Padang Pariaman--Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu dan Perindustrian (DPMPTP) Padang Pariaman dengan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja (DPMPTSP dan Naker) Kota Pariaman sepakat bersinergi dalam kerjasama dalam menggaet investor untuk berinvestasi.
Hal tersebut terungkap saat kedua kepala dinas yang membidangi penanaman modal itu di ruang layanan DPMPTP Padang Pariaman, Kamis lalu. "Kota dan kabupaten bersatu dalam memajukan kesejahteraan masyarakat melalui investasi," kata Kepala DPMPTP dan Naker Kota Pariaman Alfian yang didampingi Kasi dan beberap staf.
Peluang investasi, kata Alfian, kedua daerah ini memiliki prospek yang menjanjikan. Adapun hal yang menguntungkan adalah keberadaan Bandara Internasional Minangkabau (BIM), jalan BIM - Pariaman yang sudah rampung dan kereta api Padang - Pariaman. Padang Pariaman dan Kota Pariaman juga telah membranding sebagai daerah tujuan wisata.
"Akses dari Padang ke Pariaman banyak alternatif dan jarak tempuh sangat dekat dan bebas macet. Padang Pariaman dan Pariaman terkenal sebagai wisata bahari dan kuliner yang menggugah selera dan pantai yang indah," kata jebolan STPDN angkatan V itu.
Kedua daerah, tambahnya, sepakat untuk menjalin komunikasi dan saling menguatkan satu sama lain, khususnya untuk peluang dan promosi investasi. "Antara kabupaten dan kota tak dapat dipisahkan. Kita saling berkolaborasi untuk kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat," kata Alfian.
Ia juga mengapresiasi DPMPTP Padang Pariaman yang telah menjadi pusat studi tiru karena meraih penghargaan peringkat terbaik pelayanan publik dari Kemenpan RB dan Innovative Government Award 2018 dari Kemendagri RI. “Maksud kunjungan kami juga untuk sharing informasi inovasi perizinan AJEP PAPA dan Papa JOSS serta produk-produk hukum yang berkaitan dengan pelayanan perizinan,” ujar Alfian.
Studi tiru juga untuk melihat langsung implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Berusaha Terintegrasi secara elektronik atau Online Single Submission (OSS) yang sudah dijalankan di Padang Pariaman. “Kami sengaja membawa personil PTSP yang akan mengoperasionalkan OSS untuk menerima penjelasan,” tambahnya.
Sementara Kepala DPMPTP Padang Pariaman, Hendra Aswara mengatakan studi tiru dari DPMPTSP dan Naker Kota Pariaman dijadikan ajang silaturahmi dan tentunya saling berbagi pengalaman di bidang penanaman modal, perizinan, ataupun, perindustrian. “Yang baik di sini bisa direplika maupun sebaliknya. Artinya kita saling berkolaborasi untuk layanan prima kepada masyarakat,” kata peraih peringkat 1 Kompetisi Pelayanan Prima dan Inovasi Pelayanan Prima tingkat Sumbar itu.
Hendra menjelaskan, pihaknya memang sudah menjalankan program OSS. Bahkan, katanya, sudah 602 permohnan izin masuk melalui OSS. Sedangkan yang sudah ditindaklanjuti pihaknya sebanyak 325 dokumen. “Kita lahirkan program yang namanya Papa Joss, pertama di Sumbar. Tujuannya untuk asistensi pelaksanaan program OSS ini. Jadi, inovasi program kita itu dapat langsung memandu pihak investor atau pelaku usaha dalam pengurusan izin melalui OSS,” ujar Hendra.
Alumni STPDN itu menambahkan, bahwa program itu mampu berjalan dengan maksimal lantaran didukung program inovasi yang terkonsep dan manajerial dengan baik. Inovasi yang ada di DPMPTP Padang Pariaman akan direplika oleh DPMPTSP dan Naker Kota Pariaman. Seperti Ajep Papa (Antar Jemput Perizinan), Sejati (Aehari Jadi Gratis), Panter Darat (Pengaduan terintegrasi dengan Inspektorat, Terasi (Tracking Izin Onlie, Besan Pos (Bekerjasama dengan PT Pos), Sinaro (Sistim perizinan berbasis android), dan Tamu Kece (Konsultasi Bisnis Pemula dan Weekend Service). (501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar