Selasa, 20 Desember 2016

Nusirwan Berakhir Jadi Walinagari Sungai Durian Masih Ada 57 Rumah Masyarakat yang tak Layak Huni

Nusirwan Berakhir Jadi Walinagari Sungai Durian
Masih Ada 57 Rumah Masyarakat yang tak Layak Huni

Patamuan--Selama dua periode jadi Walinagari Sungai Durian, tentunya sebuah perjalanan yang cukup panjang yang dilakukan Nusirwan Nazar dalam memberikan pengabdian di tengah masyarakat nagarinya sendiri.
    "Alhamdulillah, sekarang tak ada rasanya kampung tersuruk dalam nagari ini. Semuanya sudah bisa dilewati roda empat," kata Walinagari Sungai Durian, Nusirwan Nazar menceritakan pengalamannya selama jadi walinagari, Senin malam lalu.
    Di akhir masa jabatan keduanya yang jatuh pada tanggal 24 Desember ini, Nusirwan Nazar juga telah menyelesaikan pembangunan fisik tahap dua dari anggaran pusat dan daerah yang diperuntukkan buat nagari tersebut.
    Nusirwan Nazar yang merupakan Pejabat Walinagari pertama tatkala pemerintah mencanangkan kembali ke nagari di Sungai Durian, Kecamatan Patamuan itu cukup banyak merasakan asam garam, pahit manisnya jadi seorang pemimpin di tengah masyarakat. "Pernah menjadi korban dan merasa dikorbankan dalam berbagai gelombang politik di Padang Pariaman," ujar Ketua Forum Walinagari Kabupaten Padang Pariaman itu.
    "Pasang surut itu menjadi dinamika dalam sebuah pembangunan di nagari," ujar Nusirwan Nazar. Nagari Sungai Durian yang merupakan nagari tua di VII Koto Sungai Sariak lama pernah mengalami kevakuman, alias berjalan tersendat akibat kurang harmonisnya hubungan walinagari dengan kepala daerah saat itu.
    Dia melihat, masa kemandekan itu terjadi dalam masa 2008-2010, saat Padang Pariaman dipimpin Muslim Kasim. Masa itu pula nagari ini dijabat oleh seorang pejabat walinagari. Pemilihan walinagari yang diajukan ke Pemkab selalu ditolak dan tak pernah direstui oleh bupati saat itu.
    "Barulah saat Ali Mukhni jadi bupati, pemilihan dilangsungkan, dan saya terpilih untuk yang kedua kalinya," ungkap walinagari kelahiran 1966 ini. Jadi periode kedua, Nusirwan Nazar mulai memimpin sejak 2011, dan berakhir tahun ini juga.
    Menurut dia, aturan memang membolehkan seorang walinagari itu menjabat tiga periode. Namun, dia belum bisa memutuskan apakah maju lagi untuk itu, atau ikut persaingan politik praktis memperebutkan kursi DPRD Padang Pariaman, belum bisa Nusirwan Nazar memberikan keputusan.
    "Permintaan dari sebagian masyarakat Sungai Durian untuk maju kembali jadi walinagari ada. tetapi saya masih banyak punya pertimbangan. Dan lagi, walinagari yang paling senior di Padang Pariaman, rasanya saya sendiri yang tinggal menjabat," ulasnya.
    Dalam percaturan Forum Walinagari Padang Pariaman, Nusirwan Nazar termasuk salah seorang walinagari yang ikut mendeklarasikan wadah demikian, dan jadi Sekretaris Forum walinagari pertama di daerah itu. Sebelum itu, dia juga merupakan Kepala Desa Sungai Durian terakhir, tepatnya pada 2000-2001.
    Seiring dengan akan berakhirnya dia jadi Walinagari Sungai Durian, masa baktinya di Forum Walinagari Padang Pariaman juga akan berakhir, karena masa kepengurusan di forum itu hanya tiga tahun. Dan dia mulai jadi Ketua Forum Walinagari sejak 2013 lalu.
    "Sekarang, di Nagari Sungai Durian masih ditemukan sebanyak 57 rumah masyarakat yang tak layak huni, dari 6.500 jiwa dan 2.000 an kepala keluarga yang ada," sebutnya. Rumah tak layak huni sebanyak itu tersebar di tiga korong yang ada. Menjelang dia meninggalkan nagari, satu pemerintahan nagari lagi lahir dari rahim Nagari Sungai Durian, yakni Pemerintahan Nagari Kampuang Tanjuang Koto Mambang Sungai Durian. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar