Kamis, 29 Desember 2016

Masyarakat Harus Memilih Calon Terbaik

Koperasi KBH Terbentuk

Lubuk Alung--Seiring dengan terbentuknya kepengurusan komplek Bung Hatta, Pasa Kandang, Lubuk Alung, penghuni perumnas Kampung Ladang itu juga membentuk Koperasi Komplek Bung Hatta (KBH). Hal itu dimaksudkan, agar perekonomian secara bersama juga bisa dibangun lewat koperasi demikian.
    Pengurus Koperasi KBH yang dibentuk, Ketua; Febri Novian, Wakil Ketua; Syafri Ajisman, Sekretaris; Jafril, Wakil Sekretaris; Joni Suhendra, dan Bendahara; Arman. Sementara, untuk pemeriksa keuangan dijabat oleh MS. Datuak Rajo Kaciak dan Rahmat DW. Sedangkan Komisaris dipegang oleh Ruswan Tanjung, Surnafri Kaspi dan Yusra.
    Kepada Singgalang, Rabu (7/9) di Pariaman, Ruswan Tanjung selaku Komisaris Koperasi KBH tersebut menjelaskan, bahwa tujuan koperasi adalah untuk menumbuh-kembangkan perekonomian secara bersama, terutama dikalangan penghuni komplek.
    Menurut dia, Sabtu (10/9) depan, kepengurusan komplek dan pengurus Koperasi KBH dilantik bersama. Hal itu juga sekalian momen halal bi halal sesama penghuni komplek. "Kita ingin, koperasi yang telah dibentuk atas kesadaran bersama ini mampu memberikan yang terbaik, dalam membangun perekonomian masyarakat itu sendiri," kata dia.
    Katanya lagi, untuk simpanan wajib dibebankan kepada anggota sebanyak Rp50 ribu setiap bulannya. Sementara, simpanan pokok sebesar Rp200 ribu. "Insya Allah, badan hukum koperasi tengah diurus. Semoga, menjelang pelantikan, semua selesai dengan baik dan benar," harapnya.
    Ruswan Tanjung mengajak semua penghuni komplek untuk bisa memanfaatkan koperasi demikian, demi untuk kebersamaan. Sebab, kalaulah semua dipersamakan, ada harapan kesejahteraan pun bisa merata diantara penghuni komplek itu sendiri. (dam)
------------------------------------------------------------------

-Agar Lubuk Alung Tidak Gagal
Masyarakat Harus Memilih Calon Terbaik Dari yang Baik

Lubuk Alung--Walinagari Lubuk Alung, Padang Pariaman mendatang diharapkan bisa diterima semua kalangan, mampu menguasai tekhnologi informasi, dan sejumlah kemajuan lainnya yang tengah terjadi dalam kehidupan masyarakat saat ini. Sebab, kalau seorang walinagari tidak mampu seperti demikian, dengan sendirinya akan tergilas. Apalagi Nagari Lubuk Alung punya banyak masyarakat yang cerdas.
    Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Nagari Lubuk Alung, Ruswan Tanjung kepada Singgalang, Rabu (7/9) di Lubuk Alung menilai, disamping walinagari mengusai hal demikian, dia juga seorang yang mampu menjaga iman dan taqwanya.
    Dulu, katanya, seorang walinagari sama kedudukannya dengan orang-orang hebat. Walinagari juga berfungsi sebagai wali perang, menjadi panutan ditengah masyarakat yang dipimpinnya. "Nah, iman dan taqwa itulah yang menjadi pondasi seseorang, teristimewa terhadap seorang pemimpin. Sebab, seorang walinagari adalah contoh bagi masyarakatnya sendiri," ujar Ruswan Tanjung.
    "Semua masyarakat Lubuk Alung telah tahu, bahwa tidak seorangpun diatara walinagari yang mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik dan benar. Belum satu periode, dia telah berhenti dan diberhentikan. Itulah fakta sejarah yang terjadi di nagari yang terkenal panasnya ini, sejak era kembali kenagari digulirkan pada 2002 silam. Agaknya masyarakat tak ingin lagi terlantar, akibat seringnya terjadi gonta-ganti pemimpin sebelum masa jabatannya berakhir," kata dia.
    Selaku salah seorang tokoh masyarakat, Ruswan Tanjung mengajak seluruh calon walinagari setempat, yang kini telah mulai melakukan berbagai kegiatan yang bermuara pada pilihan masyarakat, untuk bisa melihat kebelakang, untuk perbandingan masa depan Lubuk Alung yang jauh lebih baik lagi. Artinya, calon walinagari yang tampil hari ini adalah pilihan yang tepat. Mereka telah menentukan sikapnya, untuk berbuat yang terbaik ditengah masyarakat.
    Dia ingin, Walinagari Lubuk Alung kedepan harus mampu menjadikan yang terbaik. Mengedepankan kepentingan masyarakat, diatas segala-galanya. "Kepada masyarakat, yang selama ini terkenal dengan heterogen, hendaknya mampu memilih yang terbaik dari yang baik. Jangan memilih karena terpaksa, diiming-imingi. Sebab, kalau salah dalam memilih calon walinagari, maka enam tahun kedepan akibat yang ditimbulkannya," ungkapnya. (dam)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar