Sabtu, 09 Desember 2017

Produk Pangan Lokal Butuh Rekayasa Tekhnologi Modern

Produk Pangan Lokal Butuh Rekayasa Tekhnologi Modern

Padang Pariaman--Pengolahan produk pangan lokal dari bahan baku menjadi bahan jadi memerlukan rekayasa teknologi yang modern. Diketahui banyak sekali hasil pangan lokal masyarakat yang belum diolah maksimal karena masih menggunakan cara konvensional.
Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu dan Perindustrian (DPMPTP) Kabupaten Padang Pariaman, Hendra Aswara mengatakan, butuh teknologi tepat guna untuk mengolah produk lokal unggulan. Seperti ubi kayu, jagung, pepaya memiliki peluang pasar yang menjanjikan apabila diolah menjadi produk layak konsumsi masyarakat.
"Misalnya pepaya menjadi saus, ubi menjadi mie dan jagung untuk pakan ternak. Semua butuh sentuhan teknologi, untuk kesejahteraan masyarakat," kata Hendra Aswara pada  Sosialisasi prototipe teknologi tepat guna di Pasar Kasang, Kecamatan Batang Anai, Jumat (8/12) lalu. Kegiatan tersebut difasilitasi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan  Sumbar.
Hendra mengatakan, penggunaan produk ubi kayu untuk pembuatan mie, akan sangat membantu pemerintah dalam mengurangi komoditi impor gandum. Apalagi harga gandum dunia sedang melonjak tinggi yang juga akan mempengaruhi daya beli masyarakat.
"Kita optimis, ubi jadi bahan baku pembuatan mie lebih diminati masyarakat. Harga terjangjau dan juga lebih sehat. Petani pun menikmati," ujar Kadis yang pernah menjabat Kabag Humas Setdakab Padang Pariaman itu.
Pada kesempatan itu diperagakan sebuah mesin pencetak mie tanpa gandum yang diproduksi oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Adapun produksi dalam satu jam sebanyak 30 kg. Sementara harga satu unit mesin pencetak mie itu seharga Rp60 juta.
Ia berharap, nantinya dapat dianggarakan pada APBD atau melalui dana pokok pikiran anggota DPRD. "Kita coba untuk anggarkan untuk kelompok IKM. Insya Allah didukung oleh Bupati dan DPRD Padang Pariaman," kata alumni STPDN angkatan XI itu. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar