Sabtu, 12 Januari 2019

Antisipasi Banjir Bandang Sungai Besar Harus Dinormalisasi

Padang Pariaman--Kejadian musibah banjir bandang yang melanda Kabupaten Padang Pariaman sejak beberapa waktu terakhir, agaknya menjadi pelajaran berharga bagi jajaran Pemkab, terutama perlunya melengkapi sejumlah peralatan pendukung untuk mengatasi dampak musibah yang terjadi. Termasuk di antaranya perlunya penambahan alat berat.
Seperti diakui Bupati Ali Mukhni, untuk memaksimalkan penanganan bencana yang ada, pihaknya telah menganggarkan untuk pembelian dua unit alat berat. “Alat berat yang kita miliki saat ini enam unit. Beberapa di antaranya dalam kondisi rusak, sehingga yang masih bisa dioperasikan  dengan baik hanya dua alat berat saja,” kata dia.
Makanya dengan berbagai pertimbangan itu pula, sebut Ali Mukhni, pihaknya akhirnya memutuskan untuk menambah pembelian dua unit alat berat lagi. Hal itu menurutnya memang tidak terlepas untuk menyikapi secara cepat berbagai musibah yang melanda terutama musibah banjir bandang.
Ali Mukhni menambahkan, untuk mengatasi berbagai dampak yang diakibatkan oleh musibah banjir bandang, Pemkab Padang Pariaman juga telah memutuskan untuk mengeluarkan dana cadangan atau dana bencana, yang ditujukan untuk membenahi kembali berbagai kerusakan yang diakibatkan oleh musibah banjir bandang yang melanda daerah ini. 
“Saat ini ada lima jembatan yang sedang kita perbaiki atau akan dibangun kembali menggunakan dana cadangan bencana alam yang ada. Akibat musibah banjir beberapa waktu lalu juga sempat menyebabkan ambruknya beberapa jembatan, di samping juga merusak beberapa bagian jembatan lainnya," ujarnya.
Menurutnya, kerusakan jembatan tersebut umumnya disebabkan karena arus sungai di sekitar kawasan itu yang telah mengarah ke bibir jembatan yang ada. Tidak ada jalan lain, jembatan tersebut harus diperbaiki dan dibangun kembali, termasuk perlunya meluruskan kembali aliran sungai yang ada, sehingga tidak lagi mengarah ke bagian badan jembatan.
Dia melihat, kondisi arus sungai telah banyak yang berbelok-belok, ada yang telah mengarah ke pemukiman dan lahan pertanian masyarakat. “Itulah sebabnya yang memicu rusaknya sejumlah lahan pertanian masyarakat saat musibah banjir yang lalu. Tidak ada pilihan lain, selain perlunya dilakukan program normalisasi aliran sungai secara massif.
Terkait hal itu, bupati tak luput berharap dukungan dari pihak terkait di lingkungan Provinsi Sumbar untuk bisa meluruskan aliran sungai-sungai di Padang Pariaman. “Selain itu, besaran sungai tentu juga perlu dipertimbangkan, sehingga nantinya diketahui berapa harusnya kemampuan daya tampung sungai-sungai tersebut misalnya jika terjadi hujan satu atau dua hari berturut-turut,” ungkapnya. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar