Final Liga Nagari Lubuk Alung
Lalui Perjuangan Keras Pungguang Kasiak Patrikan Nama Penguasa Lubuk Alung
Lubuk Alung--Pecah. Suasana lapangan sepakbola Sungai Abang dalam Liga Nagari Lubuk Alung, Jumat lalu mencapai puncak klimaksnya. Laga partai final yang mempertemukan dua tim yang satu dekade terakhir memiliki prestasi yang mentereng. Duel yang seakan menghentikan denyut nadi kehidupan Lubuk Alung itu sendiri, bagaimana pandangan seolah terhipnotis dan tertuju ke laga krusial pada sore yang juga dimeriahkan dengan tambua tassa dari Sikabu, dan di tambah sporter yang suka nyeleneh, Sutan Yardi, membuat laga final semakin hidup dan bergairah pula.
Dan akhirnya, kiblat sepakbola Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman berpindah dari Sikabu ke Pungguang Kasiak. Melakoni laga puncak, kedua tim betul-betul menyuguhkan pertandingan menarik. Pemain kedua tim mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Saling serang dan saling unjuk kekuatan dalam bertahan.
Di babak pertama, Sikabu lebih banyak menekan dengan penguasaan lapangan tengah yang dikomandoi Agung Saputra. Berkali – kali tekanan dari Sikabu mengancam dan membahayakan gawang Pungguang Kasiak yang dikawal oleh Ofra Kenzie. Namun dengan disiplinnya barisan belakang Pungguang Kasiak, pemain Sikabu kesulitan untuk menciptakan gol.
Memasuki babak kedua, situasi Pungguang Kasiak masih berada dalam tekanan Sikabu, Peluang terbaik Sikabu didapat melalui tendangan bebas Hikmat, namun tendangan keras ke gawang berhasil diselamatkan dengan gemilang oleh Ofra. Terpacu untuk menciptakan gol, Sikabu semakin meningkatkan tekanan. Kembali peluang didapat melalui Hikmat, cocoran jarak dekatnya dari gawang gagal berbuah gol, kembali seorang Ofra seakan menjadi karang kokoh yang sulit ditaklukan pemain-pemain Sikabu. Ofra pun layak menjadi man of the match pada pertandingan kali ini.
Gol tunggal kemenangan Pungguang Kasiak akhirnya hadir melalui pemain tengah, Teguh. Berawal dari tendangan bebas di sudut kanan gawang Sikabu yang kali ini dikawal Simet. Tendangan melengkung yang menukik ke bawah tidak dapat digapai oleh penjaga gawang Sikabu. Lapangan Sungai Abang pun seakan pecah oleh sorakan dan teriakan pendukung Pungguang Kasiak, bahkan Walinagari Pungguang Kasiak, Abizar Datuak Simarajo pun melonjak kegirangan menyaksikan gol yang dihadirkan oleh pemain yang juga merupakan pemain POP Polresta Padang Panjang ini.
Seakan tersengat dengan gol tersebut, Sikabu semakin menggebu dalam mengendalikan permainan. Praktis bola hanya digulirkan setengah lapangan, dan Sikabu pun seolah berpacu dengan waktu untuk memaksakan gol penyeimbang. Namun lagi-lagi menara-menara pertahanan Sikabu yang dikoordinir oleh Rieko "Botak" Adit dan Erick Nayoan begitu sulit ditembus oleh Rizqi Salam dan kawan-kawan. Serangan tujuh hari tujuh malam dari Sikabu pun akhirnya harus terhenti seiring dengan tiupan pluit panjang dari wasit Eri Gusman yang sangat baik dalam memimpin partai puncak ini. Enam kartu kuning dikeluarkan oleh Wasit, masing-masingnya empat untuk Pungguang Kasiak dan dua untuk Sikabu.
Dengan kemenangan ini, Pungguang Kasiak berhak memboyong piala Bergilir Walinagari Lubuk Aluang, Harry Subrata, piala bergilir dari Ikatan Keluarga Lubuk Alung (IKALA) Jakarta dan piala tetap, serta Tabanas sumbangan IKALA Jakarta.
Sementara itu, Sikabu harus puas berada di tempat kedua. Untuk Top Skorer berhasil diraih Kies Junior dari Aie Tajun, pemain terbaik diraih oleh Agung dari Sikabu yang juga pemain Diklat Pertamina Jakarta. Piala diserahkan oleh anggota DPRD Kabupaten Padang Pariaman, Jondedi Budur, Walinagari Lubuk Alung, Harry Subrata, Camat Lubuk Alung Suhardi, Sekum ASKAB PSSI Landi Efendi, Pj Walinagari Sungai Abang Amril Us, Walikorong Pasa Gaduang, Kiman, Ketua Panitia, Riyandi Jay dan pemerhati sepakbola, Izhar Ilyas.
Laga Final ini juga dimeriahkan dengan tendangan pinalti berhadiah yang disediakan oleh panitia dan sumbangan anggota DPRD Kabupaten Padang Pariaman Jondedi Budur. (501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar