Lubuk Alung--Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi masyarakat. Ketersediaan pangan yang tidak memenuhi kebutuhan masyarakat dapat menciptakan ketidakstabilan ekonomi. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, pangan sering diidentikkan dengan beras sebagai jenis makanan pokok utama, beras juga merupakan sumber utama pemenuhan gizi yang meliputi kalori, protein, lemak dan vitamin.
“Upaya meningkatkan produktivitas pangan dalam negeri salah satunya dilakukan dengan penggunaan insektisida atau herbisida. Dengan hadirnya herbisida Ally 20 WG sangat membantu petani di sini. Karena, pemakaian herbisida Ally 20 WG dalam satu hektare bisa menghemat sekitar Rp160.000 berbeda dengan pemakaian herbisida lainnya,” kata Ketua Kelompok Tani Kecamatan Lubuk Alung, Hasanudin, Senin (23/4) lalu.
Setelah berhasil memproduksi produk herbisida Ally 20 WG dengan berbagai ukuran, PT. Dupont Agriculture Indonesia menciptakan produk Ally 20 WG terbaru dengan kemasan 20 gr. Herbisida Ally 20 WG efektif dalam mengendalikan gulma pada tanaman padi, perkebunan, dan lahan tanpa tanaman, lanjutnya.
Acara launching yang berlangsung Senin tersebut, bertempat di hamparan sawah Kapalo Banda, Kecamatan Lubuk Alung, Padang Pariaman. Launching produk ini dihadiri Staf Ahli Bupati Padang Pariaman, Idarussalam beserta Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan KP) Kabupaten Padang Pariaman, Yurisman Yakub.
Disampaikannya, tujuan diselenggarakan acara tersebut adalah untuk memperkenalkan hadirnya Ally 20 WG dengan kemasan serta ukuran yang terbaru. Selain itu, dapat memberikan edukasi terkait penggunaan dan pengaplikasian Ally 20 WG pada tanaman padi.
Ally 20 WG merupakan herbisida yang diaplikasikan dengan cara dicampur dengan air. Biasanya petani menggunakan Ally 20 WG untuk persiapan masa tanam padi, dimana aplikasi tersebut dilakukan pada saat dua minggu setelah panen tanaman sebelumnya, atau dua minggu sebelum tabur benih, tuturnya.
"Penggunaan herbisida ini dianjurkan untuk tanaman padi yang terserang gulma berdaun lebar seperti Commelina diffusa, Limnocharis flava, dan Cyperus difformis," kata Hasanuddin.
Tidak hanya untuk tanaman padi saja, menurutnya, herbisida Ally 20 WG juga bisa diaplikasikan pada tanaman lainnya seperti; tanaman kacang-kacangan, karet, dan juga kelapa sawit. Maka dari itu penggunaan Ally 20 WG sangat berpengaruh pada akar dan tunas gulma sehingga gulma akan mati dalam waktu tujuh hingga 21 hari setelah aplikasi.
Ia berharap, dengan adanya inovasi dari herbisida Ally 20 WG bisa membantu petani di Indonesia dalam upaya meningkatkan produktivitas hasil panen dan juga dapat mengurangi risiko serangan gulma pada jenis tanaman lainnya. (501)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar