Sintuak--Gerakan Donor Darah (Gerdoda) bagi ibu hamil yang diselenggarakan Puskesmas Kecamatan Sintuak Toboh Gadang, Kabupaten Padang Pariaman mampu menzerokan (nol) kematian ibu saat melahirkan. Selama tahun 2018 tidak ada lagi ditemukan kasus ibu yang meninggal dunia akibat melahirkan.
Demikian diungkapkan Kepala Puskesmas Sintuak Toboh Gadang, Fidiah, pada acara Gerdoda dan Kelas Ibu Hamil Terpadu, Kamis (17/1) di aula Puskesmas setempat. Menurut Fidiah, ide inovasi Gerdoda didasari adanya kasus ibu dalam proses melahirkan meninggal dunia. Padahal kita terus berupaya bagaimana kematian ibu saat melahirkan harus zero (nol) persen dari total penduduk, kata Fidiah.
“Gerdoda memang inovasi bidang kesehatan di Puskesmas Sintuak. Ide ini lahir tahun 2017 karena ditemui adanya ibu hamil meninggal dunia. Ibu yang meninggal dunia tersebut disebabkan kekurangan darah sehingga proses tindakan kesehatan tertunda. Kita tidak ingin lagi ibu-ibu yang melahirkan sampai menderita dan tertunda pelayanan medisnya gara-gara ketersediaan darah tidak mencukupi,” kata Fidiah.
Sebelumnya, Pengelola Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Sintuak Nur Oktavia Syamsul menyebutkan, sebelum Gerdoda dilaksanakan terjadi kasus pendarahan ibu hamil dari Puskesmas. Ibu tersebut membutuhkan 9 kantong darah. Sementara darah yang tersedia hanya 5 kantong. Akibat kekurangan darah tersebut, proses pelayanan kesehatan ibu hamil tersebut terganggu.
“Agar kasus ini tidak terulang lagi, maka Puskesmas Sintuak kerjasama dengan PMI Kota Pariaman yang memiliki bank darah. Kita lakukan kerjasama dengan PMI Kota Pariaman untuk menampung darah yang didonorkan oleh lima orang dari setiap ibu hamil. Artinya, satu orang ibu hamil, harus membawa 5 orang yang akan menyumbangkan/donorkan darahnya sebelum proses melahirkan terjadi. Artinya, perempuan yang hamil di Nagari Sintuak harus membawa 5 orang donor ke Puskesmas atau ke PMI Pariaman,” kata Nur Oktovia Syamsul.
Dengan Gerdoda ini, kata Oktovia, siapa pun warga Sintuak Toboh Gadang yang membutuhkan darah dapat menggunakannya dalam kondisi darurat. Sehingga pelayanan medis tidak terganggu jika pasien membutuhkan darah.
Sedangkan narasumber yang tampil H. Aladin menyebut orang hamil pertama jika mengalami hipertensi tidak masalah. Namun jika hamil lagi masih tetap mengalami hipertensi, maka langsung dibawa ke rumah sakit. Karena adanya risiko tinggi bagi ibu hamil hipertensi menjelang kelahiran bayi.
Aladin mengakui, hingga kini belum ada obatnya. Hanya upaya pencegahan dini jangan sampai tekanan darah ibu hamil menjelang proses melahirkan mengalami darah tinggi. Paling hanya pencegahan dengan makan bawang putih atau kalsium. Selain itu, hingga kini belum ada pencegahannya. Diakhir acara, diserahkan piagam penghargaan kepada ibu hamil yang sudah berpartisipasi mengikuti program Puskesmas Sintuak. (501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar