Rabu, 14 Desember 2016

Penggiat Kusta Internasional Yohei Sasakawa Penanganan Kusta di Padang Pariaman Bisa Dicontoh Dunia

Penggiat Kusta Internasional Yohei Sasakawa
Penanganan Kusta di Padang Pariaman Bisa Dicontoh Dunia

Padang Pariaman--Berkat keberhasilan Kabupaten Padang Pariaman dalam menyukseskan progran eliminasi penyakit kusta, membuat penggiat Kusta Internasional Yohei Sasakawa bersama tim WHO dan Kementerian Kesehatan RI, Ditjen Pengendalian Penyakit Menular Langsung (PPML) mengunjungi kabupaten itu, Rabu kemarin yang dipusatkan di Puskesmas Pakandangan.
    Rombongan tersebut diterima langsung oleh Sekretarais Daerah Kabupaten Padang Pariaman, Jonpriadi, Kadis Kesehatan, camat dan walinagari, Kepala Puskesmas, kelompok perawatan diri serta perwakilan penderita Kusta dalam daerah itu.
    "Suatu kehormatan dan kebanggan bagi kita mendapat kunjungan dari Mr. Yohei Sasakawa bersama rombongan WHO dan Kementerian Kesehatan RI ke Padang Pariaman," ujar Jonpriadi saat menyampaikan sambutan mewakili Bupati Padang Pariaman.
    Dilanjutkannya, akibat dari tindakan preventif yang dilakukan dalam program Padang Pariaman Sehat, proaktif mengunjungi pasien dari rumah ke rumah, kita dapat menndeteksi awal penyakit yang ada. Ternyata ditemukan penyakit kusta yang jumlahnya cukup signifikan. Yang perlu dlakukan penanganan serius.
    "Kita telah melakukan penangan serius terhadap berbagai penyakit yang terdeteksi. Karena itulah menjadi perhatian dari Mr. Yohei Sasakawa dan WHO, beserta Kementerian Kesehatan RI," ujarnya.
    Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman, Apinudin Darap melaporkan, sesuai perintah pimpinan, jajaran Dinas Kesehatan harus melaksanakan capaian program di bidang kesehatan. Dari tinjauan ke lapangan, ditemukan kasus penderita kusta selama tahun 2016 ini sebanyak 24 kasus, dengan total dari tahun 2011 hingga 2016 ini berjumlah sebanyak 179 kasus.
    Ke semuanya telah ditangani dengan serius. "Di sini saya mengimbau kepada seluruh masyarakat, apabila ada bercak putih pada kulit tubuh yang mati rasa, maka segera lapor ke Puskesmas terdekat. Karena itu salah satu tanda utama atau gejala awal terinfeksi penyakit kusta," ungkapnya.
    Ohei Sasakawa adalah ketua The Nippon Foundation, yang Organisasi Kesehatan Dunia Goodwill Ambassador untuk Eliminasi Kusta, dan Duta Besar Jepang untuk Hak Asasi Manusia Orang Terkena kusta .
    "Saya sudah bertahun-tahun melakukan kunjungan ke seluruh dunia untuk melihat para penderita kusta. Tahun ini muncul desakan dari pemerintah RI untuk memprioritaskan kunjungan saya ke Indonesia, salah satunya Kabupaten Padang Pariaman," ujar Sasakawa yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
    Menurutnya, Kabupaten Padang Pariaman menjadi sasaran dari kunjungannya, karena ingin melihat poin program keberhasilan dalam melakukan eliminasi penyakit kusta, walau dengan keterbatasan dana.
    "Saya berharap, Padang Pariaman akan menjadi contoh dan pilot projekc dalam program eliminasi penyakit kusta di Indonesia, bahkan dunia," harapnya.
    Sasakawa melihat, kusta eliminasi sebagai misi pribadi, adalah warisan dari ayahnya, Ryoichi Sasakawa. Pada tahun 1965, ia menemani ayahnya ke fasilitas pengobatan kusta di Korea Selatan, dan shock saat melihat tangan pertama, diskriminasi yang dihadapi oleh orang-orang yang terkena kusta, dan meyakinkannya tentang perlunya pengendalian kusta, memimpin dia untuk melakukan kegiatan sendiri .
    Sasakawa bekerja untuk memajukan dialog antara orang-orang yang terkena kusta, pemimpin pemerintahan, media, dan pihak-pihak lain di banyak negara, dengan fokus khusus pada tempat-tempat di mana penyakit ini endemik. Dia berfokus jumlah khusus dari upaya untuk mempromosikan pemahaman yang akurat tentang penyakit, terutama fakta bahwa itu dapat disembuhkan dan sebagai bagian dari drive ini, ia menjabat sebagai Goodwill Ambassador WHO untuk Eliminasi Kusta sejak Mei 2001. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar