Minggu, 31 Desember 2017

Padang Sago Pernah Melahirkan Pesepakbola Hebat

Jalin Kerjasama Dengan Media SKPD Diminta Berikan Informasi Valid

Padang Pariaman--Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni meminta semua satuan perangkat kerja daerah (SKPD) dan camat untuk mempublikasikan kegiatan dan program yang ada pada unit kerja masing-masing melalui media massa secara berkelanjutan. Hal ini bertujuan agar masyarakat mengetahui dan bisa mengawasi pelaksanaan kegiatan dimaksud.
Permintaan itu disampaikan Ali Mukhni usai rapat evaluasi kinerja di ruang kerjanya, Kamis lalu. "Kerjasama dengan pers sangat penting artinya. Kegiatan dan program SKPD bisa dipublikasikan kepada masyarakat luas," kata Ali Mukhni yang didampingi Kabag Humas Hendra Aswara.
Bupati Ali Mukhni juga meminta SKPD untuk menjalin kemitraan dengan media cetak, elektronik dan media online. Hal ini disebabkan banyaknya program dan kegiatan yang pro rakyat belum sepenuhnya terekspos. Akibatnya, masyarakat tidak mendapatkan haknya untuk memperoleh informasi.
"Jalin kemitraan yang baik dengan media. Banyak di antara kita yang sudah bekerja keras untuk masyarakat, tetapi tidak terekspos. Ini perlu dievaluasi kembali," kata Ali Mukhni yang baru saja meraih penghargaan Satya Lencana Wira Karya ini.
Menurutnya, di era keterbukaan informasi kepada publik saat ini menuntut aparatur untuk memberikan layanan informasi yang cepat, valid dan terpercaya. Apabila tidak ada publikasi, masyarakat akan sulit mendapatkan informasi mengenai kegiatan pemerintahan dan pembangunan.
"Di era keterbukaan saat ini, setiap orang berpacu mencari informasi. Begitu juga dengan saya, setiap pagi selalu browsing berita atau informasi dari media sosial yang tentunya akan menambah pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan tugas sehari-sehari," katanya. (525)
-------------------------------------------------------------------------

Menurut Ali Mukhni Staf Ahli Bukanlah Jabatan Buangan

Padang Pariaman--Setelah kosong selama beberapa hari, jabatan Kepala Dinas Kesehatan Padang Pariaman akhirnya diisi Bupati Ali Mukhni. Jabatan strategis itu diamanahkan bupati kepada Aspinuddin. Dalam pelantikan yang berlangsung di aula Kantor Bupati di Parit Malintang, Kamis lalu, Bupati Ali Mukhni juga melantik Hendri Satria sebagai kepala Bappeda, dan Taslim sebagai Staf Ahli Bupati bidang Sumber Daya Manusia (SDM) dan Kemasyarakatan.
Bupati Ali Mukhni memerintahkan Kadinkes untuk segera memberdayakan seluruh bidan agar proaktif berkunjung ke rumah-rumah masyarakat setiap hari di wilayah kerja masing-masing. Tujuannya untuk menanyakan atau mencari informasi kalau ada warga yang sakit.
"Saya perintahkan saudara agar segera menugaskan seluruh bidan untuk mengunjungi rumah-rumah masyarakat setiap hari. Untuk kebutuhan biaya operasionalnya, silahkan saudara ajukan pada perubahan APBD tahun 2014 ini. Jika tidak saudara laksanakan, saya akan memberhentikan saudara kembali dari jabatan Kadinkes ini," tegas Ali Mukhni.
Sedangkan kepada Kepala Bappeda yang baru, Ali Mukhni meminta agar segera bekerja keras dan proaktif menyusun dokumen perencanaan. "Jangan hanya menunggu, tetapi lakukan system jemput bola ke SKPD–SKPD," pintanya.
Khusus kepada Taslim, Bupati Ali Mukhni menegaskan, Staf Ahli bukanlah jabatan buangan, melainkan posisi sangat strategis sebagai pemberi saran dan pertimbangan kepada kepala daerah dalam mengambil kebijakan. Staf Ahli harus menghimpun berbagai masukan dan pemikiran, kemudian mengkaji lalu menyampaikan kepada bupati. Acara pelantikan yang berakhir menjelang maghrib itu dihadiri antara lain oleh Sekdakab Jonpriadi, Kepala BKD Idarussalam dan Kepala Bagian Humas Hendra Aswara. (525)
--------------------------------------------------------

Padang Sago Pernah Melahirkan Pesepakbola Hebat

Padang Sago--Pertandingan sepakbola, Liga Padang Sago 2014 berlangsung selama 13 hari. Pertandingan di Lapangan Pilito itu mendapat perhatian masyarakat. Penonton memadati sekeliling lapangan, mendukung dan memotivasi tim atau pemain kesayangan mereka.
Pelaksanaan liga dibuka Wabup Padang Pariaman, Damsuar Datuak Bandaro Putiah, Kamis lalu. Wabup sekaligus menyaksikan final, menutup secara resmi dan melakukan penyerahan piala bergilir kepada pemenang.
Liga Padang Sago diikuti delapan klub atau kesebelasan yang ada di nagari dalam wilayah kecamatan itu. Dibagi dalam dua pool, masing-masing juara pool berlaga di final memperebutkan juara. Yakni, juara pool A Padang Bungo FC brhadapan dengan juara pool B PS Kampuang Lambah.
Final pertandingan dimenangkan Padang Bungo FC dengan skor akhir 3–1. Permainan terlihat sangat menarik karena kekuatan kedua klub cukup berimbang. Acara penutupan dihadiri Camat Padang Sago Syamsunar Datuak Basa, unsur Muspika, para walinagari serta Pengurus PS Padang Sago.
Dalam sambutan penutupan, Wabup Damsuar menyampaikan rasa bangga kepada pengelola PS Padang Sago yang bisa secara rutin melaksanakan kompetisi liga kecamatan ini tiap tahun. "Kami menyatakan apresiasi yang tinggi, karena tidaklah mudah melaksanakan iven seperti ini. Namun, dengan semangat kebersamaan, panitia berhasil menghimpun semua potensi yang ada, baik di kampung maupun diperantauan," kata dia.
Dia pun mengemukakan harapan, agar ke depannya liga seperti ini tetap bisa dilaksanakan dan dicontoh oleh nagari-nagari dan kecamatan lainnya di Padang Pariaman. "Terbukti, di Padang Sago ini telah pernah melahirkan pesepakbola yang bermain di berbagai klub semi dan pro di Indonesia seperti PSP Padang, PS Semen Padang, PS Bengkulu dan beberapa klub lainnya di Pulau Jawa. Pengembangan bakat, penyaluran hobi dan pembinaan generasi muda merupakan hal-hal positif dari liga yang dilaksanakan ini," ungkap Damsuar.
Sebelumnya, Ketua Panitia Pelaksana Khairul Yatim mengungkapkan, ada rasa bangga dengan masa lalu. "Itulah yang menjadi pendorong kami untuk bisa melaksanakan liga ini setiap tahun. Terimakasih atas dukungan masyarakat pencinta sepakbola, para perantau dan Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman," sebutnya. (525)
---------------------------------------------------------------------------

Uang Sekolah Lunas Raporpun Diambil
BAZ Gelontorkan Rp27 Juta Untuk 42 Siswa SMK Enam Lingkung

Padang Pariaman--Sebanyak 42 orang siswa SMK 1 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, Sabtu lalu menerima bantuan dari BAZ daerah itu. Masing-masingnya menerima Rp650 ribu. Bantuan itu bertujuan untuk melunasi segala hutang-hutang siswa bersangkutan di sekolahnya.
Ketua BAZ Padang Pariaman Suhatri Bur kepada Singgalang menyebutkan, total anggaran BAZ yang digelontorkan berjumlah Rp27 juta. Pemberian bantuan langsung diberikan dihadapan guru dan orangtua siswa masing-masing, di Kantor BAZ Parit Malintang.
"Awalnya, ada sekitar 20 siswa SMK Enam Lingkung yang berasal dari berbagai nagari itu merasa tak sanggup menulasi segala macam di sekolahnya. Sampai-sampai pihak sekolah mendatangi BAZ, mengingat masing-masing orangtua yang bersangkutan memang kurang mampu pula. Jumlah sebanyak itu ditambah dengan kejadian tahun lalu pada sekolah yang sama, sehingga total mereka yang menerima bantuan mencapai 42 orang," cerita Suhatri Bur.
Dengan demikian, pihak BAZ langsung melakukan klarifikasi ke rumah siswa tersebut. Dengan diberikan bantuan itu, langsung pula seluruh siswa penerima zakat itu melunasi segala hutangnya di sekolah, sehingga orangtuanya bisa mengambil rapor atau ijazah bagi yang sudah tamat.
Kepada siswa yang menerima bantuan, Suhatri Bur menjelaskan, bahwa anggaran itu berasal dari zakat seluruh pegawai Pemkab Padang Pariaman. Untuk ini, sebagai orang yang menerima zakat jangan sampai meninggalkan kewajiban dalam beragama, yakni shalat lima waktu sehari dan semalam, puasa bulan Ramadhan, dan segala yang menjadi perintah agama, tolong laksanakan dengan baik dan benar.
Siswa yang menerima bantuan tersebut pun merasa senang. Apalagi, dengan batuan BAZ itu pula segala urusannya di sekolah kelar dengan baik. Sebab, sekolah merasa kesulitan memberikan rapor atau ijazah, manakala siswa masih punya hutang yang belum dilunasi. "Berutung ada lembaga BAZ, sehingga kami bisa menyelesaikan segala sesuatunya di SMK 1 Enam Lingkung ini," kata seorang siswa yang berasal dari Kecamatan Batang Anai tersebut. (525)
-------------------------------------------------------------------------

Rusak Sejak 2009
Masyarakat Senang Perbaikan Irigasi Koto Runciang Dimulai

VII Koto--Masyarakat Koto Runciang, Nagari Lurah Ampalu, Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Padang Pariaman merasa senang, karena penantian yang cukup panjang membuahkan hasil yang cukup lumayan. Dimulainya perbaikan Irigasi Koto Runciang yang rusak berat akibat gempa dan longsor 2009 silam oleh Pemkab daerah itu, sejak seminggu yang lalu, tentu sebuah harapan yang cerah terhadap pertanian di kampung itu.
Ajo Nazar dan Zulfadli Tuanku Sutan, tokoh masyarakat Koto Runciang kepada Singgalang, Minggu kemarin menyebutkan bahwa perbaikan irigasi telah dimulai oleh salah satu perusahaan. Memang, anggaran perbaikan itu telah lama diinginkan dari pemerintah, dan baru dikabulkan tahun anggaran 2014 ini.
Menurut mereka, irigasi yang panjangnya mencapai sekilo lebih itu akan mengaliri ratusan hektare sawah dan lahan pertanian masyarakat di Tigo Jurai, yakni Koto Runciang, Toboh Binu, dan Toboh Binu Hilie. "Kita berharap, lebaran nanti air sudah bisa mengalir kembali, sehingga masyarakat bisa normal turun ke sawahnya," kata mereka.
Dia melihat, sejak irigasi itu rusak masyarakat yang sawahnya bergantung dari irigasi demikian, sama sekali tak bisa menggarap sawah, selain untuk berladang. "Sejak rusak, tak tahu pula entah berapa kali kami melakukan gotong royong, untuk perbaikannya. Namun, karena kekuatan penyangga yang lemah, membuat irigasi itu tak bisa normal," katanya.
Bujang Pandawa, anggota DPRD Padang Pariaman yang ikut memperjuangkan anggaran irigasi itu telah menyampaikan kepada masyarakat, bahwa perbaikannya dilakukan tahun ini juga. "Ini tentunya bagian dari perjuangan aspirasi masyarakat yang kita suarakan kepada pemerintah melalui lembaga wakil rakyat," kata politikus Partai Golkar Padang Pariaman ini.
Kepada masyarakat Koto Runciang, Bujang Pandawa minta untuk selalu menjaga irigasi demikian. Sebab, menjaga sesuatu yang sudah didapatkan, jauh lebih sulit ketimbang mendapatkannya. "Bayangkanlah itu. Rusak yang tak pernah bisa diperbaiki kembali sejak 2009. Baru 2014 bisa dibantu Pemkab Padang Pariaman. Sebuah penantian yang cukup panjang. Kita berharap, perbaikan itu tidak berjalan lama, dan tentunya sawah masyarakat yang terlanjur keras bisa kembali digarap dengan semestinya," harap Bujang Pandawa. (525)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar