Selasa, 20 Desember 2016

Contoh Murid yang Tidak Pandai Berbakti pada Gurunya

Contoh Murid yang Tidak Pandai Berbakti pada Gurunya

Pariaman--Terlantarnya 24 orang guru SMPN 1 Kecamatan 2 X 11 Enam Lingkung, Padang Pariaman di Batam, oleh pihat biro perjalanan, membuat Yarlis Mairoza, sang Kepala sekolah setempat sempat resah dan gelisah. Betapa tidak, peristiwa tersebut diluar dugaannya dan tidak pernah terbayangkan saat memakai perusahaan yang juga dipimpin oleh salah seorang bekas anak didiknya itu.
    Yarlis Mairoza yang dihubungi Singgalang, saat memberikan laporan ke Kapolsek 2 X 11 Enam Lingkung, AKP. Joni Anto mengaku segera menjemput guru-guru itu ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM), sekalian bersama petugas Kapolsek, untuk menangkap Doni, sang pimpinan trafel yang dinilai telah merugikan pihak sekolah tersebut.
    "Alhamdulillah, akhirnya semua guru itu telah dipulangkan kembali, dengan biaya yang dikirimkan oleh keluarga Doni sebanyak Rp10 juta," kata dia.
    Kapolsek Joni Anto ketika dihubungi, mengaku telah menerima laporan dari pihak sekolah, terkait kasus tersebut. Sejumlah anggotanya langsung diutus ke BIM, mengiringi pihak sekolah yang menjemput guru dimaksud.
    Sementara, Kapolres Padang Pariaman, AKPB. Eko Nugrohadi mengaku baru saja menerima laporan itu dari Kapolsek 2 X 11 Enam Lingkung. "Kita akan proses, sesuai prosedural yang berlaku, yang tentunya dimulai dengan memproses sesuai laporan yang masuk," kata dia.
    Anggota Komisi I DPRD Padang Pariaman, Ali Nusir sangat menyesalkan kejadian itu menimpa pada orang yang dikenal sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. "Itu jelas upaya penipuan dan pemerasan, dan harus ditindak tegas, agar tidak terjadi kasus berikutnya," kata dia pada Singgalang, Kamis kemarin.
    "Apalagi, sang pimpinan biro perjalanan termasuk orang yang dipercayai pihak sekolah dalam memberangkatkan mereka. Kedepan, agaknya pihak sekolah dan guru harus selektif dalam memilih biro perjalanan, yang akan menyelamatkan mereka dari kenyamanan dikampung orang," harapnya.
    Hal yang sama juga diungkapkan Ruswan Tanjung, pemerhati masalah pendidikan di Padang Pariaman. "Jadikan kasus ini sebuah pelajaran yang sangat berharaga, agar kedepannya tidak terulang kembali. Kalau mau juga pergi rau-raun, pilihlah biro perjalanan yang profesional, dan bisa dipertanggungjawabkan," tegasnya.
    "Ini merupakan satu diantara contoh seorang murid yang tidak pandai balas jasa pada sekolah yang telah membuat dia jadi orang, yang seharusnya bekas murid itu mampu berbakti pada sekolah dan gurunya, eh malah menelantarkan mereka. Selayaknya yang bersangkutan mendapatkan ganjaran hukum yang berlaku di republik ini," pinta Ruswan Tanjung. (dam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar