Rabu, 13 Desember 2017

Gagal Raih Prestasi FKS Padang Pariaman Studi Banding ke FKS Sijunjung

Padang Pariaman--Forum Kabupaten Sehat (FKS) Padang Pariaman melakukan studi banding ke FKS Kabupaten Sijunjung, Selasa (12/12), karena dinilai berhasil meraih prestasi Swasti Saba Wistara tahun ini. Sedangkan FKS Kabupaten Padang Pariaman tahun ini tidak mendapatkan prestasi apa pun. Sehingga studi banding ke Sijunjung dapat menjadi motivasi ke depan bagi pengurus FKS Padang Pariaman.
Rombongan FKS Padang Pariaman yang berjumlah 17 orang, selain pengurus FKS, juga turut serta Staf Ahli Pemkab Padang Pariaman Taslim, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Padang Pariaman Zairil, dari Bapelitbangda Nofriyanti, Sekretaris FKS Padang Pariaman Armaidi Tanjung dan sejumlah pengurus lainnya.
Rombongan diterima di sekretariat FKS Kabupaten Sijunjung, yang dihadiri Asisten II Pemkab Sijunjung Edwin S, Ketua FKS Sijunjung Fajar Seftrian, Kadis Pertanian Ronaldi dan sejumlah pengurus FKS lainnya.
Menurut Edwin, keberhasilan Sijunjung meraih prestasi Swasti Saba Wistara bukanlah hasil pekerjaan yang tiba-tiba. Namun sejak 5 hingga 6 tahun lalu Sijunjung rajin belajar ke luar daerah yang meraih prestasi dalam penilaian kabupaten sehat.
"Awal-awal, kami belajar ke Kota Padang Panjang dan Payakumbuh. Kemudian pergi studi banding ke Malang, Gunung Kidul dan daerah lainnya," kata dia. Dalam studi banding tersebut juga dilibatkan OPD-OPD terkait.
Menurutnya, semua pihak yang terkait dengan FKS Sijunjung merasakan pentingnya menjalankan tatanan yang sudah ditetapkan. Dengan keterlibatan OPD dan stakeholder lainnya, sangat membantu keberhasilan dalam menjalankan program FKS. Lompatan yang luar biasa terjadi dengan mengalirnya semangat juang dengan sentuhan yang lebih tepat.
Yang tidak kalah pentingnya, kata Edwin, adalah dukungan penuh dari Pemkab Sijunjung terutama bupati untuk menggerakkan kepala OPD. Jika hanya mengandalkan Kadis Kesehatan atau Kepala Balitbangda saja, memang sulit meraih penghargaan Swasti Saba Wistara. Dukungan dari Kadis lain memang sulit diharapkan datang begitu saja. Namun, jika Bupati langsung memerintahkan OPD terkait, maka keseriusan OPD sangat membantu FKS.
"Sebenarnya tatanan yang dilakukan dan dibutuhkan FKS juga merupakan kegiatan yang menunjang OPD itu sendiri. Hanya saja pimpinan OPD-nya yang sulit memahami untuk bisa bekerjasama dengan FKS. Padahal tatanan yang dilakukan FKS juga merupakan visi misi pembangunan yang dijalankan Bupati. Bahkan setelah OPD dibawa ke Bali mendiskusikan kehadiran FKS, baru mereka terbuka menerima FKS," ujar Edwin.
Terkait dukungan dana, kata Edwin, FKS Sijunjung mendapatkan alokasi sebesar Rp300 juta. Sedangkan masing-masing kelompok kerja (Pokja) Nagari Sehat juga dianggarkan sebesar Rp2,5 juta oleh pemerintahan nagari. Di Kabupaten Sijunjung ada 60 nagari.
Sekretaris FKS Padang Pariaman Armaidi Tanjung mengakui, FKS Padang Pariaman patut belajar ke FKS Sijunjung. Komitmen dari Pemkab yang maksimal, dukungan OPD, keterlibatan berbagai pihak dalam mendukung FKS.
"Padang Pariaman (Papa) Sehat yang sudah dicanangkan Bupati Padang Pariaman seharusnya juga ditunjukkan dengan dukungan yang maksimal. Selain dukungan dana, juga menggerakkan pimpinan OPD dalam mendukung tatanan yang sudah disepakati," kata Armaidi Tanjung.
Usai mendengarkan paparan dari Pemkab dan FKS Sijunjung, rombongan FKS Padang Pariaman terlihat puas dan mendapatkan informasi yang lebih banyak dalam mengelola FKS.
"Mudah-mudahan semangat pengurus FKS Padang Pariaman ke depan bisa lebih meningkat setelah melakukan studi banding ini," kata Armaidi menambahkan. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar