Peringatan Maulid Nabi dengan Makan Bajamba Budaya Padang Pariaman
VII Koto--Wabup Padang Pariaman, Suhatri Bur hadir bersama Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BALITBANGDA) Ali Amran dan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Zahirman dalam kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Surau Pimpiang, Korong Tanjuang Baliak, Nagari Lareh Nan Panjang, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Senin lalu.
Wabup disambut dengan gembira oleh walinagari, pengurus surau dan masyarakat Tanjuang Baliak dan disuguhi jamba yang memenuhi ruangan dan sudut Surau Pimpiang.
Wabup menyampaikan, bahwa Pemkab mendukung penuh kegiatan Maulid Nabi yang selalu rutin dilaksanakan setiap tahun. "Kalau ada yang mengatakan bahwa Maulid yang kita adakan setiap tahun ini bid'ah maka tidak perlu sampai guru-guru agama, ungku-ungku kita yang menjawabnya. Cukup bupati dan wakil bupati saja yang akan menjelaskan," ucap Suhatri Bur.
"Kegiatan Maulid Nabi bukan bid'ah, tetapi ini tanda kita bersyukur sebagai ummat yang beragama Islam, ummat Nabi Muhammad SAW, tanda kita bersykur kepada yang telah mengembangkan agama Islam dan mengajarkan kepada kita agama yang haq dan benar serta bagaimana kita hidup di dunia ini dengan selamat," jelas mantan Ketua Baznas itu panjang lebar.
Oleh sebab itu, sambungnya, jika ada yang mengatakan itu bid'ah maka bisa dikatakan orang tersebut tidak mau bersyukur dan mengapresiasi apa yang telah dilakukan Nabi Besar Muhammad SAW semasa hidupnya.
Mantan Ketua KPU Padang Pariaman itu juga menyinggung tentang jamba yang sering dikritik sebagai hal yang mubazir. Menurut Suhatri Bur, jamba yang dibuat adalah sebagai wujud syukur dan ucapan terima kasih kepada junjungan ummat yang telah berjasa merubah akhlak manusia. Jamba ini juga sebagai media perekat silaturahim antar jemaah yang hadir. "Pada hari biasa kita jarang berjumpa dan bercerita dengan saudara. Saat Maulid lah silaturahim kembali dirajut dan ditingkatkan sehingga tali persaudaraan semakin kuat. Saat itu juga kita saling bertukar kabar menanyakan kesehatan, dan lain sebagainya," katanya.
"Jadi, Maulid dan jamba adalah budaya asli Padang Pariaman yang harus terus kita lanjutkan dan budayakan. Dengan budaya ini, kita dapat meramaikan dan memakmurkan surau, masjid dan mushalla," katanya.
Ada yang merasa dirinya modern sehingga budaya mendatangi masjid dianggap budaya kuno dan tidak modern. "Tetapi kita tidak mempermasalahkan hal tersebut. Kalau memang pahamnya tidak merayakan silahkan saja kita tidak mempersoalkan. Begitu juga dengan yang memiliki paham bahwa Maulid harus dirayakan maka tidak boleh juga orang lain melarang atau mempermasalahkan," jelasnya.
Wabup menyerahkan bantuan dari Pemkab Padang Pariaman untuk kegiatan Maulid Nabi Muhammad yang diterima langsung oleh Ketua Panitia didampingi pengurus Surau Pimpiang disaksikan Kepala BALITBANGDA dan Kadis Kominfo. (501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar