Katapiang--Sejak 16 tahun lalu pondasi bangunan Surau Attaqwa Sikumbang Nagari Katapiang, Kecamatan Batang Anai dimulai hingga sekarang masih tetap pondasi itu saja. Bahkan semak belukar sudah setinggi surau lama pula memenuhi halaman dan podasi bangunan tersebut. Selasa (29/1) kemarin pengurus dan masyarakat Katapiang, terutama kaum Suku Sikumbang kembali bangkit.
Pagi kemarin secara berurutan masyarakat berdatangan ke surau yang terletak di Korong Pilubang itu. Ada yang membawa mesin untuk merambah semak, ada pula yang membawa cangkul dan pedang agar bisa membersihkan semak yang sangat merimba itu. "Kita bersepakat, bahwa pembangunan surau ini dimulai kembali," kata Bagindo Rosman Palito Rajo Endah, tokoh masyarakat Katapiang yang kini jadi anggota DPRD Kabupaten Padang Pariaman.
Sebagai salah seorang yang menggagas gotong royong, Rosman sengaja tiba pertama. Bahkan jauh sebelum yang lain datang, Rosman memulai dulu merambah semak tersebut. "Saya selalu mengajarkan kepada yang muda-muda, bahwa memimpin di tengah masyarakat itu bagaikan memandikan kuda. Bukan dengan cara memandikan beruk," katanya.
"Kalau memandikan kuda, yang tukang madikan harus masuk pula ke sungai. Sedangkan kalau memandikan beruk, tukang mandikan cukup berdiri saja di tepinya. Artinya, harus kita yang mulai duluan. Kita yang tiba duluan," ungkapnya.
Jadi, kata anggota dewan dari PAN yang pada Pemilu tahun ini kembali maju di Dapil II Padang Pariaman itu, dengan kebersamaan, hanya satu jam lebih bekerja semuanya telah tampak bersih kembali. "Bangunan surau yang baru ini sengaja besar dibuat dari bangunan yang lama. Mencapai 16x15 meter. Kaum Suku Sikumbang di Katapiang termasuk suku yang besar, punya banyak anggota dan jemaah, makanya surau harus besar pula dibuat," ungkap Rosman.
Usai goro, masyarakat dan pengurus yang hadir melanjutkan dengan rapat membahas rencana tabliq akbar, yang tujuannya menggalang dana untuk memulai pembangunan Surau Attaqwa Sikumbang tersebut. "Atas kesepakatan bersama, kita akan undang H. Muhammad Jali Sadana Tuanku Sinaro Mangkuto untuk memberikan siraman rohani pada awal April mendatang," sebut Rosman.
Seperti biasa, lanjutnya, ceramah agama dengan penceramah yang tenar, masyarakat Suku Sikumbang yang perempuan membawa makanan dan minuman. Sedangkan rang sumando yang perempuan dibebani dengan membawa kue. "Soal sumbangan terserah mau dibawa berapa. Kita tidak menetapkan batasan jumlah sumbangan bagi sipangka. Sekalipun sedang tak berpunya, datang sajalah ke surau, agar acara kita nantinya meriah dan menghasilkan banyak masukan sumbangan," ulas Rosman.
"Insya Allah, seluruh perantau Katapiang, terutama kaum Suku Sikumbang yang ada di berbagai daerah perantauan telah diberitahu, dan mereka ingin ikut badoncek untuk penyelesaian pembangunan ini," tambah Rosman. (501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar