Minggu, 29 September 2019

Karya Lagu Sekretaris Walinagari III Koto Aua Malintang Selatan Batang Tiku Tenggelam, Toboh Ketek Membuat Perantau Rindu Pulang Kampung

Padang Pariaman--Toboh Ketek judul lagunya. Diciptakan Armontoni, Sekretaris Walinagari III Aua Malintang Selatan ketika sedang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Nagari Toboh Ketek, Kecamatan Enam Lingkung, Juli lalu. Lagu ini telah beredar luas di berbagai media sosial dan dapat sambutan dari banyak pihak.
Lagu itu menggambarkan dan menceritakan seluruh kampung dan potensi yang ada di Toboh Ketek. Seperti ada lirikannya, janiah aianyo Batang Kapecong, karena di nagari itu ada Sungai Batang Kapecong yang selalu mengalir dengan irama tersendiri. Dan bagi masyarakat Toboh Ketek yang tinggal di perantauan, lagu ini agaknya membuat rindu untuk pulang kampung.
Kemudian, barambuih angin di Bukik Cangang. Bukik Cangang, sebuah pemandangan nan indah dan elok terhampar di Korong Labuah. Dan Bukik Cangang berpotensi untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata dalam Nagari Toboh Ketek. Dan berakhir dengan Toboh Ketek ranah dicinto, yang dibawakan dengan perasaan, yang apabila didengarkan dan direnungkan oleh rang rantau, akan bergegas dia pulang kampung.
Armontoni yang kuliah di Unitas Padang, yang baru saja menyelesaikan tugas KKN di Toboh Ketek, tepatnya di Korong Labuah, tergabung dalam kelompok III, menganggap Toboh Ketek bukan sekedar tempat KKN. "Saya telah menjadikan Toboh Ketek sebagai kampung halaman sendiri. Buktinya, meskipun tak lagi KKN, saya sering datang ke nagari ini. Bila haus dan lapar, ada orangtua di kampung ini tempat minta makan," ujar Armontoni.
Armontoni mengaku hanya sedikit punya jiwa seni. Beberapa tahun yang lalu, tepatnya tahun 2010 dia pernah rekaman membuat album bersama rekan-rekannya anak nagari di Kecamatan IV Koto Aua Malintang sekaligus Pimpro pada album tersebut, dengan nama Armontoni diganti "Simon Chaniago". Lagu yang pernah diciptakannya; Upiak Leha dinyanyikan Mak Pono, Mularaik Jadi Sangketo dinyanyikan Andre Ler, Diantaro Duo Pilihan yang dinyanyikan Ferry Samoyang, Aua Malintang lewat nyanyian Ferry Basswara, Hati Ibo, dan Batang Tiku, dan ada sejumlah lagu lainnya.
"Semua lagu itu diciptakan bebetapa tahun yang lalu," kata dia. Sebab, ada niat dan rindu dalam hati soal kampung nan rancak lewat ikan larangan yang hidup bertahun-tahun di Sungai Batang Tiku, maka lahir lagu Batang Tiku. Katanya, Lagu Batang Tiku tidak layak dikomersilkan lagi, karena sudah ditenggelamkan bersama derasnya air Sungai Batang Tiku itu sendiri. 
Armontoni menilai, jiwa seni itu ada berkat motivasi dari teman-teman. "Saya telah tenggelamkan lagu Batang Tiku. Cukuplah lagu itu sebagai kenangan dan sejarah yang pernah saya buat," ujarnya.
Dia menyampaikan terima kasih banyak kepada Camat Enam Lingkung, Datuak Rustam, Walinagari Toboh Ketek, Mhd. Nasir Datuak Mangkudun yang telah mendukung pernuh atas hadirnya lagu "Toboh Ketek". Selanjutnya, lagu itu diserahkan sepenuhnya kepada Walinagari Toboh Ketek, agar bisa dijadikan pemasukan bagi nagari ketika albumnya dikomersilkan. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar