Padang Pariaman--Kabupaten Padang Pariaman bagi anggota Komisi III DPR RI Mulyadi amat sangat istimewa. Banyak hasil karya anggota dewan dari Partai Demokrat ini lekat di daerah bekas gempa 2009 tersebut. Di antaranya, pembangunan Politeknik Pelayaran Sumatera Barat di Tapakis, Kecamatan Ulakan Tapakis yang kini telah beroperasi dan dinikmati oleh anak negeri.
"Kita tahu, Sumbar tak punya apa-apa kalau soal kekayaan alam, selain keindahan," kata dia saat ditanya Singgalang, Jumat usai peringatan Hari Jadi Kabupaten (HJK) Padang Pariaman yang ke-186 di Parit Malintang. Menurut mantan Ketua Komisi V DPR RI ini, hanya dengan kreativitas politisi nasional maka bisa alokasi APBN itu bisa diangkut ke kampung ini.
Mulyadi menyadari, belakangan Sumatera Barat, terkhusus Padang Pariaman lumayan banyak dapat kucuran APBN. "Dan itulah bagian dari tanggungjawab moral kita selaku anggota dewan yang dipilih masyarakat," ungkapnya.
Kampus Politeknik Pelayaran Sumatera Barat, di Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman adalah kampus yang moderen karena memiliki sarana dan prasarana dalam mengembangkan keahlian mahasiswanya. Hal itu terlihat dengan adanya labor dan pelabuhan mini untuk simulasi. "Ini tidak hanya untuk Sumbar, tetapi Indonesia," ujar dia
"Ruang labornya luar biasa, simulatornya sangat moderen sekali. Potensi yang sama-sama kita miliki ini, membuat laboratorium tempat praktikum para taruna-taruni. Sehingga mereka bisa langsung mempraktekkan pekerjaan itu secara nyata dari ilmu yang mereka pelajari," tutur Mulyadi yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Sumatera Barat ini.
Mulyadi ingin menjadikan Sumatera Barat, dan Padang Pariaman sebagai pintu gerbangnya untuk bisa jadi daerah tujuan bagi Indonesia karena keindahan, kekuatan adat istiadatnya. Mimpi kearah itu terus diwujudkan dengan berbagai kreativitas di tingkat nasional yang dibawa langsung ke Ranah Minang ini.
Momen 186 tahun usia Padang Pariaman, kata Mulyadi, terasa sekali bagi dirinya sebagai nostalgia. Dia merasakan betul betapa seorang Bupati Ali Mukhni yang sudah lama dikenalnya sebagai seorang kepala daerah yang tak pernah kenal lelah dalam menjalankan pembangunan daerah ini.
"Padang Pariaman amat luar biasa. Saya akan terus berbuat untuk daerah ini, menggaet sebanyak mungkin alokasi APBN untuk dibawa ke kampung," ulas dia.
Terkait pembangunan jalan tol dari Padang Pariaman ke Pekanbaru, Provinsi Riau, Mulyadi menilai hanya yang memperlambat itu soal penggantian tanah masyarakat. Di pusat tak lagi ada kendala. Semuanya sudah oke. "Jadi, saya minta Pemrov Sumbar dan Pemkab Padang Pariaman segera mencairkan ganti rugi tanah tersebut, biar pembangunan jalan tol itu dimulai pula," tegasnya.
Sebelumnya, dalam pidato sambutan HJK Padang Pariaman yang ke-186, Bupati Ali Mukhni memang banyak menyebut nama Mulyadi. "Tanpa anggota dewan pusat, terutama Mulyadi, pembangunan yang banyak ini tak akan jadi. Kami minta bantuan Mulyadi dan anggota DPR RI lainnya, serta Gubernur Irwan Prayitno untuk segera menuntaskan pembangunan jalan lingkar Duku - Sicincin. Dimana, jembatan Buayan Lubuk Alung dalam jalur itu tuntasnya juga berkat tangan dingin Mulyadi," kata Ali Mukhni. (501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar