Senin, 27 Agustus 2018

Pasca Banjir Bandang Anduriang Cegah Agar tak Lagi Menghantam Pemukiman Warga Dinding Sungai Batang Anai Ditinggikan

Anduriang--Berselang satu hari setelah hari Raya Idul Adha 1439 H, utusan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPERA) bersama Balai Wilayah Sungai Sumatera V (BWS V) meninjau lokasi bekas banjir bandang di Nagari Anduriang, Kecamatan 2x11 Kayutanam. Di lokasi, rombongan disambut Wakil Bupati Suhatri Bur Datuak Putiah, legislator Sumbar asal Kayutanam Endarmy, Kabag Humas dan Protokol Andri Satria Masri, Kabid di Dinas PUPR Padang Pariaman Arman, Walinagari serta tokoh masyarakat setempat.
Kepada rombongan Kementerian PUPERA, Wabup menyampaikan aspirasi bupati dan masyarakat korban bencana terkait percepatan penangangan penanggulangan bencana agar penanganan dilakukan secara maksimal sehingga ancaman bencana yang mungkin akan datang bisa diminimalisir dampaknya. "Dulunya lebar sungai ini tidak sebesar ini. Akibat banjir bandang membuat lebarnya membesar sehingga mengancam lahan dan pemukiman warga," jelas Suhatri Bur.
Bupati, katanya, berharap tebing sungai ini bisa dikembalikan ke asalnya sehingga ancaman terhadap beberapa lahan pertanian dan pemukiman warga dapat dikurangi. "Bupati berharap secepatnya dibangun batu bronjong di tepi-tepi sungai sehingga aliran sungai dapat ditahan dan tidak liar menerjang pemukiman warga," kata wabup menyampaian pesan bupati kepada Sri Hartono, utusan Kementerian PUPERA.
Sri Hartono didampingi staf dari BWS V memahami apa yang menjadi harapan dan keinginan bupati dan warga Padang Pariaman terkait penanganan pasca bencana banjir bandang di Anduriang. "Kami memahami dengan baik harapan pak Bupati, maka hari ini kami datang untuk mensurvey, meninjau kemudian menghitung dan merencanakan tindakan selanjutnya terhadap kondisi ini," jelas Sri Hartono.
Berdasarkan pengamatan awal, Sri Hartono mengatakan bahwa kondisi sekarang yang bisa dilakukan adalah melakukan penanganan sementara dengan menormalkan alur sungai kemudian meninggikan dinding sungai. "Hal yang bisa kita lakukan sekarang adalah penanganan sementara agar alur sungai kembali normal, kemudian meninggikan dinding sungai. Menormalkan itu bukan dengan cara meluruskannya tetapi menyesuaikan dimana titik kekuatan hantaman sungai yang kuat di sana dinding kita perkuat," jelasnya.
Dia juga berharap, peran Pemkab Padang Pariaman untuk memperbaiki jembatan Anduriang dengan cara memperpanjangnya agar arus sungai dapat leluasa mengalir di bawahnya.
Menjawab hal tersebut, Wabup menjelaskan bahwa rehabilitasi jembatan itu membutuhkan dana yang sangat besar maka sudah sejak tahun 2009 diajukan permohonan kepada pihak provinsi dan pusat. Namun sampai sekarang belum mendapat tanggapan. Wabup Suhatri Bur kemudian mengajak rombongan untuk meninjau lima titik lokasi paling rawan dari lokasi banjir bandang Anduriang. Empat berada di Korong Kampung Tangah dan satu di Korong Balah Aia. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar