Sabtu, 14 April 2018

Syawiruddin Menang Pilwana Masyarakat Anduriang Lepaskan Nazar dengan Doa dan Makan Bajamba

Anduriang---Sejak Sabtu (14/4) petang sejumlah kaum perempuan Lubuak Napa sibuk membuat masakan. Lalu, malamnya sehabis Shalat Isya, hidangan dibentangkan diatas traval sebagai alas tanah yang atapnya juga traval. Malam itu mereka melepaskan nazarnya secara bersama, karena telah terkabulnya keinginannya, yakni terpilihnya Syawiruddin sebagai Walinagari Anduriang periode 2018-2024 dalam Pilwana serentak 4 April lalu.
Sementara, bagi perempuan dari korong lain, seperti Lubuak Aur, Sipisang Sipinang serta korong lainnya, datang dengan membawa rantang. Meskipun hujan turun malam itu, sepertinya menunaikan hajatan demikian tak menghalangi kedatangan masyarakat ke tempat tersebut.
"Ini murni keinginan dari seluruh ibu rumah tangga. Tidak ada intervensi atau suruhan dari kita kaum laki-laki sebagai kepala rumah tangga atau yang masuk tim pemenangan Syawiruddin," kata Pak Bur, tokoh masyarakat Anduriang yang sekaligus semenda dalam kampung itu.
Malah, kata dia, sebelum ini sudah ada sebagian masyarakat yang melakukan mendoa kenduri di rumahnya masing-masing lantaran suksesnya Pilwana dan terpilihnya putra terbaik nagari ini. "Luar biasa acara mendoa yang disertai makan bajamba bersama malam ini," ungkapnya.
Pak Bur yang didampingi tokoh lainnya, Uncu Datuak Itam melihat acara syukuran atau lepas nazar dalam kesuksesan Pilwana baru kali ini dilakukan. Dan lagi, Pesta Pilwana yang dilakukan serentak di 74 nagari di Padang Pariaman ini menjadi pesta yang paling mengasyikan di Anduriang.
"Bayangkan, masyarakat yang tak dapat undangan untuk datang ke TPS, tak segan-segan meminta haknya selaku warga nagari," ujarnya. Dulu, kata dia, tak ada hal demikian. Malah sudah diterima undangan untuk memilih, sebagian besar masyarakat lebih memilih untuk melakukan aktivitas rutinya, seperti ke sawan dan ke ladang.
Di sisi yang lain, Doni, tokoh pemuda Anduriang merasakan betul nikmatnya jadi pemenang dalam sebuah pertarungan. "Kita menilai, panitia telah berhasil melakukan langkah-langkah perubahan di tengah masyarakat Anduriang. Ini patut kita hargai. Antusiasnya pemilih, tegaknya aturan Pilwana merupakan tanda kemajuan nagari di masa yang akan datang," ungkapnya.
Hebatnya, kata Doni, malam ini yang hadir dalam jamuan makan malam setelah mendoa ini tidak saja barisan yang ikut Syawiruddin. Malah orang yang berseberangan dalam Pilwana juga ikut. "Bagi kita biduak lalu kiambang batawik. Artinya, Pilwana usai. Semua dinamika yang terjadi kita hilangkan. Yang ada, bagaimana nagari ini kita bangun secara bersama," harapnya.

Pembenahan nagari

Menurut Doni, banyak hal yang harus dibenahi di nagari ini. Contoh kecil saja, aktivitas baru bisa dilakukan di kantor walinagari selama ini baru sekitar pukul 10.30 Wib. Kadang-kadang, belum pukul 16.00 WIB, kantor sudah tutup.
"Kondisi ini saja sudah gunjingan banyak orang, terutama mereka yang sering berurusan di kantor walinagari," jelasnya. Nah, hal demikian harus jadi catatan penting untuk dilakukan perbaikan di masa yang akan datang.
Begitu juga, kata dia, kekurangan dari hampir semua lembaga nagari. "Memang, pekerjaan walinagari baru sangat berat, terutama pembenahan ke dalam, yang selama ini tak pernah ada perbaikan," ungkapnya.
Memang, hasil Pilwana Anduriang yang awalnya sempat diisukan bakal ribut dan menimbulkan kegaduhan, ternyata tidak terbukti. Semua berjalan aman dan lancar. Dari lima calon yang maju berdasarkan ketetapan panitia, Syawiruddin, calon dengan nomor urut dua ditetapkan sebagai pemenang dengan meraih 1.600 suara.
Sedangkan Eli Suarni, calon nomor urut tiga mampu pula mengumpulkan 1.058 suara. Berikutnya, calon nomor urut satu Misterlis harus rela dengan 23 perolehan suara. Begitu juga Arman Joni, calon nomor empat harus ikhlas tidak terpilih, karena dapat 259 suara, dan Dedi Swandi harus mengakui keunggulan lawannya, lantaran mampu mendapatkan 558 suara.
Untuk Pilwana Anduriang, jumlah daftar pemilih tetap (DPT) mencapai 4.708. Yang menggunakan hak pilihnya mencapai 3.515. Sementara, yang tidak memilih berjumlah 1.193. Artinya, partisipasi pemilih mencapai 74,66 persen.
"Alhamdulillah, dari 74 nagari yang ikut Pilwana tahun ini, Anduriang merupakan nagari yang paling tinggi partisipasi pemilihnya. Itu data yang telah masuk ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Padang Pariaman selaku pihak yang menggelar helat ini," kata Ketua Pilwana Anduriang, Hardi Candra. (501)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar