariyah (MAZIS) Kabupaten Padang Pariaman ke-10 di Toboh Masjid, Toboh Gadang, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang, Kamis (16/1).
Syafri Tuanku Imam Sutan Sari Alam selaku ketua MAZIS menyelenggarakan turnamen antar club sepakbola U-14 se- Padang Pariaman. "Turnamen ini pertama kali dilaksanakan dan mendapat dukungan dari masyarakat," kata dia.
Dalam laporannya disampaikan, bahwa turnamen diikuti sebanyak 26 club se Padang Pariaman. Pertandingan berlangsung lebih kurang satu bulan di lapangan bola Toboh Masjid Toboh Gadang.
Pada kesempatan tersebut, Syafri mengatakan bahwa kepemimpinan Ali Mukhni yang sudah berjalan lebih tiga tahun terbilang sukses baik dalam pembangunan dan kemasyarakatan. Ini dikarenakan Bupati Ali Mukhni selalu melibatkan ulama dalam pembangunan. "Pak Ali Mukhni selalu baiyo ka ulama," kata Syafri.
Atas keberhasilan dan kesuksesan dalam membangun Padang Pariaman, Syafri meminta Bupati Ali Mukhni untuk mencalonkan kembali menjadi bupati untuk periode yang kedua. "Dari lubuk hati yang paling dalam, kami meminta Pak Ali Mukhni untuk mencalonkan kembali menjadi bupati periode kedua," kata Syafri.
Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni menyambut gembira atas turnamen antar club sepakbola dari pesantren-pesantren yang ada di Padang Pariaman. "Ini unik dan langka. Setahu saya baru kali ini diadakan turnamen antar pesantren," kata Ali Mukhni.
Ali Mukhni menyampaikan bahwa olahraga, apapun itu cabangnya bisa memutus rantai penyalahgunaan narkoba. Oleh karena itu diminta kepada orangtua untuk menyalurkan minat dan bakat anak ke hal yang positif.
Pada acara tersebut, Bupati Ali Mukhni memberikan infak sebesar Rp1,5 juta untuk menunjang penyelenggaraan turnamen sepakbola tersebut. (525)
----------------------------------------------

Bupati Ali Mukhni
Nabi Muhammad SAW adalah Pendidik Utama.

Padang Pariaman--Bupati Padang Pariaman, H. Ali Mukhni memberikan apresiasi kepada jajaran Dinas Pendidikan yang memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW bersama seluruh UPTD dan Kepala SMA dan SMP se Padang Pariaman. "Saya apresiasi langkah maju yang dilakukan oleh jajaran Dinas Pendidikan," kata Ali Mukhni. Dia berharap acara maulid nabi diadakan setiap tahunnya dan juga mengundang seluruh Kepala SD.
Rasulullah SAW adalah Pendidik Utama (mirabbi), kata Ali Mukhni yang dijuluki ustadz oleh Gubernur Sumbar Irwan Prayitno. Sosok yang mencerdaskan umat dan sangat gemar membaca. Nabi muhammad SAW juga bisa membaca yang tersirat dan tersurat.
Namun sekarang minat baca generasi muda sudah mulai berkurang. Disinilah peran guru dan orangtua untuk memotivasi siswa untuk membaca. Karena buku adalah sumber ilmu.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Ali Mukhni berbagi pengalaman dan hal-hal yang positif ketika berada di luar negeri. Contohnya saja di Jepang, dimana masyarakatnya menjadikan membaca sebagai budaya. Baik sedang dalam perjalanan, di halte, restoran bahkan dalam tidurpun masih mengenggam buku. "Ini perlu kita contoh," kata Bupati Ali Mukhni didampingi Kabag Humas Hendra Aswara.
Disamping itu, Bupati Ali Mukhni juga menyampaikan tiga hikmah dalam momentum Maulid Nabi SAW. Pertama, meneguhkan kembali kecintaan kepada Rasulullah SAW. Kedua, meneladani perilaku dan perbuatan mulia Rasulullah SAW. Ketiga, melestarikan ajaran dan misi perjuangan Rasulullah, dan juga para Nabi. "Mari kita tiru keteladanan rasulullah untuk padang pariaman yang religius dan sejahtera," kata Ali Mukhni.
Bupati Ali Mukhni juga tidak bosan-bosannya mengingatkan para kepala sekolah agar peduli terhadap kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah dengan menanam pohon rindang dan tanaman yang produktif. Jadikan sekolah hijau dengan nuansa alam yang sejuk.
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Mulyadi mengatakan maulid nabi di jajarannya dihadiri oleh seluruh kepala UPTD, Kepala SMA dan SMP beserta staf dan ustazd Tuanku Kuniang Zubir. (525)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar