Selasa, 28 Agustus 2018

Objek Wisata Ikan Larangan Aua Malintang Dipercantik Pemnag Membangun Lubuk Tempat Bermain Ikan dan Seluncuran Anak-anak

Aua Malintang--Keberadaan objek wisata ikan larangan di Nagari III Koto Aua Malintang Selatan, Kecamatan IV Koto Aua Malintang, Padang Pariaman dipercantik. Sebelumnya hanya alami, kini dibuatkan lubuk atau tempat bermain ikan, serta tempat mandi dan selucuran buat anak-anak dan masyarakat yang kian ramai mengunjungi objek tersebut. Pemnag setempat sengaja mengalokasikan Rp90 juta lebih anggaran untuk memperindah tempat itu.
Walinagari III Koto Aua Malintang Selatan, Edi Kusasih bersama Sekretarisnya, Armontoni kepada Singgalang, Rabu (29/8) kemarin menyebutkan, dibuatkannya lubuk atau tempat ikan bermain ini agar ikan larangan tak lagi berpindah tempat, atau hanyut ke bagian bawahnya. Kemudian, kata dia, Sungai Batang Gasan yang menghidupi ikan larangan ini juga punya pengaturan air di bagian atasnya, sehingga kalau terjadi air bah atau banjir, lubuk yang dibuat ini tak ikut punah.
"Alhamdulillah, setiap musim libur, lokasi objek wisata ikan larangan ini selalu ramai oleh pengujung atau peminat wisata keluarga," kata dia. Makanya, ujarnya lagi, tempat mandi dan berselucuran bagi anak-anak perlu dibuatkan khusus. Kehadiran objek ini secara alami telah lama, dan itu perlu ditingkatkan nuansanya agar pengunjung merasa betah dan senang saat berada di sini.
Armontoni menambahkan, anggaran pembangunan tempat bermain ikan larangan itu sepenuhnya berasal dari Alokasi Dana Desa (ADD) Nagari III Koto Aua Malintang Selatan. "Kita berharap, pengerjaannya sesuai jadwal, dan lebih bermanfaat pada pengembangan objek wisata yang satu-satunya paling dikenal di nagari ini," ungkapnya.
Dia menyebutkan, untuk pengerjaan, baik tukang maupun buruhnya merupakan anak nagari. "Dengan adanya tempat ikan bermain, masyarakat pengunjung akan dengan mudahnya memberi makannya lewat kacang-kacang yang juga dijual murah di tepi sungai. Sebab, ikan tak lagi berkeliaran bebas seperti yang sudah-sudah," ujar Armontoni.
Menurutnya, adanya pengendalian air sungai di bagian atasnya, sangat memungkinkan, lubuk yang dibangun ini bisa bertahan lama. "Jadi, Sungai Batang Gasan ini juga difungsikan untuk saluran irigasi. Sehingga ada pintu pengaturan air. Dan itu juga dijaga dengan baik oleh masyarakat. Dengan perbaikan ini pula, kemasukan buat nagari diharapkan meningkat dari objek wisata ikan larangan yang lebih bagus dari yang biasanya," ujar dia. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar