Senin, 19 Desember 2016

Keltan Talago Sakato Terima Bantuan Mesin Perah Susu

Keltan Talago Sakato Terima Bantuan Mesin Perah Susu

Padang Pariaman--Dalam rangka peningkatan dan pengembangan kualitas susu perah di Padang Pariaman, Dinas Pertanian Bidang Peternakan daerah itu terus memberikan support terhadap para pengelola kelompok tani penghasil susu sapi perah.
    Untuk mendapatkan susu kualitas terbaik dan tetap terjaga kehigienisanya, para pengusaha susu sapi perah perlu ditunjang dengan alat yang lebih modern, seperti alat bantu perah.
    Kepala Distanakhut Padang Pariaman, Yurisman Yakub melalui Kabid Peternakan Zulkhalisman, Senin, (19/12) menyerahkan seperangkat alat bantu perah susu sapi kepada Kelompok Tani Talago Sakato, sebagai penghasil susu sapi perah, yang diterima lansung oleh Ketuanya, Afriadi di ruang kerja Sekretaris Distannakhut dan dilanjutkan praktek lapangan pengunaan alat perah susu sapi ke kandang peternakan sapi perah di Kayutanam.  
    Seperangkat bantuan yang diserahkan lansung berupa mesin pemeras susu, karpet alas untuk pemerasan, milk kehend, ember perah 15 liter, cool box. Bantuan yang diberikan Pemkab Padang Pariaman itu guna untuk meningkatkan kualitas produksi susu, dan menunjang kesejahteraan para petani penghasil susu sapi perah.
    Zulkhalisman menyampaikan kepada kelompok tani itu, agar memanfaatkan peralatan tersebut semaksimal mungkin untuk meningkatkan kejahteraan. Petani susu perah bisa pula berkembang dan mendiri.
    Dia berharap, kelompok tani bisa menambah kelompok penghasil susu sapi perah demi mencukupi permintaan kebutuhan susu di Padang Pariaman. Sebab, prospek susu sapi perah semakin meningkat dari hari ke hari.
    Kelompok Tani Talago Sakato, Korong Padang Mantuang, Kecamatan 2x11 Kayutanam adalah salah satu Keltan penghasil susu sapi perah, berdiri semenjak tiga tahun lalu. Sampai sekarang sudah memproduksi susu sapi perah sekitar 150 liter setiap harinya.
    "Menengok prospek dan kejahteraan petani susu sapi perah yang sudah memiliki omset Rp25 juta per bulan ini patut kita apresiasi," ujarnya. Di samping itu, anggota kelompok juga mempekerjakan enam orang sebagai tenaga honorer, dengan bayaran gaji setiap bulanya Rp1,7 juta.
    Katanya lagi, prosfek pasar dengan harga jual susu murni Rp8.000 per leter, kelompok ini merasa kewalahan untuk memenuhi permintaan pasar yang berkisar hanya dipasaran lokal dalam Provinsi Sumatera Barat.
    Ketua kelompok Afriadi mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah daerah yang sudah melakukan pembinaan dan memberikan suppor begitu banyak tentang pengembangan produksi susu sapi perah.
    "Dalam waktu dekat, kami juga akan mengembankan fasilitas kandang anak yang lebih memadai, dan kami juga akan berkordinasi dalam pengembangan ini kepada pemerintaha daerah," ujar dia. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar