Minggu, 12 Agustus 2018
Pemnag Lubuk Alung Akan Berikan Modal Usaha Pelatihan Budidaya Jamur Tiram Harus Dijadikan Usaha yang Mendatangkan Uang
Lubuk Alung--Indikator keberhasilan dalam sebuah pelatihan budidaya jamur tiram, adalah mampunya kesimpulan acara itu dijadikan usaha yang pada akhirnya mendatangkan uang bagi peserta. Tidak lagi masanya pelatihan berhenti pada jatah uang saku, lalu peserta tak punya keterampilan apa-apa.
Walinagari Lubuk Alung Hilman H menegaskan hal itu, Senin (13/8) saat membuka pelatihan budidaya jamur tiram bagi masyarakat dari seluruh korong yang ada di nagari itu. Pelatihan yang akan berlangsung selama tiga hari diadakan pemerintahan nagari setempat dengan menggandeng usaha Rendang dan Olahan Jamur Ukhtina Suci dari Kota Payakumbuh.
Menurut Hilman, pemerinthan nagari akan memberikan modal usaha nantinya kepada peserta yang dinilai berhasil melakono usaha tersebut. "Apalagi untuk modal usaha ini tak begitu banyak. Jadi butuh keseriusan masyarakat mengitu pelatihan ini," ungkapnya.
Kepada panitia acara Sutan Yardi, Hilman menekankan pentingnya kalkulasi angka keberhasilan dari seluruh peserta nantinya. "Kali ini kita tidak sekedar serimonial dalam pelatihan ini. Tetapi ada penggalian potensi, yang akan mampu dijadikan usaha untuk meningkatkan perekonomian masyarakat itu sendiri," ujarnya.
Suci Maharani, Owner Rendang dan Olahan Jamur Ukhtina Suci bersama Yudi Andrianto dalam memberikan makalahnya mengajak masyarakat untuk senantiasa menikmati hidup jadi petani. "Petani adalah komunitas yang paling tinggi dikenai zakat. Yakni mencapai lima persen. Beda dengan profesi lainnya, yang hanya 2,5 persen dalam mengeluarkan zakatnya," katanya.
Juara pemuda pelopor Provinsi Sumatera Barat 2018 ini menyebutkan, protein jamur tiram jauh lebih tinggi dari protein daging yang selama ini dijadikan sebagai makanan termahal. "Dulu, jamur termasuk makanan yang disajikan kepada raja-raja, saat wilayah ini dikuasai oleh raja," ungkap dia.
Menurutnya, budidaya jamur tiram tidak menyulitkan dalam kehidupan. Tidak seperti petani lainnya yang harus berpanas-panas dan berhujan-hujan untuk melakoninya. Usaha jamur tiram secara sederhana dapat dilakukan dengan menggunakan alat-alat yang mudah diperoleh, seperti cangkul, sekop, botol atau kayu (untuk memadatkan media tanam), alat pensteril, lampu spritus, keranjang pengangkut yang terbuat dari anyaman bambu.
Untuk penyiraman sederhana, kata dia, bisa dengan alat yang terbuat dari plastik, mirip dengan seprotan nyamuk. Semua bahan yang digunakan dalam budidaya jamur tiram harus habis sekali pakai.
Usai menjalani pelatihan secara teori, Suci Maharani mengajak seluruh peserta untuk berpraktek di tempat yang sudah disediakan. Panitia menyediakan tempat yang agak jauh dari kantor walinagari, yakni di Korong Surantiah Koto Buruak. (501)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar