Kamis, 31 Desember 2015

Tiga Sekolah di Padang Pariaman Raih Adiwiyata Nasional

Tiga Sekolah di Padang Pariaman Raih Adiwiyata Nasional

Padang Pariaman--Komitmen Pemkab Padang Pariaman untuk mendorong pelestarian lingkungan hidup di sekolah, dan lingkungan masyarakat mendapat apresiasi oleh Pemerintah Pusat. Penghargaan Adiwiyata Nasional yang diserahkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI diraih oleh tiga sekolah, yaitu SMAN 1 Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, SMPN 2 Kecamatan Sintuak Toboh Gadang, dan SDN 08 Kecamatan Nan Sabaris.
    Penjabat Bupati Rosnini Savitri apresiasi Kepala Sekolah dan jajaran yang concern dalam membentuk sekolah berwawasan lingkungan. "Atas nama Pemerintah dan masyarakat Padang Pariaman, saya sampaikan selamat dan terima kasih atas prestasi yang menjadi kebanggaan daerah," kata dia, Rabu di penghujung 2015. Prestasi ini hendaknya menjadi motivasi bagi sekolah lain yang belum dapat kesempatan tersebut.
    Dia melihat, penghargaan Adiwiyata Nasional sangat membanggakan daerah sebagai bentuk motivasi dan apresiasi dari Pemerintah Pusat. Salah satu strateginya, adalah membentuk duta lingkungan hidup dari siswa dan siswi di tiap-tiap sekolah yang kemudian mengajak siswa yang lain, untuk bersama-sama menjadikan sekolah yang hijau dan asri.
    Kepala SD N 08 Nan Sabaris Harismaliza mengatakan, kesadaran siswa dan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan hidup sudah meningkat dan bertanggungjawab dengan upaya penyelamatan lingkungan. "Kita rangkul masyarakat dan mengajak siswa, untuk menjadikan sekolah yang sehat, bersih dan hijau dengan tanaman," kata Harismaliza.
    Penghargaan Adiwiyata Nasional itu berdasarkan SK Menteri No 610/MENLHK-BP2SDM/2015 tertanggal 8 Desember 2015, diserahkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI di Jakarta. "Keberhasilan ini berkat kerjasama warga sekolah dengan Kantor Lingkungan Hidup dan Dinas Pendidikan," kata Kepala Kantor Lingkungan Hidup Buyung Oktorizal.
    Penghargaan Proklim
    Prestasi yang tak kalah hebatnya yang diraih dalam program pelestarian lingkungan hidup, yaitu Penghargaan Proklim yang diraih oleh masyarakat Korong Kandang Ampek, Nagari Guguak, Kecamatan 2x11 Kayutanam. Merupakan penghargaan terhadap masyarakat pada lokasi minimal setingkat RW/Dusun, dan maksimal setingkat Kelurahan/Desa yang secara berkesinambungan telah melaksanakan aksi lokal, terkait dengan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
    "Untuk Sumatera Barat yang menerima Penghargaan Proklim hanya Padang Pariaman. Untuk Indonesia hanya delapan provinsi," kata Rosnini yang didampingi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumnetasi (PPID) Hendra Aswara.
    Kata Rosnini Savitri, terdapat delapan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang telah dikembangkan dan dilaksanakan di Korong Kandang Ampek. Pertama, pengendalian banjir, longsor dan kekeringan. Kedua, peningkatan ketahanan pangan. Ketiga, penanganan kenaikan muka air laut.
    Keempat, pengendalian penyakit terkait iklim. Kelima, Pengelolaan dan pemanfaatan sampah atau limbah. Keenam, budidaya pertanian rendah emisi gas rumah kaca. Ketujuh, peningkatan tutupan vegetasi, dan kedelapan, pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.
    Keberadaan kelompok masyarakat dan tokoh lokal sangat berperan sebagai penggerak pelaksanaan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. "Alhadulillah, masyarakat Korong Kandang Ampek berhasil mengaplikasinya," kata Rosnini yang juga Kadis Kesehatan Sumbar itu. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar