Kompor Gas Bantuan Membawa Petaka
Rumah Nurma Hangus Terpanggang
Nan Sabaris--Kompor gas membawa petaka. Bantuan pemerintah dari program konversi minyak tanah ke gas untuk masyarakat itu, membuat rumah Nurma hangus terpanggang, Sabtu (5/1) lalu sekitar 12.35 Wib. Rumah ibu berusia sekitar 74 tahun yang terletak di Korong Talogondan, Nagari Kurai Taji, Kecamatan Nan Sabaris, Padang Pariaman mengalami kerugian sekitar Rp250 juta.
Meskipun sejak pagi Sabtu itu hujan begitu lebatnya mengguyur Padang Pariaman hingga sianya, tim pemadam kebakaran dari daerah itu dan dibantu pemadan dari Kota Pariaman serta petugas dari BPBD tetap menjalankan tugasnya memadam api tersebut.
Kepala BPBD Padang Pariaman Amiruddin bersama Kabag Humas Hendra Aswara melaporkan, bahwa penyebab kebakaran bermula dari ledakan kompor gas ukuran tiga kilogram, yang baru saja dipakai ibu tua tersebut. Namun, dalam kejadian demikian tidak ada korban jiwa.
Angin puting beliung
Disamping itu, Amiruddin menyebutkan pada waktu bersamaan juga ada kejadian sebuah rumah masyarakat yang rusak terkena hempasan angin puting beliung di Korong Pasar Ampalam, Nagari Koto Tinggi Kuranji Hilia, Kecamatan Sungai Limau.
Rumah milik Muncak Rudi yang terletak di depan SDN 13 Kecamatan Sungai Limau itu bagian atapnya diterbangkan angin. Mungkin kondisi rumah yang sudah mulai tua, sehingga datang angin kencang tidak bisa bertahan.
Namun, lanjut Amiruddin, dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa, selain dari kerusakan rumah yang memang kondisinya tidak tahan pula oleh hempasan angin. (525)
--------------------------------------------------
Semua Masyarakat Harus Dapat
Pembagian Kompor Gas Jangan Sampai Bergejolak
Padang Pariaman--Pembagian kompor gas dari pemerintah untuk masyarakat saat ini sedang berlangsung dengan segala dinamikanya. Masing-masing nagari membagikan hal itu, sesuai data yang telah diajukan oleh walikorong yang ada dalam nagari terkait.
Anggota DPRD Padang Pariaman Masrizal minta pembagian kompor gas itu tidak menimbulkan gejolak ditengah masyarakat. Dan jangan pula ada anggota masyarakat yang tidak kebagian. Sebab, tujuan pemberian kompor gas tersebut adalah untuk memudahkan masyarakat.
"Kita banyak menerima laporan dari masyarakat tentang kejanggalan-kejanggalan yang dilakukan aparat pemerintah, dalam soal pembagian hal itu. Dan juga ada laporan dari anggota masyarakat yang tidak atau belum kebagian, sedangkan tetangganya sudah dapat," ujar Masrizal yang saat ini maju menjadi calon anggota DPRD Sumbar dari PPP di Dapil II, Padang Pariaman dan Kota Pariaman itu.
Masrizal menegaskan pentingnya masyarakat diberikan petunjuk. Apalagi, belum semua masyarakat yang pandai memakai peralatan demikian. Contoh saja di Talagondan, Kurai Taji. Baru saja seorang anggota masyarakat menerima, langsung pula meledak dan membakar rumahnya yang menyebakan kerugian yang tidak sedikit.
Sebagai wakil masyarakat yang dalam keseharian memang banyak berada ditengah masyarakat, Masrizal hampir tiap sebentar menerima keluhan demikian. "Adapula kompornya dinilai tidak rancak. Baru saja dihidupkan, menyeruak bau yang tidak sedap, pungutan yang dilakukan walikorong bagi masyarakat penerima dan persoalan lainnya yang berhubungan dengan kompor gas," ungkap anggota Fraksi Bersatu DPRD Padang Pariaman ini.
Bupati Ali Mukhni harus mewanti-wanti para petugas dibawah, agar jangan memberikan keresahan ditengah masyarakat dalam membagikan kompor tersebut. Walau bagaimanapun muaranya akan merembet terhadap kinerja bupati yang dipilih masyarakat pada tahun 2010 ini. (525)
--------------------------------------------------------
Dapil III Padang Pariaman
Golkar Masih Dapat Dua Kursi, NasDem dan PKB Diatas Angin
Padang Pariaman--Daerah Pemilihan (Dapil) III Padang Pariaman yang meliputi Kecamatan Ulakan Tapakis, Nan Sabaris, Enam Lingkung, 2x11 Enam Lingkung, dan Kecamatan 2x11 Kayutnama merupakan Dapil yang paling banyak jatah kursinya dari tiga Dapil lainnya untuk DPRD daerah itu. Ada 11 kursi yang disediakan untuk 12 partai politik yang akan bertanding pada 9 April nanti.
Roni SY, pengurus LSM Binuang Sakti kepada Singgalang menyebutkan, bahwa di Dapil itu Partai Golkar masih akan memimpin untuk perolehan kursi, seperti yang terjadi pada Pemilu 2009 silam, dimana partai pimpinan Abural Bakrie ini dapat dua kursi di Dapil III ini.
"Namun, siapa diantara caleg-nya yang akan duduk, itu belum ada kepastian. Dua calon incumbent; Desril Yani Pasha dan Zakirman Kasim masih dalam tanda tanya untuk bisa duduk kembali. Sebab, caleg Golkar selain yang dua itu banyak pula yang punya pengaruh luar biasa," kata Roni.
Kata dia lagi, partai dan caleg yang lagi diatas angin saat ini, adalah NasDem dan PKB. Dua partai ini dinilai akan mampu mendapatkan satu kursi lebih, atau bisa mencapai dua kursi. NasDem, disamping Ketua DPC-nya Alfikri Mukhlis di Dapil ini, juga yang tidak kalah kuatnya, Mothia Aziz Datuak Nan Basa, mantan Walinagari Lubuak Pandan.
"PKB saya lihat, disamping juga Dapil Ketua DPC-nya Zulhemi Tuanku Sidi, semua caleg-nya saling berpacu dalam melodi. Apalagi, Dapil ini diisi oleh masyarakat yang berpahamkan surau, yang sangat dekat partai yang didirikan oleh PBNU tersebut," ungkap Roni.
Partai lainnya yang akan kursi di Dapil ini, lanjut Roni, Demokrat, PKS, PPP, PAN, Hanura, PDI Perjuangan dan Gerindra.
Zulbaili Rangkayo Rajo Luaso, Pucuak Adat Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Enam Lingkung melihat cukup banyak anak nagari yang maju saat ini. Namun, dari sekian banyak tentu ada yang boneh-nya, dan ada pula yang hanya sekedar maju untuk memenuhi kekurangan sebuah partai dalam merekrut caleg.
"Untuk Korong Balah Aie, Nagari Koto Tinggi ada tiga orang caleg yang dinilai pantas untuk dapat kursi. Mereka adalah; Yohanes Wempi (PKS), Hendra (PPP) dan Hendrizal (PKB). Ketiga orang itu merupakan aset Nagari Koto Tinggi, yang patut dapat dukungan masyarakat," kata dia. (525)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar