Sabtu, 19 Desember 2015

Pilkada Padang Pariaman Seru dan Menegangkan

Pilkada Padang Pariaman Seru dan Menegangkan

Pariaman--Pelaksanaan Pilkada Padang Pariaman 30 Juni nanti dinilai banyak pihak bakal berlangsung seru dan cukup menegangkan. Betapa tidak, kini tanda-tanda persoalan akal berpolemik itu sudah mulai terlihat dengan nyata. Baik dari kalangan kandidat, maupun yang timbul dari partai politik yang ikut mendukung kandidat bersangkutan.
    Hebatnya lagi, persoalan itu timbul justru dikalangan partai kecil, alias partai tidak punya kekuatan sama sekali di parlemen. Tarik menarik dukungan, gonta-ganti ketua partai dalam situasi saat ini agaknya menjadi hal yang biasa. Itulah yang dinamakan dengan kepentingan yang abadi.
    Praktisi hukum di Padang Pariaman, Zulbahri, S.H menilai dukungan yang diberikan satu partai terhadap dua kandidat bupati, itu hal yang sering terjadi saat Pilkada. "Silakan saja 'pisau' siapa yang tajam, dan itulah yang paling beruntung. KPU sebagai lembaga yang berwenang dalam menerima berkas kandidat, tentu semua yang mendaftar tetap dia terima. Persoalan sah atau tidaknya, tergantung dari hasil verifikasi yang akan dilakukan KPU nantinya," ujar Zulbahri sang mantan Wakil Ketua DPRD Padang Pariaman itu.
    Kepada Singgalang, Minggu (4/4) Zulbahri ikut prihatin dengan kondisi politik yang tengah berlangsung didaerah yang terkenal dengan gudangnya ulama itu. "Saya melihat yang banyak bermasalah itu tidak saja kalangan pimpinan partai politik, tetapi juga sejumlah kandidat juga ikut mempermainkan masalah demikian. Persoalan komitmen yang pernah diucapkan itulah yang menjadi problem nantinya," kata Zulbahri.
    "Kalau hanya seperti demikian orang yang akan memimpin Padang Pariaman lima tahun mendatang, maka jangan heran nantinya daerah ini bakal tambah terpuruk. Kita tidak ingin lagi duka yang telah dialami masyarakat pascagempa, ditambah lagi dengan duka yang akan terjadi saat Pilkada. Cukup sudah derita itu. Semua kandidat harus paham betul dengan apa yang tengah terjadi ditengah masyarakat itu sendiri. Jangan nodai dengan permainan politik kotor," harap Zulbahri.
    Memang, lanjut Zulbahri, dalam situasi demikian membuat profesi pengacara dan wartawan menjadi sasaran. Namun, hal itu tidaklah menjadi semacam impian bersama masyarakat, dalam melihat arti penting kepemimpinan. Orang yang akan memimpin itu betul-betul punya komitmen, yang diawali dengan komitmen terhadap partai yang akan mengusungnya. "Sekarang hal itu telah terbalik. Semua komitmen tidak lagi menjadi acuan, melainkan kepentingan yang jadi utama," ungkap Zulbahri.
    Kepada masyarakat Padang Pariaman, Zubahri berharap, jangan sampai apatis dengan kondisi yang kini terjadi didaerah yang baru saja dihantam gempa ini. "Masyarakat adalah kunci kesuksesan dari kandidat bupati lima tahun mendatang. Disinila letaknya sebuah pilihan yang betu-betul mampu melahirkan pemimpin yang dengan sepenuh hati berpihak pada masyarakat banyak," katanya. (dam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar