Sintuak--Limbah emas. Ini nama program yang digagas mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Tamansiswa (Unitas) Padang, yang tergabung dalam kelompok delapan. Bertempat di Korong Balai Usang, Nagari Sintuak, Kecamatan Sintuak Toboh Gadang, Padang Pariaman, upaya menyulap limbah jadi pupuk komposter itu dapat sambutan dari masyarakat setempat.
Rudi, Ketua Kelompok Delapan kepada Singgalang menyebutkan, bahwa setiap rumah tangga menghasilkan limbah. Hanya saja cara melakukan pemanfaatan limbah demikian belum banyak yang tahu. "Ini akan menghasilkan pupuk tanaman. Tentunya menjadi alternatif di tengah mahalnya harga pupuk," kata dia.
Didampingi Jakfar, mahasiswa Fakultas Ekonomi, Rudi mengatakan, kelompok mahasiswa yang dipimpinnya berjumlah 24 orang dari Fakultas Pertanian, Ekonomi dan Fakultas Hukum. "Semua mahasiswa yang ber-KKN harus memberikan ilmunya di tengah masyarakat, sebagai pengabdiannya, sekaligus praktek di lapangan," ujar dia.
Limbah menjadi pupuk, katanya, merupakan program dari kawan-kawan yang berasal dari Fakultas Pertanian. "Ini dilakukan, sekaitan mayoritas masyarakat Balau Usang bergantung pada pertanian sawah dan ladang. Ladangnya banyak ditumbuhi ubi kayu. Tak heran pula, Balai Usang ini banyak memproduksi kerupuk ubi kayu," sebutnya.
"Lewat pupuk komposter ini, kita ingin meringankan biaya pertanian masyarakat. Biaya irit, hasilnya melimpah, sesuai keinginan masyarakat itu sendiri dalam menjalankan dunia pertaniannya," ungkapnya.
Sementara, lanjutnya, dari Fakultas Ekonomi melihat potensi tempurung kelapa yang cukup banyak di Balai Usang ini. Tempurung dijadikan arang aktif, yang nantinya berguna untuk berbagai hal, yang tujuan akhirnya bisa meningkatkan pendapatan keluarga masyarakat.
Menurut dia, Padang Pariaman satu daerah yang terkenal kaya akan tanaman kelapa. Tetapi, produk yang dihasilkan kelapa belum semunya termanfaatkan oleh masyarakat itu sendiri. Buktinya, betapa banyak sabut, tempurung kelapa yang terbuang sia-sia. Padahal itu semua akan mampu mendatangkan pemasukan.
Bahaya narkoba
Di sisi yang lain, mahasiswa ini juga melakukan sosialisasi bahaya narkoba di kalangan anak muda dan remaja serta masyarakat itu sendiri. "Sasaran narkoba selama ini adalah anak muda dan remaja. Di balik itu, kita tahu pula, bahwa masa depan negara, daerah serta kampung ini sangat bergantung pada mereka yang tergabung pada komunitas anak muda," sebutnya.
"UNtuk itulah sosialisasi narkoba ini amat penting dilakukan, agar anak muda terselamatkan dari pengaruh dan kecanduan narkoba. Hampir tiap hari kita dengar adanya anak muda yang ditangkap polisi akibat mengkosumsi narkoba," ujar dia.
Pihaknya menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Balai Usang yang telah menyambut baik seluruh kegiatan yang dilakukan selama ber-KKN di nagari itu.
"Dengan ini, seluruh kegiatan dari kelompok delapan ini telah berjalan dengan baik. Semoga semua ilmu yang kita kembangkan itu menjadi wahana meningkatkan pertanian serta memajukan perekonomian masyarakat, dan anak mudanya pun terselamatkan dari ancaman masa depan yang lebih baik," ulasnya. (501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar