Minggu, 29 Januari 2017

IKM Harus Fokus Memodifikasi dan Berinovasi dalam Menghasilkan Produk

IKM Harus Fokus Memodifikasi dan Berinovasi dalam Menghasilkan Produk

Padag Pariaman--Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur optimis pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) bisa menjadi pengusaha sukses. Hal itu dapat dicapai apabila bisa menghasilkan produk yang bernilai jual dan berdaya saing. Kuncinya, IKM harus fokus memodifikasi dan berinovasi dalam menghasilkan produk dan memanfaatkan teknologi informasi.
    Hal tersebut disampaikannya pada penandatanganan nota kesepakatan Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu dan Perindustrian dengan Balai Diklat Industri Padang di Hall Saiyo Sakato, Pariaman, Jumat (26/1) lalu.
    Dikatakannya, nota kesepakatan sebagai wujud nyata kepedulian Pemkab Padang Pariaman dalam menciptakan lapangan kerja, menumbuhkan wirausaha baru, mengurangi pengangguran dan meningkatkan ekonomi masyarakat. "Ayo jadi pengusaha. Fokus terhadap keahlian dan produk IKM. Misalnya menyulam tangan, tekuni, kemudian berinovasi," kata Suhatri Bur.
    Ditambahkannya, jika terbentur dengan permodalan, pihaknya akan menggandeng perbankan dan CSR dari BUMN dan swasta.
    Kepala Balai Diklat Industri Padang Joni Afrizon meminta kabupaten dan kota se-Sumbar menyediakan sentra IKM atau semacam kampung IKM di tiap-tiap daerah sebagai wadah dalam pengembangan IKM. Lokasinya strategis, parkir luas dan bekerjasama dengan agen travel. Hal ini penting sehingga program "One Village and One Product" bisa diwujudkan.
    "Ke depan ada motto, belum lengkap ke Sumbar, kalau belum datang ke Padang Pariaman," kata Joni Afrizon. Saat ini, kata Jonni, BDI telah memiliki SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) yang diserahkan kepada peserta pelatihan. Artinya, setiap Peserta menerima dua sertifikat, yaitu sertifikat peserta dan sertifikat kompetensi jika lulus ujian. "Sertifikasi ini untuk menghadapi tantangan era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)," kata Joni.
    Kadis PMPTP, Hendra Aswara melaporkan terdapat 1.700 IKM yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Padang Pariaman. Sebanyak 280 IKM telah dilatih di BDI dan langsung praktek lapangan. Ia menegaskan pelatihan IKM dilanjutkan untuk pemantapan dan pengembangan sumber daya manusia.
    Adapun fokus pelatihan didominasi IKM yang bergerak di bidang bordir, fesyen dan makanan ringan. Peserta pelatihan pun diutamakan pada usia produktif, maksimal 30 tahun. Diharapkan lima tahun ke depan akan lahir pelaku ekonomi yang menggebrak pasar nasional.
    "Insya Allah, sesuai yang disampaikan Pak Wabup bahwa kita fokus dalam pembinaan IKM. Setelah ikuti pelatihan kita akan evaluasi. Mudah-mudahan tercipta banyak pengusaha-pengusaha muda berasal dari Padang Pariaman," kata jebolan STPDN angkatan XI ini.
    Terkait pembangunan sentra IKM, Hendra akan berkoordinasi dengan Bidang Pertanahan untuk menyediakan tanah seluas 2 hektare yang berada di lokasi strategis. Tanah bersertifikat tersebut sebagai modal untuk meminta dana Pembangunan sentra IKM ke Kementerian Perindustrian.
    "Saya kira sentra IKM sudah menjadi kebutuhan dalam pemasaran produk IKM. Jika kita bekerjasama dengan biro perjalanan, tentunya akan menarik minat wisatawan," ujar mantan Kabag Humas itu. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar