Selasa, 15 Januari 2019

Ahli Waris Berang dan Melarang Foto Tuanku Shaliah Sungai Sariak di Baliho Caleg

VII Koto--Ahli waris Tuanku Shaliah Sungai Sariak berang dan menyesalkan para Caleg yang memasang foto mendiang Tuanku Shaliah di balihonya. Apalagi pemasangan itu tanpa ada pemberitahuan atau minta izin terlebih dahulu. Tuanku Shaliah adalah ulama kharimatik, yang terkenal dengan nyentrik pada zaman dulu.
"Ada salah seorang Caleg DPRD Sumbar dari Partai Gerindra di Dapil Padang Pariaman dan Kota Pariaman ini yang dengan sengaja memasukan foto Tuanku Shaliah," Sulaiman Tuanku Kaciak, anak kandung Tuanku Shaliah kepada Singgalang, Rabu kemarin. Menurut dia, tujuannya memang rancak dan bagus, tetapi bila dilakukan tanpa izin ahli waris menjadi sangat tidak baik.
Sejak dulu, kata Sulaiman, ayahnya itu tak pernah terlibat dalam politik praktis. Dia meninggal masih zaman Orde Baru, dan ndak pernah pula orang politik memanfaatkannya, karena dilarangnya. Malah kalau ada spanduk berbau partai saja di lingkungan Pasa Panjang Sungai Sariak ini, disuruhnya menanggalkan. "Kami mohon pihak terkait, seperti KPU dan Bawaslu bisa melakukan tindakan. Sebab, semua ahli waris, baik yang di VII Koto Sungai Sariak maupun yang di Lubuk Alung sangat tidak setuju terhadap hal itu," kata dia.
Bagi banyak orang, lanjut Sulaiman, terutama yang merasakan keistimewaan Tuanku Shaliah Sungai Sariak ini, memang banyak memasang foto beliau di kedai-kedai dan rumah makan. "Lihat sajalah, hampir setiap rumah makan milik urang awak di Jawa sana, banyak beredar foto beliau. Dan itu atas izin dari ahli waris, dan berguna pula menurut yang memasangnya," katanya.
Tetapi kalau untuk politik, lanjut Sulaiman, jangalah. Sebab, sehabis masa pencalegkan selesai, baliho itu terbuang entah kemana. Kadang berserak di tong sampah, dan tempat kumuh lainnya. Tentu hal ini yang menjadi ketakuan ahli waris. "Dia orang mulia dan dimuliankan oleh Allah swt, tak pantas jadi simbol dukungan salah satu partai atau salah satu calon Presiden dalam pesta demokrasi," ungkap Sulaiman yang didampingi kemenakanya, Ilyassahri Tuanku Nan Renceh.
"Jadi, sekali lagi kami mohon untuk secepatnya menanggalkan foto orangtua kami di baliho yang berbau politik. Dan jangan lagi pernah memasang. Cukup pajang saja foto dalam rumah atau kedai, kalau ingin juga memasangnya," harapnya. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar