Camat Lubuk Alung Suhardi
Manfaatkan SDM untuk Pengembangan Potensi SDA yang Banyak
Lubuk Alung--Kecamatan Lubuk Alung merupakan gerbangnya Kabupaten Padang Pariaman. Punya banyak potensi alam, dan sumber daya manusianya yang hebat, adalah landasan utama untuk menjadikan kecamatan yang terkenal dengan panasnya itu sebagai titik sentral sejumlah pembangunan. Pembangunan berskala besar yang mulai hadir saat ini kian dirasakan, tatkala Nagari Parit Malintang ditetapkan sebagai ibu kabupaten.
Suhardi yang sejak beberapa bulan belakangan diamanahkan sebagai Camat Lubuk Alung, selalu berangkat dari potensi SDM kecamatan yang ada, untuk bersama-sama memajukan kecamatan tersebut. Bagi pria kelahiran Duku, Nagari Kasang 7 April 1969 itu, SDM kecamatan adalah kebutuhan utama dalam meraih kemajuan, di samping juga selalu berkoordinasi dengan lima walinagari di bawah pemerintahan kecamatan itu.
Suhardi yang pernah jadi Camat di Kecamatan Patamuan (2011 - 2015), Batang Gasan (2009 - 2011), dan Sekcam Batang Anai (2004 - 2009) itu merasakan betul, betapa perhatian Pemkab Padang Pariaman terhadap Lubuk Alung sangat luar biasa. Tentu hal demikian, tak terlepas dari potensi alam yang besar dan rancak dan tersedianya SDM masyarakat yang mumpuni.
"Hadirnya jalan lingkar Duku - Sicincin, yang sebagian besar wilayahnya adalah Kecamatan Lubuk Alung, akan membuat kemajuan hadir dengan kencangnya," kata dia. Namun demikian, persoalan usaha galian C yang menjadi potensi alam terbesar di Lubuk Alung, tetap jadi fenomena tersendiri, yang sampai saat ini bagaikan api dalam sekam.
Untuk itu pula, suami Murniati ini dalam bertugas selalu memanfaatkan potensi kecamatan dan nagari itu sendiri. Sebab, prsoalan galian C tidak hadir sekarang. Melainkan telah berurat dan berakar sejak dulunya. "Hampir seluruh wilayah dalam Nagari Lubuk Alung punya potensi besar tentang galian C tersebut," ungkap ayah tiga orang putri ini.
Menurut Suhardi, di samping banyaknya pembangunan infrastruktur jalan dan sarana umum dari Pemkab Padang Pariaman saat ini di Lubuk Alung, pembangunan irigasi yang berujung buat kesejahteraan dan peningkatan taraf hidup para petani, juga banyak tahun ini. "Ada 28 unit pembangunan irigasi yang awalnya diajukan oleh kelompok tani yang ada di lima nagari; Lubuk Alung, Aie Tajun, Pungguang Kasiak, Sikabu, dan Pasie Laweh," katanya.
Lubuk Alung boleh dibilang telah mendunia, seiring dengan berhasilnya hutan Gamaran meraih prestasi dunia. Banyaknya pembangunan berskala nasional dan internasional, jelas akan memajukan masyarakat Lubuk Alung dengan sendirinya. "Sekarang, pemerintah tengah medorong pengembangan pariwisata yang begitu banyak di alam Lubuk Alung, yang keberadaannya telah lama, tetapi belum tergarap secara maksimal," ujar dia.
Dia melihat, objek wisata alam dan traveling yang dimiliki Lubuk Alung adalah karunia dari Yang Maha Kuasa, yang harus dikembangkan dengan lebih baik. "Alhamdulllah, sejumlah kelompok sadar wisata telah tumbuh dan hadir di kawasan wisata demikian," sebutnya. (501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar