Selasa, 08 Desember 2015

Kesejahteraan Guru Mengaji Harus Menjadi Perhatian Pemerintah

M. Yusuf Ungkapkan
Kesejahteraan Guru Mengaji Harus Menjadi Perhatian Pemerintah

Sunua--Kebijakan pemerintah tentang kembali ke nagari dan kembali ke surau, tanpa diiringi dengan pinansial pengelola surau itu sendiri, mustahil akan berjalan dengan maksimal. Sebab, persoalan kesejahteraan guru mengaji selalu menjadi problem krusial yang hingga kini belum bisa diberikan solusi terbaik.
    "Kedepan hal ini harus kita prioritaskan, sehingga kesuksesan kembali ke surau betul-betul dirasakan oleh pelaku dan masyarakat itu sendiri. Kita tahu, apabila anak telah diisi dadanya dengan iman dan taqwa, lewat pengajian dan pembinaan yang dilakukan di surau, dan kepalanya diisi dengan ilmu lewat pendidikan di sekolah, maka kemanapun dia kita lepaskan, akan mampu melindungi dirinya dengan baik dan benar dari segala macam pengaruh yang begitu kuat saat ini," kata calon Bupati Padang Pariaman, HM. Yusuf, S.H, M.H, Minggu (25/4) di Surau Baitur Rahman, Korong Tikalak, Kenagarian Sunua, Kecamatan Nan Sabaris, saat meresmikan khatam quran di surau tersebut.
    Hadir pada kesempatan tersebut, calon wakil bupati, H. zamzamil, S.T, Kepala KUA Kecamatan Nan Sabaris, Zul Azmi, S. Ag, pemuka masyarakat, serta sejumlah pimpinan partai politik pengusung pasangan yang lebih populer dengan sebutan YUZA itu.
    "Program pemberdayaan masyarakat dibidang agama ini, adalah bagian terpenting dari program kerja yang akan kita lakukan nantinya di Padang Pariaman. Sepenuhnya kita sadari, betapa persoalan akhlak anak-anak saat ini menjadi persoalan krusial yang susah untuk dibentengi. Hanya pendidikan suraulah yang mampu meminimasir hal itu dengan baik. Tak salah lagi, persoalan kesejahteraan guru mengaji, kedepan harus menjadi perhatian tersendiri oleh pemerintahan yang baru nantinya," kata M. Yusuf.
    Kemudian, lanjut M. yusuf, putra kelahiran Padang Bintungan, Sungai Limau itu bertekat menjadikan nagari sebagai pusat otonomi. Artinta, pembangunan kedepan harus berangkat dari bawah, langsung dari masyarakat akar rumput. "Hal itu kita lakukan, mengingat perjalanan nagari selama ini, belum sepenuhnya mampu membuat nagari itu mandiri, berdiri sendiri. Agaknya persoalan demikian, harus menjadi skala prioritas dalam melihat arti penting, betapa seluruh nagari punya potensi yang berhak dikembangkan oleh anak nagari itu sendiri, lewat pembinaan dari pemerintah," katanya.
    Pada kesempatan tersebut, M. Yusuf bersama timnya didaulat oleh pengurus dan panitia khatam untuk melepas pawai takruf, menjelang dilakukannya prosesi khatam quran itu sendiri. "kami, pasangan yang ingin mengabdikan diri, demi Padang Pariaman yang jauh lebih baik lagi. Untuk itu, dukungan dari masyarakat Sunua dan nagari lainya, sangat kami harapkan. Yakinlah, perjuangan yang akan kita emban ini adalah perjuangan bersama masyarakat," kata M. Yusuf. (dam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar