Kamis, 01 Desember 2016

Nagari Koto Baru Kembangkan Kesenian Gandang Tambua Tasa

Nagari Koto Baru Kembangkan Kesenian Gandang Tambua Tasa

Padang Sago--Kesenian gandang tambua tasa sudah sejak lama hadir di Nagari Koto Baru, Kecamatan Padang Sago, Kabupaten Padang Pariaman. Permainan anak nagari ini mampu memberikan warna tersendiri di tengah beragamnya kesenian yang hadir akhir-akhir ini di tengah masyarakat.
    Walinagari Koto Baru, H. Zulhendrayani menyebutkan, bahwa kesenian yang satu ini memang peninggalan orang tua-tua dulunya. Dan gandang tambua tasa ini ada di setiap korong dalam nagari ini. Kesenian itu dikelola oleh anak muda korong bersangkutan.
    "Tahun ini ada tiga set gandang tambua tasa yang kita bantu untuk tiga korong pula, yakni tambua tasa Korong Tungka Kampuang Panyalai, Kampuang Cubadak, dan Korong Pintu Gabang," kata Zulhendrayani, Jumat lalu.
    Menurut dia, kelompok gandang tambua tasa yang tiga itu patut dapat bantuan, lantaran peralatannya sudah banyak yang punah karena dimakan waktu. "Pemerintahan nagari mendorong untuk tumbuh dan berkembangnya kesenian demikian. Insya Allah, tahun depan akan ada tiga set lagi tambua tasa untuk tiga korong yang belum kebagian tahun ini," ujar Sekretaris Forum Kemitraan Polisi Masyarakat (FKPM) Padang Pariaman ini.
    Dia melihat, dengan diberlakukannya Perbup nomor 13 tahun 2016 tentang larangan orgen tunggal malam hari, membuat kesenian gandang tambua tasa semakin bergairah. Hampir seluruh alek baralek di rumah orang tua pengantin selalu pakai kesenian ini.
    Untuk inilah, Zulhendrayani ingin mematenkan keberadaan lembaga kesenian ini secara nagari. "Langkah awal, laga-laga nagari sebagai pusat kegiatan kesenian nagari perlu kita adakan kembali. Dan perlu pula lembaga sanggar yang menaungi kesenian tersebut, agar punya legalitas di mata hukum," ujarnya.
    Pihak Nagari Koto Baru, lanjut Zulhendrayani, sedang menunggu masyarakat yang mau menghibahkan tanahnya untuk bangunan laga-laga itu. Sebab, anggaran untuk ganti rugi tanah tidak ada. Nagari hanya bisa membangun fasilitas itu, untuk kemajuan permainan anak nagari. Dan lagi keinginan untuk punya laga-laga seperti zaman dulu yang pernah ada dan berkembang dengan baik itu sudah mulai tampak dari masyarakat. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar