Kayutanam--Bertanding dalam guyuran gerimis yang membasahi lapangan sepak bola INS Kayutanam, tak sedikitpun menyurutkan semangat kedua kesebelasan untuk merebut tiket final Amanbasa Cup IV. Kesebelasan Korong Sipisang Sipinang yang diatas kertas diunggulkan dari lawannya; kesebelasan Korong Lubuak Napa, sang Ibu Kota Nagari Anduriang tampak lebih siap menghadapi pertandingan babak semifinal ini.
Benar saja, sejak peluit tanda pertandingan dimulai, Sipisang Sipinang mengambil inisiatif menyerang melalui Ilham, Iqbal Bhal, Warman dan Adi, namum kokohnya tembok pertahanan Lubuak Napa yang dikawal Danny Milanisty, sang wali korong bersama Ar Ridho Shiamul Hamdan, Taufik dan Arizon Putra Sikumbang membuat setiap serangan Sipisang Sipinang jarang sampai ke area gawang Lubuak Napa yang dijaga Fajri.
Seakan merasa nyaman dengan pertahanannya, Rabu petang itu gelandang lincah Lubuak Napa Ahmad Dusri leluasa menyerang walaupun peluang yang didapat tak seberapa, namun bisa dimaksimalkannya, ditambah lagi kurang komunikasinya barisan belakang Sipisang Sipinang yang dikomandoi Pir, Ikbal dan Herdi dengan penjaga gawang Andra membuat satu sontekan cantik dari Ahmad Dusri yang terlepas dari pengawalan mereka bergulir datar kedalam gawang kosong Sipisang Sipinang. Beruntung kebobolan yang sudah di depan mata berhasil di gagalkan oleh air yang sedikit menggenang di mulut gawang Sipinang Sipisang, selamatlah gawang Andra Nakhieppess dari kebobolan.
Tak berselang lama dari kejadian tersebut, anak-anak Sipisang Sipinang seperti kehilangan semangat juang. Hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh Iseh, pemain senior Lubuak Napa ini memberikan umpan terukur kepada Ahmad Dusri, dengan kecepatannya menggiring bola dan kontrol yang baik, Ahmad Dusri berhasil melepaskan sepakan tajam yang menghujam deras ke dalam gawang Andra yang telah terlebih dahulu mati langkah, 1-0 Lubuak napa memimpin.
Di babak kedua, Sipisang Sipinang mencoba bangkit. Maneger Herman Hunter menarik Herdi keluar dan memasukan Yogi, penyerang jangkung ini menambah fariasi serangan, dengan formasi 3-4-3, Sipisang Sipinang berhasil mengurung pertahanan Lubuak Napa. Peluang demi peluang pun tercipta, yang terbaik adalah sepak pojok melengkung yang dilakukan Iqbal Bhal mengenai mistar gawang Lubuak Napa. Bola muntah pun jatuh ke kaki Warman, namun kontrol yang kurang baik membuat bola terlebih dahulu di sapu Danny dari areal pertahanan Lubuak Napa.
Di penghujung babak kedua, serangan sporadis Sipisang Sipinang semakin gencar. Hampir ke seluruhan pemain Lubuak Napa terlibat dalam pertahanan. Namun satu kemelut di depan gawang Fajri dapat dimanfaatkan dengan baik oleh Warman, sontekan dinginnya berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 di penghujung laga. Ratusan suporter Sipisang Sipinang yang hadir langsung berhamburan dalam hujan menyambut gol yang dinantikan akhirnya datang jua itu.
Sampai peluit panjang dibunyikan, skor 1-1 tetap bertahan. Pertandingan pun dilanjutkan dengan adu pinalti, dari ke lima algojo masing-masing kesebelasan. Cuma Iqbal Bhal dari Sipisang Sipinang dan Ahmad Dusri dari Lubuak Napa yang mampu membuat gol. Skor masih sama kuat 1-1 (AP).
Panitia, wasit serta kedua manejer dan kedua kapten sepakat melanjutkan adu pinalti cukup masing-masing 1 algojo lagi, dan kalau masih seri pemenang akan ditentukan dengan pengundian coin. Fikar dan Warman berhasil menjalankan tugasnya dengan baik untuk timnya. Di pengundian Coin yang sudah dalam suasana adzan Magrib, Lubuak Napa memilih gambar dan Sipisang Sipinang memilih angka. Lubuak Napa berhasil keluar sebagai pemenang, dan berhak melaju ke final untuk menantang Asampulau, Jumat (31/8). (501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar