Sabtu, 26 Januari 2019

Dinaungi Yayasan H. Anas Malik MTsS Nagari Balah Aie Mengabadikan Nama Tokoh Hebat Zaman Dulu

VII Koto--Beberapa saat jelang waktu shalat Zuhur masuk, para siswa dan siswi Pesantren Pramuka Syekh Tuanku Sidi Talua MTsS Nagari Balah Aie tampak bergegas ke tempat wuduk. Tentunya mengambil air wuduk dan selanjutnya shalat berjamaah di Masjid Raya Balah Aie yang bersebelahan dengan bangunan sekolah tersebut. Sekolahnya baru. Berdiri sejak 2016 lalu, dan baru tahun ini ada siswa kelas sembilannya.
Sekolah Pesantren Pramuka ini dinaungi oleh Yayasan H. Anas Malik, seorang tokoh fenomenal dulunya yang pernah menjadi Bupati Kabupaten Padang Pariaman. "Alhamdulillah, secara perlahan-lahan sekolah ini mulai didatangi siswa. Kita sengaja mengunggulkan dua bidang studi, yakni Pramuka dan Hafidz Quran. Semua siswanya sekolah gratis dan tak ada pungutan biaya," kata Maryunis, Wakil Ketua Yayasan H. Anas Malik yang terjun langsung mendirikan sekolah demikian, Sabtu kemarin.
"Kita sengaja mengambil nama tokoh untuk lembaga sekolah ini, karena kepedulian terhadap orang yang punya nama besar yang telah menorehkan sejarah banyak di daerah ini," ungkapnya.
Seperti nama Syekh Tuanku Sidi Talua, kata Maryuni, adalah ulama besar dulunya dan bermakam di komplek Masjid Raya Balah Aie ini. Di zamannya, Toboh Mandahiling, Balah Aie ini terkenal dengan tempat berkumpulnya para ulama di seantero Piaman, membahas banyak hal-hal yang sedang terjadi di tengah masyarakat.
Ibaratnya, lanjut Maryunis, Tuanku Sidi Talua adalah panutan oleh ulama yang banyak di Piaman ini. Tempat mereka berguru sekaligus mencari berkah. Tuanku Sidi Talua memang terkenal dengan ahli debat, punya wawasan keagamaan yang mumpuni, sehingga banyak ulama lain berguru kepada dia dulunya.
Nah, sebut Maryunis, nama besar itulah yang perlu kita hidupkan kembali, agar semua masyarakat tahu sekaligus meneladani pelajaran yang pernah diajarkannya dulunya oleh beliau. "Lokasi MTsS ini sengaja di buat di sini, lantaran ada yang mau mewakafkan tanahnya, sekaligus punya bumi perkemahan di tepi Sungai Batang Mangoi di belakang sekolah ini," ujar dia.
Maryunis yang aktivis Pramuka dan jurnalistik ini dulunya, ingin sekolah yang didirikannya itu menjadi sekolah tujuan oleh anak-anak VII Koto Sungai Sariak dan Piaman pada umumnya. "Sekarang, lewat berbagai bantuan pihak swasta, kita telah punya tiga lokal. Jumlah anak dari tahun pertama hingga sekarang juga cukup meningkat," ungkapnya.
Dia melihat, pengabadian nama-nama tokoh hebat dulunya akan selalu jadi perhatian sekolah ini. "Kita akan buat koperasi sebagai lembaga keuangan, insya Allah nantinya koperasi itu akan diberi nama "Koperasi H. Zakarian", seorang tokoh yang terkenal sebagai pendiri Koperasi Dwi Sri, yang zaman dulu trend dengan simpanan bajapuik," ulas Maryunis.
Begitu juga dengan bumi perkemahan, kata dia lagi, akan diberi nama "Bumi Perkemahan M. Nur", seorang BUpati Padang Pariaman dua periode dulunya, terkenal dengan program nyentriknya. Jadinya jalan tembus Padang Sago - Padang Alai atau Malalak yang membelah Gunuang Tigo adalah ide besar Bupati M. Nur dulunya. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar