Minggu, 13 November 2016

Irkhaswandi Dua Periode Jadi Walinagari Gadua Ekonomi Masyarakat Berkembang, Kemiskinan Terentaskan dengan Baik

Irkhaswandi Dua Periode Jadi Walinagari Gadua
Ekonomi Masyarakat Berkembang, Kemiskinan Terentaskan dengan Baik

Enam Lingkung--Walinagari Gadua, Irkhaswandi pernah keluar sebagai walinagari berkompeten di tingkat Sumatera Barat. Sebuah pengalaman yang berbekas bagi pria kelahiran 1975 ini, dia langsung dapat penghargaan dari Pemrov Sumatera Barat pada 2008 itu, dalam soal pengembangan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.
    Hingga sekarang, Irkhaswandi telah memasuki periode kedua masa kepemimpinannya di nagari itu. Dia jadi walinagari sejak 2005 silam, atau sejak pemerintahan Nagari Gadua berpisah dari induknya, Koto Tinggi, Kecamatan Enam Lingkung. Di Kabupaten Padang Pariaman, seorang walinagari itu boleh tiga kali menjabat, sepanjang itu dipilih oleh masyarakatnya.
    "Jabatan kedua ini berakhir pada penghujung 2017 nanti. Melihat kondisi sekarang, rasanya sudah cukup dua periode itu jadi walinagari," kata Irkhaswandi pada Singgalang, Jumat lalu di kantornya.
    Banyak suka-duka yang terjadi di nagari yang memiliki lima korong, yakni Korong Kampuang Dalam, Batiah-Batiah, Kapuah, Simpang, dan Korong Padang Bungo itu selama dijabat Irkhaswandi. "Alhamdulillah, jelang gempa besar 2009 lalu, di nagari ini tidak ada rumah yang tidak layak huni. Itu sebabnya, penghargaan ini kita dapatkan," ujar alumni SMA N 1 Lubuk Alung dan Universitas Bung Hatta, Padang ini.
    Di samping itu, lanjutnya, akses seluruh masyarakat Gadua terbuka lebar. Berbagai sumber perekonomian masyarakat tumbuh dan berkembang dengan baik. Begitu pula lahan pertanian sesuai minat dan bakat dari petani itu sendiri. "Di Gadua ini sempat pula ada jenis tanaman bawang merah. Namun, karena situasi yang tak menguntungkan, akhirnya tanaman itu hilang dengan sendirinya," ujar dia.
    Kini, lewat Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) Gadua, Irkhaswandi mencoba mengembangkan tanaman jambu peraweh, dengan cara setiap rumah dikasih bibit, nanti ketika panen BUMNag yang akan membelinya. Sebagai walinagari pertama di tanah kelahirannya, Irkhaswandi ingin pondasi dasar yang diletakannya secara bersama itu bisa berkembang dengan baik, sesuai pula dengan dinamikanya.
    Lewat Alokasi Dana Desa (ADD) dan Alokasi Dana Nagari (ADN), Irkhaswandi telah berbuat secara maksimal, memenuhi keinginan masyarakat nagari yang berpenduduk sekitar 3.250 jiwa tersebut. "Pembangunan tahap satu yang baru saja selesai, sepenuhnya dari, oleh dan untuk masyarakat," kata dia. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar