Parit Malintang--Agenda tahunan buru babi Kabupaten Padang Oariaman terlaksana di wilayah satu, mengambil areal buruan di tiga nagari sekaligus; Parit Malintang, Lubuk Pandan dan Sicincin menjadikan buruan kali ini meriah dan ramai didatangi pecandu buru dari seluruh Sumatera Barat dan sekitarnya.
Kompol Maymuspi, saat ditemui diruang Hall IKK Parit Malintang mengatakan, agenda ini adalah agenda tahunan Porbi kabupaten, yang bergilir dari wilayah satu sampai wilayah empat 3 bulan sekali. Sudah dapat dipastikan bahwa untuk Kabupaten Padang Pariaman, kegiatan berburu babi untuk hari ini hanya diadakan dan terfokus di sini.
Olahraga berburu babi yang dinaungi Porbi ini tidak hanya sekedar hobi yang hanya mengeluarkan keringat dan menghirup udara segar semata, namun ini adalah olahraga adat sesuai petuah bahwa "baburu itu suntiang dek niniak mamak, pamenan dinan mudo, pambasmi musuah dek rang patani, parami kadai di rang panggaleh", makanya setiap berburu khususnya di Kabupaten Padang Pariaman terlebih dahulu di mulai dengan "duduak di lapiak".
Hal yang sudah lazim di laksanakan di lapiak ini berproses mulai dari muncak (pimpinan berburu) setempat minta izin kepada niniak mamak untuk mencari buruan ke "rimbo nan satumpak", di lanjutkan dengan melaporkan kejadian baik buruknya berburu sebelumnya, setelah itu merencanakan di mana buruan selanjutnya akan dilaksanakan, lalu menetapkan mana areal yang akan dicari hari ini serta kelengkapan "pamenan" buruan "kok galah sabatang, badie sapucuak, anjiang saikue" dan ditutup dengan prosesi saling bersalaman tanda sudah saling bersesuaian.
Dalam perburuan itu baik anggota maupun para muncaknya telah terjalin silahturahmi yang erat, walaupun berbeda suku, daerah, dan nagari, namun mereka sudah saling akrab di antaranya, baik yang berburu dengan membawa "galah, badie, anjiang" maupun para pedangang keliling sudah tampak ada tali yang saling mengikat di antara mereka.
Sebagai ketua Porbi Kabupaten Padang Pariaman, Kompol Maymuspi menyampaikan bahwasannya dana bantuan dari Pemda untuk kegiatan ini sangat terbatas malahan kurang setiap tahunnya. "Kalau bisa dana dari Pemda itu dihibahkan langsung ke Porbi, jangan melalui Dispora dulu sebagaimana dana untuk berburu tupai," harapnya.
"Babi adalah musuh paling berbahaya bagi petani. Hama ini menyerang segala jenis tanaman, mulai dari padi, kelapa, sawit, kebun sayur, pisang dan lainya, hama ini menyerang mulai dari saat ditaman hingga panen tiba, jadi tanpa kegiatan ini bisa kita bayangkan berapa banyak kerugian yang akan dialami para petani kita," tambahnya. (501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar