Rabu, 07 Desember 2016

Bila Dikelola dengan Baik, Pariwisata Pasti Mendatangkan PAD

Bila Dikelola dengan Baik, Pariwisata Pasti Mendatangkan PAD

Padang Pariaman--Ketua Komisi IV DPRD Padang Pariaman, Dwiwarman gencar mempromosikan daerahnya sebagai pusat destinasi wisata di Sumatera Barat. Apalagi daerahnya sebagai pintu gerbang ranah Minangkabau dengan keberadaan Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Potensi wisata pantai di Padang Pariaman sangat menjanjikan dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
    Hal itu diungkapkannya ketika kunjungan kerja ke Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, untuk saling berbagi informasi, Rabu kemarin. "Padang Pariaman adalah daerah yang mempesona, dianugerahi potensi wisata yang indah dan sebagai penyangga ibukota provinsi," kata politisi PPP itu.
    Dikatakannya, kunjungan kerja dilakukannya adalah untuk berdiskusi dan mencari masukan dalam empat hal, yaitu strategi memberdayakan masyarakat yang berkaitan dengan pelaksanaan budaya untuk para pengunjung wisata, strategi pengembangan dan pengelolaan pariwisata serta kontribusi terhadap PAD, dan strategi penanggulangan kemiskinan dan pengangguran, penertiban pedagang kaki lima sehingga tercipta lingkungan bersih dan sehat. Dan terakhir mengenai pengelolaan keuangan BLUD.
    "Kita ingin ke depan pariwisata sebagai sumber PAD. Kita lihat sekarang masih belum dominan," kata Dwiwarman.
    Bupati Gianyar diwakili Asisten Administrasi Pembangunan, Ketut Astawa Suyasa mengekspos bahwa penduduknya mencapai 532 ribu yang terdiri dari 7 kecamatan, 6 kelurahan, 64 desa dan 271 desa adat. Diakuinya, bahwa Gianyar sebagai daerah wisata yang menjadi sumber utama PAD dari tahun ke tahun.
    "Sekitar 60 persen sumber PAD dari Pariwisata, yaitu sebesar Rp610 miliar per tahun," kata mantan Kepala Bappeda tersebut. Untuk lebih menarik kunjungan wisatawan, Gianyar akan membangun Kebun Raya Gianyar, seperti Kebun Raya Bogor di Jawa Barat. Kebun Raya Gianyar akan menjadi destinasi wisata alam pembeda dari daerah lain di Bali.
    "Kita rencanakan bulan Juli 2017 sudah mulai dibangun," katanya. Pemerataan pembangunan pada masing-masing wilayah kecamatan juga menjadi perhatian Pemda. Untuk itu telah ditetapkan Zona pengembangan wilayah yang dituangkan dengan Perda. "Jadi, kita punya tujuh zona wilayah yang memiliki ciri khas masing-masing," ujarnya.
    Ditambahkannya, faktor utama dalam pengembangan pariwisata di Bali, khususnya Gianyar adalah masalah keamanan. Ada tamu yang datang ke Bali harus nyaman dan dilayani dengan sempurna. Kemudian menjaga adat dan budaya Bali yang sudah dikenal di seluruh dunia baik pakaian, tarian, kuliner dan lain sebagainya. "Percayalah, apabila pariwisata dikelola dengan benar, akan menguntungkan daerah," ungkapnya. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar