Minggu, 13 November 2016

Masyarakat Pulau Aie, Tandikek Butuh Jalan Aspal

Masyarakat Pulau Aie, Tandikek Butuh Jalan Aspal

Tandikek--Masyarakat Korong Pulau Aie, Kenagarian Tandikek, Kecamatan Patamuan, Padang Pariaman sangat membutuhkan adanya perbaikan jalan sepanjang 2,5 kilometer dikampung itu. Memang, secara bertahap jalan yang menghubungkan Sialang, Pulau Aie ke Paraman Talang tersebut telah dikeraskan dengan memanfaatkan dana dari Program Pasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM).
    Namun demikian, jalan itu tentu belum sesempurna jalan yang memakai aspal hotmix. Begitu juga jalan dari Paraman Talang menuju Tandikek Asli sepanjang 1 kilometer, sudah selayaknya diaspal dengan baik, lewat anggaran APBD Padang Pariaman.
    Rivai Marlaut, salah seorang tokoh masyarakat setempat kepada Singgalang, Rabu (27/7) melihat jalan demikian merupakan kebutuhan, agar masyarakat yang selama ini agak terisolir bisa terangkat kepermukaan dengan baik. "Sebab, jalan disamping untuk memperlancar keluar masuknya arus perdagangan dan hasil pertanian masyarakat, juga berfungsi untuk meningkatkan daya saing masyarakat itu sendiri dalam berbagai hal," kata dia.
    Menurut dia, pasca bencana akhir 2009 lalu, masyarakat Pulau Aie secara umum telah bisa bangkit, menatap masa depannya yang jauh lebih baik lagi. Rumah mereka yang tenggelam dan hancur, akibat gempa dan longsor kini telah dibangun kembali. Baik itu lewat bantuan gempa dari pemerintah, maupun lewat pihak ketiga. Nah, sekaitan hal itu sudah saatnya pemerintah mempersoalkan jalan kekampung tersebut bisa lancar kembali.
    Mantan Walikorong Pulau Aie ini terus berjuang dan berbuat untuk kemaslahatan masyarakatnya sendiri. "Kini, kendaraan roda empat masih merasa kesulitan untuk melewati kampung itu, lantaran kecilnya jalan demikian," katanya. (dam)
-----------------------------------------------------------------

-Wujudkan Pendidikan Berbasis NU
PCNU Padang Pariaman Kirim Utusan ke Kongres Pergunu

Pariaman--Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Padang Pariaman mengirim dua utusannya untuk mengikuti Kongres Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) di Surabaya. Kegiatan rutin organisasi sayap NU lima tahun sekali itu, merupakan ajang memperbaharui kepengurusan pusat Pergunu, sekaligus membuat program kerja lima tahun kedepan.
    Menurut Sekretaris PCNU setempat, Yul Rahmat, mereka yang diutus, Abdul Hadi Tuanku Rajo selaku Ketua PCNU dan Tuanku Syafrizal, salah seorang pemegang mandat Pergunu Padang Pariaman. "Mereka mengikuti kegiatan dari 24-29 Juli ini. Kita berharap, setelah mereka pulang, bisa memberikan laporan ke PCNU, untuk mengembangkan organisasi demikian didaerah bekas gempa ini," kata dia.
    Yul Rahmat melihat, hal ini merupakan Kongres Pergunu pertama kalinya yang diikuti oleh jajarannya. Dan diharapkan, hasil dari Kongres tersebut mampu memberikan yang terbaik, terutama dalam melihat arti penting dunia pendidikan yang berbasiskan NU di Padang Pariaman. Selama ini, pendidikan yang dianggap berbasiskan NU adalah lembaga pondok pesantren. Itupun belum maksimal.
    Sebab, kata dia, tanpa pendidikan yang jelas, sangat susah untuk mengembangkan kader NU yang militan. Apalagi selama ini, kader NU baru sebatas mengikuti pengkaderan yang berjalan dilingkungan NU itu sendiri. "Padalah, penggembelengan kader NU demikian tidak bisa sambil lalu, dan harus dilakukan secara kontinyu, seperti yang berlaku dilingkungan NU diwilayah Jawa misalnya," ungkap anggota KPU Padang Pariaman ini.
    Untuk itu, lanjut Yul Rahmat, mau tidak mau, NU harus berfikir untuk bisa punya sekolah formal yang berbasiskan NU. Katakanlah seperti sekolah SMP, SMA dan perguruan tinggi. "Itulah yang kita harapkan dari mereka yang diutus untuk mengikuti Kongres Pergunu tersebut. Paling tidak, dengan mulai diciptakan guru yang bisa berkiprah di NU, ini tentunya punya dampak pada dunia pendidikan kedepannya," harapnya. (dam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar