Anduriang--Banjir bandang Sungai Batang Anai kembali terjadi. Nagari Anduriang, Kecamatan 2x11 Kayutanam, Kabupaten Padang Pariaman paling besar terkena dampak banjir yang dipicu hujan lebat, Senin malam. Selasa (7/8) Subuh empat rumah warga dan satu surau di Korong Kampuang Tangah hanyut dibawa arus sungai yang amat deras.
Sementara, empat unit rumah masyarakat lainnya sedang dalam bahaya dan harus diungsikan penghuninya. Empat rumah yang hanyut itu adalah milik Tapa dan rumah anaknya, Dayang, Ani telah hanyut. Sedangkan rumah Ami, Sainun masih utuh, namun sangat rawan akan roboh. Untung saja sebagian perabot rumah yang hanyut itu dapat diselamatkan pada saat air mulai naik.
Walinagari Anduriang Syawiruddin bersama sejumlah tokoh masyarakat dan pemuda nagari itu, sejak dini hari sibuk dengan urusan pengungsian warganya yang rumahnya hanyut tersebut. "Selain rumah warga, sekitar 17 ekor kerbau juga dilaporkan hanyut. Sampai saat ini baru tujuh bangkai kerbau yang ditemukan. Musibah ini adalah banjir bandang delapan tahun sekali sepertinya, setelah sebelumnya pada 2010 juga terjadi banjir yang sama yang mengakibatkan miringnya jembatan penghubung Nagari Kayutanam dengan Nagari Anduriang," kata dia.
Dari Korong Balah Aia, katanya, aliran Sungai Batang Anai semakin dekat ke jalan nagari. Hanya menyisakan sekitar satu meter lagi dari bibir aspal di depan kantor Korong Balah Aia, dan ini juga rawan amlas ke badan sungai. Beberapa sawah warga juga hanyut. Ada yang baru ditanami padi, ada juga lahan yang persemaian benih yang dihanyutkan aliran Batang Anai ini. Beberapa kolam ikan warga jebol dan hanyut ke hilir.
Memang korban jiwa tidak ada, sebut Syawiruddin. "Namun melihat penderitaan warga ini kita sangat haru, dan berharap ada bantuan tempat tinggal dari pemerintah kabupaten. "Kama kami ka tingga lai ko Di," kata Tek Ami kepada Hardi Candra, salah seorang tokoh pemuda nagari itu dengan berurai air mata. Hanya dorongan semangat untuk tetap tabah menghadapi musibah ini yang dapat diberikan Candra yang juga dalam keadaan mata agak sabak, menahan derai.
Walinagari Syawiruddin telah hadir mendampingi warganya sejak Subuh. Walikorong Kampuang Tangah, Alex berusaha menenangkan korban yang terkena dampak banjir. Setelah hujan reda, sekira pukul 08.00 hadir Bhabinkamtibmas, Supardi, rombongan Babinsa, Camat 2x11 Kayutanam dan beberapa pegawai menjenguk dan mengambil data.
"Semoga bencana ini dapat penanganan yang maksimal dari pihak terkait. Warga Anduriang yang terdampak diberi ketabahan serta dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk menjalani kehidupan yang lebih baik lagi," ungkapnya.
Tindakan cepat oleh pemerintah daerah Padang Pariaman dibantu Forkompica, BPBD mendirikan tenda darurat, Dinas Kesehatan mengantisipasi jangan sampai masyarakat terserang penyakit. Dinas sosial menyalurkan bantuan makanan kebutuhan sehari-hari buat masyarakat yang terdampak banjir. Bantuan itu langsung diberikan Wabup Suhatri Bur Datuak Putiah.
Wabup Suhatri Bur minta Dinas PUPR mengkaji secara teknik untuk perbaikan aliran Batang Anai. "Melalui program Padang Pariaman Peduli, Pemkab membantu setiap rumah masyarakat yang hanyut untuk dibangunkan kembali rumah semi permanen," ujarnya. (501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar